Sakura - Text Select

Friday, June 11, 2021

Perawan Aku Hilang Di Ambil Sama Om-om


KASIR4D - Dari dua hari kemarin aku tidak kuliah karena aku lagi gak enak badan. Depan pintu kosku kebetulan kayak ada halaman seperti ada taman dan sejuk suasananya, Apalagi anak Ibu kosku ada yang ku kagumi dan dia seorang laki-laki yang umurnya sekitar 27tahun. Dan usiaku memang tergolong muda sekitar 20 tahun dan aku masih semester empat di fakultasku dan aku kebetulan juga sudah punya pacar yang selalu setia mendampingiku atau ngapel setiap malam minggu.

Disini tidak ada yang menghalangiku untuk menyukai laki-laki siapapun meskipun umurnya beda jauh denganku. Tiba-tiba beliau jalan menuju kamarnya dan lewat depan kosku dan pandanganya menuju aku, Aku merasa GR, jantungku berdebar keras karna laki-laki yang kukagami memandangku terus dan membuatku salah tingkah.

Om Budi namanya, dia saat berjalan mengenakan kaos dalam dan celana pendek aja, Dari lengan tanganya otot-ototnya kelihatan besar dan kecang seperti binaraga. Waktu itu masih pagi sekitar jam 9:30. dan teman sekamar kosku kebetulan udah berangkat dari pagi jam 07.00 jadi hanya aku saja yang di kamar.

Om Budi sejak 3 bulan yang lalu keluar dari pekerjaanya karna tempat beliau bekerja sedang mengalami bangkrut, Sehingga tiap hari beliau hanya di rumah aja. Bahkan dia yang menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua anak kos, karna beliau nunggu di terima kerja sementara beliau membantu istrinya menyiapkan sarapan anak kos di tempat kosku, hanyalah roti dan selai disertai teh panas aja jadi gak ribet .

Kami anak kos yang terdiri dari 8 orang mahasiswi kami sangat akrab semua, Mereka memperlakukan kami seperti anaknya. Meskipun bulanan bayar kosnya mahal, tetapi kami suka tempatnya dan kami anggap seperti rumah sendiri. Togel Online

Om Budi telah bersih-bersih dan lagi selesai ngurus taman yang berada di depan kamarku, beliau cepet sekali menghilang dari pandanganku, lalu aku hanya ngebayangin seandainya beliau ke kamarku dan mau menolong aku seperti kayak bantu orang sakit, aku pasti akan senang, aku hanya membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari obat-obatan dan biasanya ibuku lah yang merawatku dari dibuatkan bubur sampai nyuapin makan, “Ah.. andaiaja Om Budi yang melakukannya.,” batin aku. Lalu kunikmati lamunanku sampai kudengar suara air dari kamar mandi. Pasti Om Budi sedang mandi, kubayangkan tubuhnya tanpa baju di kamar mandi, lamunanku menjadi makin hangat, kupejamkan mataku ketika aku diciumnya dalam lamunanku, oh pasti asyik sekali.

Lamunanku tiba-tiba berhenti dan aku agak kage tiba-tiba ada suara ketukan dari pintu kamarku, segera kutarik selimut yang sudah aku taruh di sampingku. “Iya masuk….” Aku. Ternyata Om Budi, dan beliau sudah berada di depan kamar aku dan dia hanya memakai handuk dan kaos dalam yang dipakainya karna baru selesai mandi.

Beliau senyum dan bertanya, “Gimana Intan udah mendingan ?” Beliau duduk di pinggir kasurku. “Masih sedikit lemas Om,,” jawabku. Aku hanya mengangguk lemah. Walaupun jantungku berdetak keras, aku mencoba membalas senyuman dan tangannya memegang tangan kiriku dan mulai memijit-mijit.

“Intan mau dibuatkan jahe panas?” beliau nawarin. “Terima kasih Om, Intan udah minum teh anget tadi,” balasku. “Udah agak enakan belum aku pijit ,,?” aku hanya bisa senyum aja. Dan beliau masih memijit dari tangan yang kiri kemudian beralih ke tangan kanan, kemudian ke pundakku.

Ketika pijitannya berpindah ke kakiku aku masih diam saja, karena aku menyukai pijitannya yang lembut dan enak, disamping menimbulkan rasa nyaman juga menaikkan birahiku. Lalu selimut yang menutupi tubuhku di buka beliau, sehingga pahaku yang kuning langsat terbuka, bahkan ternyata dasterku yang tipis kebuka sampai paha atas, aku tidak mencoba membetulkannya dan aku pura-pura tidak tahu.

“Intan kakimu mulus sekali ya.” Tanya beliau . “Heheheh.. Om bisa aja, kan kulit istrinya Om lebih mulus dan putih,, ” jawabku sambil becanda. Lanjut beliau masih memijit kakiku naik turun- naik turun, Lama-lama kurasakan tangannya tidak lagi memijit tetapi hanya mengelus pahaku, Dan aku hanya diam saja, lama-lama aku semakin gak bisa nahan, malah birahiku memuncak. “Intan, Om jadi kepengen ngelus terus ni,,,?” sambil manja-manja. “Jangan Om, nanti istri Om marah..” jawabku. 

Bibirku nolak tapi tubuhku yang gak bisa nahan, dan aku yakin Om Budi sebagai laki-laki sudah matang dapat membaca bahasa tubuhku. Karna beliau menggerakan tangannya mulai menggosok paha dekat memeku atau selakanganku yang terbungkus celana dalam.

Dan… akhirnya aku kaget banget, Saat melihat handuk yang di pakainya Om budi sepertinya penisnya udah tegak banget dan keliatan kalau beliau gak pake celana dalam, keluar belahan handuk mandinya tanpa disadarinya. Nafasku jadi sesak dan deg-degkan banget saat melihat benda yang berdiri keras dengan otot di tanganya. Ingin sekali rasanya aku memegang dan mengelusnya.

Tapi aku tahan hasratku, aku sebenarnya malu, tapi gak bisa menahan hasrat gairahku. Tiba-tiba beliau langsung menciumku, kurasakan bibirnya yang hangat menyentuh bibirku dengan lembut, Kehangatan menjalar ke lubuk hatiku dan ketika kurasakan lidahnya mencari-cari lidahku dan maka kusambut dengan lidahku juga, aku melayani hisapan-hisapannya dengan penuh gairah.

Separuh tubuh beliau udah di atas tubuhku, Penisnya menempel di pahaku sedangkan tangan kirinya telah berpindah ke payudaraku. Beliau meremas dadaku dengan lembut sambil menghisap bibirku atas bawah.

Tanpa merasa risi lagi kupeluk tubuhnya, lalu tanganku pun mulai beraksi dan mulai ke arah pahanya yang penuh ditumbuhi rambut, lalu tangannya sudah di dalam dasterku yang ternyata aku gak pakaiBH, remasan jarinya sangat ahli, kadang putingku dipelintir sehingga menimbulkan sensasi kas yang luar biasa hot.

Nafasku makin memburu ketika dia melepas ciumannya. Kupandang wajahnya, dan aku tersenyum dibelainya. “Intan kamu cantik sekali dan tubuhmu indah sekali..?” “Aku ingin bercinta dan maen seks denganmu, tapi apakah kamu masih perawan..?” bertanya sambil nafsu. “Iya aku masih perawan, walaupun aku pernah bercinta sama pacarkusampai kami orgasme tapi sampai saat ini aku belum pernah melakukan persetubuhan”. Jawabku.

Dengan pacarku kami sebatas ciuman biasa, dia gak mungkin melakukan itusejaunya. Sedangkan kebutuhan seksku selama ini terpenuhi dengan masturbasi, dengan khayalan yang indah. khayalanku sebensrnya pacarku sendiri dan yang kedua adalah Om Budi semangku, tapi gak mungkin pacarku mau karna dia terlalu alim. mIsalkan beliau tidak menanyakan soal keperawanan, pasti aku tak dapat menolak jika ia menyetubuhiku, karena dorongan birahiku kurasakan melebihi birahinya. Kulihat dengan jelas pengendalian dirinya, dia tidak menggebu, dia memainkan tangannya, bibirnya dan lidahnya dengan tenang, lembut dan sabar.

Justru aku lah yang kurasakan meledak-ledak. “Bagaimana Intan, kita lanjutkan?” tangannya masih tanganku dan aku belum jawab. Aku sebenarnya pingin sekali, tapi aku tak ingin perawanku hilang. Aku sambil memejamkan mata untuk menghindari tatapannya. “Om… kalau pakai tangan saja gimana,” aku bilang gitu.

Tanpa menunggu lagi tangannya sudah melucuti seluruh dasterku, aku tinggal mengenakan celana dalam, dia juga telah telanjang utuh. Seluruh tubuhnya mengkilat karena keringat, batang kemaluannya panjang dan besar berdiri tegak. Diangkatnya pantatku dilepaskannya celana dalamku yang telah basah sejak tadi.

Kubiarkan tangannya membuka selakanganku lebar-lebar. dan memeku telah kemerahan bibirnya mengkilat lembab, klitorisku terasa sudah membesar dan memerah, di dalam lubang kemaluanku telah banjir oleh lendir yang siap melumasi setiap barang yang akan masuk. Om Budi langsung memainkan dan menjilat kemaluanku, aku menggeliat, lidahnya menggeser makin ke atas ke arah klitoris, kupegang kepalanya dan aku mulai merintih kenikmatan. Berapa lama dia menggeserkan lidahnya di atas klitorisku yang makin membengkak. Karena kenikmatan tanpa terasa aku telah menggoyang pantatku, kadang kuangkat kadang ke kiri dan ke kanan.

Tiba-tiba Om Budi melakukan sedikit sedotan di klitorisku, kadang disedot kadang dipermainkan dengan ujung lidah. Kenikmatan yang kudapat luar biasa, seluruh kelamin sampai pinggul, gerakanku makin tak terkendali. “Ahhhhhhhhh,,,,,emmmmm,,,,ahhhhhhh.. mau keluar ni om,?” Kuangkat tinggi-tinggi pantatku, Aku sudah siap berorgasme, tapi pada saat aku mau keluar dia malah melepaskan ciumannya dari vaginaku.

Dia menarikku bangun dan penisnya yang kokoh itu di arahkan ke mulutku. ”Gantian Intan.. aku juga ingin penisku kamu kulum.” Om Budi. Dan Om Budi sudah terlentang di posisiku dan aku membungkuk siap untuk mengulum penisnya.

Aku sering membayangkan dan aku juga sering kali nonton film porno. Tetapi baru kali inilah aku melakukannya. Birahiku sudah sampai puncak. Kutelusuri pangkal kemaluannya dengan lidahku dari pangkal sampai ke ujung penisnya samapi berkali-kali. Casino Online

“Ahhhhhhhh… nikmat sekali Intan…” beliau berdesis. Kemudian kukulum dan kusedot-sedot dan kujilat dengan lidah sedangkan pangkal kemaluannya kuelus dengan jariku. Suara desahan Om Budi membuatku tidak tahan menahan birahi. Kusudahi permainan di kelaminnya, tiba-tiba aku sudah setengah jongkok di atas tubuhnya, kemaluannya persis di depan lubang vaginaku.

“Om,,,Aku masukin dikit ya Om, Intan pengen sekali ni…” Dia hanya tersenyum. “Hati-hati ya… jangan terlalu dalam…” Om Budi. Aku sudah tidak lagi mendengar kata-katanya. Kupegang kemaluannya, kutempelkan bibir kemaluanku, ku gerak-gerakan sebentar di klitoris dan bibir bawah dan, Ooooooooh…sakittt Ommmmm., ketika kepala kemaluanya kumasukkan ke dalam lubang vaginaku, aku hampir terbang.

Beberapa detik aku tidak berani bergerak sama sekali dan aku masih memegangi kemaluannya, ujung kemaluannya masih menancap dalam lubang vaginaku.

Kurasakan gerakan kecil dalam vaginaku, lalu aku tidak yakin apakah gerakan berasal dari aku apa beliau. Kuangkat sedikit pantatku, dan gesekan penisnya yang sangat besar terasa menggeser bibir dalam dan pangkal klitoris. Kudorong pinggulku ke bawah makin dalam kenikmatan makin dalam, separuh batang penisnya sudah masuk ke dalam kemaluanku.

Kukocokkan kemaluannya naik-turun, tidak ada rasa sakit seperti yang sering aku dengar dari temanku ketika keperawanannya hilang, padahal sudah separuh. Kujepit kemaluannya dengan otot dalam, kusedot ke dalam. Kulepas kembali berulang-ulang.

“Ohhhh.. Intan kamu hebat, jepitanmu nikmat sekali.” Om Budi sambil mendesis-desis, payudaraku diremas-remas dan membuatku merintih-rintih ketika dalam jepitanku itu. Dia mengerakan pinggulnya dengan maju mundur atau naik turun. Aku merintih, mendesis, mendengus, dan akhirnya kehilangan kontrolku.

Kudorong pinggulku ke bawah, terus ke bawah sehingga penis Om Budi sudah masuk ke vaginaku, tidak ada rasa sakit, yang ada adalah kenikmatan yang meledak-ledak. Dari posisi tidur, kurubuhkan badanku di atas badannya, payudaraku menempel, perutku merekat pada perutnya, Kupeluk erat Om Budi dan tangan kiri Om Budi mendekap punggungku, sedang tangan kanannya mengusap-usap bokongku.

Aku makin kenikmatan. Sambil merintih-rintih dan terus ku goyang dan kugoyang pinggulku, sedang kurasakan benda padat kenyal dan besar dari vaginaku. Tiba-tiba aku tidak tahan lagi, kedutan tadinya kecil makin keras dan akhirnya meledak. “Ahhhhh…ahhhhhhh….emmmmmm” Kutekan vaginaku ke penisnya, kedutannya keras sekali, nikmat sekali. Dan hampir bersamaan dari dalam vagina terasa cairan hangat, menyemprot dinding rahimku, “Ooohhh…emmmmmhh….ohhhhhh…” Om Budi juga pada saat yang bersamaan.

Beberapa menit aku masih berada di atasnya, dan penisnya masih didalam vaginaku. Kurasakan vaginaku masih berkedut dan makin lemah. Tapi masih menyebarkan kenikmatan. Pagi itu keperawananku hilang tanpa darah dan tanpa rasa sakit. Dan aku tidak menyesal, karna yang melakukanya adalah pria yang ku kagumi selama aku kuliah dan tinggal di kos. demikian cerita ngentotku dengan om-om.

Thursday, June 10, 2021

Ngentot Dengan Tante Disaat Sedang Rumah Sepi


KASIR4D - Namaku William usiaku baru menginjak 17 tahun dan aku sebentar lagi akan duduk dibangku kuliah, aku akan menceritakan pengalamanku ngentot ketika kehilangan keperjakaanku waktu masih duduk dibangku SMA kelas 2. Wajahku biasa-biasa aja ngak ada yang istimewa, namun aku memiliki kelebihan mungkin agak luar biasa dibandingkan dengan orang kebanyakan yaitu mempunyai kontol yang lumayan besar lebih kurang 18 cm dengan diameter 4,5 cm.

Padahal waktu tidur adek kecil ku itu Cuma 6 cm. Cerita perselingkuhan ini berawal dari adanya hajatan dirumah nenekku yang dari ibu, kebetulan adik ibuku menikah. Semua keluarga dari ibu bermalam dirumah nenek mulai dua hari sebelum pesta dilangsungkan. Rumah nenekku tidak terlalu besar sedangkan keluarga dari ibuku semua berjumlah 14 orang beserta anak-anaknya yang ikut kerumah nenekku, semua datang sekeluarga hanya tanteku yang bernama Tante Lia datang sendiri karena suaminya sedang tugas keluar kota dan belum mempunyai anak.

Tante Lia usianya sekitar 36 tahun wajahnya cantik dan tubuhnya sedikit gemuk namun padat terawat maklum orang kaya. Karena dirumah udah penuh, maka tante Lia mau menginap di losmen dekat rumah nenekku, aku mengantarnya naik motor, kemudian tanteku memilih kamar VIP yang full AC, malam itu aku pulang dan bermalam dirumah nenekku. Pagi harinya aku disuruh mengantarkan makanan ke tante Lia, aku pergi mengantar seorang diri dan kebetulan tante lia baru bangun dari tidurnya.

“Masuk William..”katanya sambil membukakan pintu kamar nya “Baik tante”, jawabku sambil masuk dan meletakkan makanan diatas meja dalam kamarnya. “Tante terlambat bangun nih… habis semaleman tante ngak bisa tidur… kayaknya losmen ini serem deh William, jadi tante agak takut jadinya..”, dia bercerita “Eh… tunggu dulu ya… tante mau mandi dulu trus mau bonceng sama William ke Rumah Ibu, tante males mau naik becak”, sambungnya. “baik tante..”, jawabku. Tante Lia masuk kekamar mandi sedangkan aku duduk di kursi yang tersedia di dalam kamar losmennya.

Suara air mengguyur badannya kudengar, dan tiba-tiba otak kotorku berjalan ketika kulihat lobang kunci kamar mandinya. Aku berjalan pelan-pelan menuju kamarmandinya terus aku mengintip kedalam, kulihat tanteku lagi menyabuni seluruh tubuhnya dan aku terpana melihat tubuhya yang mulus dengan buah dada yang besar dan kulihat lagi bulu vaginanya yang rapi, mungkin tante Lia rajin merawat dan mencukur bulu vaginanya, aku menelan ludah dan otomatis kontolku langsung menegang.

Agak lama aku mengintip tante Lia mandi sambil nafasku ngos-ngosan ngak tahu kenapa sampai akhirnya tante Lia selesai aku cepat-cepat duduk kembali dikursi sambil pura pura SMS. Seolah-olah ngak terjadi apa-apa. “Hayo SMS sama pacarnya ya ?” Tiba-tiba terdengar suara tante Lia didepan ku “eh enggak tante…masih belum punya pacar “jawabku gugup, maklum orang berbuat salah pasti pikirannya kalut “William… kamu keluar dulu ya… tante mau ganti baju trus kita berangkat, biar tante mau makan dirumah ibu aja”, kata tanteku. Togel Online

Aku keluar dari kamarnya dan menunggu diruang loby sampai akhirnya tanteku datang dan kami berdua berangkat kerumah nenek. Malam harinya sekitar jam 9 malam tante lia minta diantarkan ke losmen lagi, dan tante Lia cerita sama ibuku bahwa tante Lia agak ketakutan tidur sendiri di losmen. Dia meminta aku untuk menemaninya, dan ibuku mengizinkannya, jadilah aku malam itu menginap di losmen menemani tante Lia.

Berhubung tempat tidurnya single bed maka aku tidur dibawah. Tante lia tiduran sambil menerima telpon dari mas Agus suaminya, dari omongannya tante Lia cerita lagi ditemani aku karena takut keadaan losmen yang seram ini menurutnya. Sekitar jam 11 malam aku bangun pingin pipis habis hawa AC membuat ku mau pipis, aku pergi kekamar mandi dan malai pipis… serr… lega rasanya. Setelah aku membasuk kontolku mataku tertuju pada celana dalam berwarna crem yang ada digantungan di kamar mandi.

Iseng aku memegangnya dan kuperiksa celana dalam itu, lalu karena penasaran kucium celana dalam itu pas dibagian yang menutupi lobang vaginanya, kuhirup aromanya dan serr… darahku mengalir deras dan detak jantungku deg-deggan langsung aja aku horny saat itu, kuulang ulang mencium CD itu dan aku tambah horny saja. Kontolku tegak setegak-tegaknya. Dalam pikiranku berkata, wah berarti tante Lia saat ini tidur ngak pake CD dan ketika keluar dari kamar mandi mataku otomatis tertuju pada bawah pusar tante Lia yang saat itu terlentang dengan dengkuran yang halus, namun tidak dapat kulihat dengan jelas karena lampu kamar yang redup.

Malam itu aku ngak bisa tidur, terbayang tubuh tante Lia yang lagi mandi juga terbayang Cdnya juga terbayang yang lain-lainnya dengan kontolku yang tegak ngak tidur-tidur… sialan… umpatku dalam hati. Kulirik jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari, namun mataku ngak bisa terpejam, tiba-tiba aku dengar suara: “Will… William.” Aku pura-pura ngak mendengar. “Williamo”, kali ini suaranya agak keras dan kayak orang gemetaran. “Iya tante Lia ada apa?”, tanyaku sambil pura-pura lemas. “Tolong William tante pinjam selimutnya, ngak tahu nih tante kedinginan..”, balasnya.

Aku bangun dan berjalan menghampirinya sambil menyerahkan selimut yang aku jadikan alas”, kamu tidur diatas aja William disamping tante…” “Iya tante…”, jawabku, tetapi dadaku tambah deg-degan, maklum otakku mulai ditumbuhi hal-hal porno. “Sini selimutnya berduaan biar kamu ngak kedinginan”, katanya, seperti kerbau dicucuk hidungnya aku nurut aja memepetkan badanku kedekat tante, maklum selimutnya kecil jadi untuk berdua harus mepet.

Tante Lia miring membelakangiku sedang aku masih terlentang, kudengar nafasnya teratur dengan halus menandakan dia terlelap lagi, aku menghadap tanteku dan tak sengaja kontolku menyentuh pantatnya, ada desiran aneh didarahku dan rasa hangat dikemaluanku, aku sengaja menyentuhkan kemaluanku di pantatnya dan rasa hangat itu kembali menjalar, semakin kudekatkan dan semakin menempel aku makin merasakan kehangatan itu, aku berhati-hati sekali takut tante Lia terbangun aku menyingkapkan daster bagian belakang tante Lia keatas, oww… terlihat jelas buah pinggulnya yang kembar sangat mulus, maklum belum punya anak, dan diantara dua belah pantatnya aku liat ada sebuah gundukan berbulu dengan garis memanjang ditengahnya.

Pikiranku makin tak karuan dan kulihat penisku, nampak diujungnya mengeluarkan cairan bening yang lincin langsung kuoleskan keseluruh ujung kepala penisku. Perlahan aku sentuhkan penisku ke gundukan berbulu milik tante Lia, “ohh…”, aku merintih perlahan merasakan sensasi sentuhan penisku pada vagina tante Lia, kugerakkan sedikit pantatku untuk menekan vagina tante Lia, namun aku tidak tahan menahan sesuatu yang hendak meledak keluar dari dalam penisku dan croot… croot… croooot… aku keluar… kupejamkan mataku untuk menikmatinya, Kulihat spermaku banyak tumpah dibulu vagina dan paha bagiaan dalam tante lia, karena takut tante Lia terbangun maka aku segera tidur, dengan senyum penuh kepuasan.

“William…bangun udah jam 8 pagi”, sayup kudengar ada orang membangunkanku, aku segera membuka mata dan melihat tante Lia sudah selesai mandi. Tante Lia memakai handuk yang dililitkan didadanya sambil tersenyum tante lia menghampiriku dan duduk disebelahku: “William tadi malam kamu mimpi ya..?” “Eng…”, belum sempat aku menjawab tante lia meneruskan bicaranya. “Berarti sekarang kamu sudah aqil balig, kamu harus mandi wajib, tadi pagi di paha dan pantat tante banyak kena tumpahin sperma kamu”, kata tante Lia.

“Maaf tante… William ngak sengaja”, jawabku spontan karena terkejut, “mati aku… Duh malunya…”, bathinku dalam hati. “Nah lihat tu… burung kamu bangun mulai tadi…”, kata tante lia sambil matanya melihat kebawah perutku. Astagaaaaaa… Rupanya semalam aku lupa memasukkan burungku kedalam sangkarnya dan mulai pagi tadi dilihat sama tante Lia. “Maaf tante…”, kataku dengan malu-malu sambil menarik celanaku dan memasukkan batangku kedalam Cdku, tiba- tiba. “Jangan dimasukkan dulu William…! William kan sudah dewasa sekarang… namun William belum diketahui William itu sempurna apa tidak…”, kata tante Lia.

“Sempurna gimana tante..??”, tanyaku sambil menggeruntukan dahiku, untuk yang ini aku memang ngak tahu, bukan pura pura ngak tahu. “Kadang ada orang yang sukanya sesama jenisnya sendiri, trus ada yang impoten akhirnya ditinggal pergi sama istrinya, jadi tante pingin tahu William sempurna apa tidak, kamu keluarin lagi deh burungnya!”, perintah tante Lia, Akupun spontan mengeluarkan lagi penisku dari dalam celanaku yang kebetulan masih kaku. Kulihat Tante Lia menelan ludah sedikit melirik kepenisku, dan tante lia berkata “William diam aja ya nanti, William pejamkan mata aja kalau takut sakit, ini Cuma tes aja koq.

“Baik tante.” Aku memejamkan mata, dan aku rasakan tante lia naik keatas tubuhku tanpa melepas handik yang dipakainya, dan kurasakan penisku tertempel oleh benda berbulu dan basah sehingga aku merasa sedikit geli dan terkejut . “Emm..”, aku berguman sambil terpejam. “Kenapa William…sakit..??”, agak berbisik suara tante lia dengan nafas sedikit bernafsu.

“Enggak tante…ngak apa-apa.” Ada sedikit gerakan yang dilakukan tante Lia sehingga vaginanya menekan penisku kearah atas trus kebawah dan itu berlangsung beberapa saat, aku merasakan geli yang luar biasa dan aku menggigit bibir bawahku supaya tidak bersuara, aku membuka sedikit mataku ingin melihat wajah tante Lia, ternyata tante Lia memejamkan matanya juga sambil menggigit bibirnya juga, gesekan antara vagina tante Lia dan penisku makin licin sehingga berbunyi “tet… pret… pret… pret…” setiap tante Lia memaju mundurkan vaginanya diatas penisku.

Kemudian tante Lia berhenti bergerak, dan dengan nafas agak tak teratur bilang: “William… sekarang tes terakhir ya…” “iya tante… William siap”. Aku merasakan jari tante Lia memegang penisku bagian tengahnya, sesaat kemudian aku merasakan kepala penisku menyeruak suatu lubang yang agak lebar sehingga gampang masuknya, aku merasakannya sambil memejamkan mata dan menikmatinya.

Ketika baru sepertiga masuk aku merasakan ujung penisku membentur semacam dinding yang berlobang kecil sekali, dan lobang itu kayaknya seperti cincin, kepala penisku terarah kesana dan kurasakan pemilih lobang itu yaitu tante Lia berusaha untuk memasukkan kepala penisku kelobangnya namun agak kesulitan. Kurasakan tekanan tante Lia makin kuat terhadap penisku dan sepertinya kulit kepala penisku terkupas oleh cincin itu rasanya nyilu nyilu enak sehingga aku keluar suara. “aakh…” Tante Lia menghentikan gerakannya. Casino Online

“Gimana William… Sakit..??” “Enggak tante ngak apa apa…” Tiba-tiba kurasakan lobang cincin itu berkedut-kedut dan meremas perbatasan antara kepala penisku dan batangnya, tadi mungkin kepalanya sudah melewati cincin itu, dan sepertinya kepala penisku diempot oleh benda didalam vagina tante lia. “Akh… akh…”, tiba-tiba tante lia bersuara. Kembali kurasakan jepitan cincin itu makin kuat dan penisku sepertinya tersiram air hangat didalam vagina tante Lia, akupun kehilangan kendali merasakan jepitan itu dan tidak dapat menahan sesuatu yang akan keluar dari dalam penisku dan aku terpekik akh… Crooot…croot..crot… Sekitar 4 kali cairan itu menyemprot kedalam vagina tante Lia.

Penisku masih tertanam didalam vagina tante Lia beberapa saat kuliahat tante lia masih memejamkan matanya… “Udah tante tesnya…??”, tanyaku. “Emm udah… William, ternyata kamu laki-laki yang normal”, jawabnya sambil mengangkat pantatnya melepaskan penisku divaginanya, trus tante lia berjalan ke kamar mandi. Aku melihat kearah penisku, disana ternyata banyak berlepotan cairan berwarna putih, ada yang kental ada yang bening sebagian lagi ada di bulu-buluku yang masih halus, aku berpikir dalam hati. Seandainya tes ini dilakukan setiap hari, mungkin aku tidak adak menolaknya.

Wednesday, June 9, 2021

Ngentot Dengan Janda Tetangga Rumahku


KASIR4D - Dampak krisis ekonomi yang berkepanjangan memang dirasakan sangat memberatkan bagi kelompok masyarakat kelas menengah kebawah, begitu juga yang menimpa masyarakat di perumahan tempat aku tinggal.

Sehingga ibu-ibu rumah tangga harus pandai benar untuk mengelola/mengatur pembelanjaan uangnya agar bisa mencukupi kebutuhan hidup sehari- harinya selama 1 bulan. Salah satu bentuk efisiensi yang dilakukan isteriku yaitu yang biasanya setiap harinya memakai kompor elpiji, maka untuk lebih menghemat akhirnya membeli kompor dengan bahan bakar minyak tanah. Dan kompor minyak tanah itu merupakan temuan baru dari salah satu mahasiswa tehnik PTN di Surabaya yang sudah dipatenkan.

Pada suatu hari pada bulan Desember, Distributor kompor yang aku ceritakan tadi mengirim salah satu karyawannya untuk mengantar barang yang aku pesan serta melakukan demo cara-cara pemasangan dan operasional kompor tersebut. Saat dilakukan demo, salah satu tetanggaku yang kebetulan kontrak rumah di depanku, janda berusia 40 tahun dengan dua anak yang satu sudah kuliah dan satunya masih SMA, ikut nimbrung untuk melihat demo kompor.

Biasanya aku memanggil dia dengan sebutan Tacik, karena memang dia warga keturunan. Acara demo-mendemo kompor selesai dan akhirnya Tacik ikut memesan satu kompor untuk keperluan rumah tangganya, kejadian demo kompor sudah satu minggu berlalu, hingga berlanjut dengan kisahku ini. Pagi itu setelah mengantar isteriku kerja, aku tidak langsung berangkat kekantor, tetapi pulang dulu kerumah, karena ada kerjaan yang harus aku selesaikan di meja komputerku. Setelah pekerjaan selesai, aku duduk-duduk di teras minum kopi sambil menikmati sebatang rokok Gudang Garam Surya kesukaanku.

Saat enak- enaknya aku menikmati sebatang rokok karena pekerjaan kantor udah beres, tiba-tiba dari depan rumahku terdengar teriakan Tacik. “Om.. om Hr.. aku minta tolong bisa khan”? “Minta tolong apa dulu, kalau dimintai tolong untuk sarapan pagi sih aku mau-mau aja” Jawabku dengan sedikit becanda. “Ini lho Om, kompor yang aku beli kemarin nyalanya koq agak merah, nggak seperti punya isteri Om Hr..” “Ohh.. gitu, mungkin sumbunya terlalu panjang waktu memasangnya, coba tak lihatnya dulu” kataku sambil beranjak kerumahnya. Sampai di rumah Tacik aku langsung dipersilahkan ke dapur untuk mencoba cek nyala kompor dan memang benar nyalanya agak kemerah-merahan. Togel Online

“Om aku minta tolong dong, dibetulin kompornya mau khan..?”, teriaknya agak manja sambil mengucek-ucek cucian bajunya. “Beres, asal dikasih imbalan yang enak-enak..”, godaku, sambil mulai membongkar kompor. “Achh.. Om Hr ini bisa aja, yang enak-enak itu maksudnya apa sih Om..?” tanyanya kayak orang bloon. “Yeach.. semua aja yang special dan kita anggap enak” jawabku sambil membuang putung rokok ke bak sampah dapur. Sambil mulai bongkar-bongkar kompor, aku sempat melirik Tacik yang lagi cuci pakaian, “Busyet.. Ckk.. ck.. ckk!” rutukku dalam hati.

Aku merasa seperti terbangun dari mimpi buruk, ternyata sedari tadi tanpa kusadari, Tacik cuma memakai pakaian tidur warna putih yang sangat tipis sekali dan bagian atas cuma memakai tali kecil yang tersampir dipundak, sehingga Bh dan Cd yang dipakainya kelihatan jelas bentuk maupun warnanya. Saat aku meliriknya, Tacik lagi berdiri agak nungging membelakangiku untuk membilas cucian bajunya, sehingga pantatnya yang gempal bulat, berisi daging padat dan kenyal itu kelihatan menggoda untuk dibelai dan disentuh.

Apalagi Cd warna merah jambu yang dipakainya kelihatan tercetak jelas di bongkahan pantat gempalnya dan serasi benar dengan warna putih mulus kulitnya, dan berdirinya agak ngangkang lagi.., pahanya terlihat tegar, kokoh dan bulat berisi bagai bulir padi raksasa.. Entah disegaja atau tidak, yang jelas pantatnya sesekali digoyang kekanan dan kekiri seiring tangannya yang sedang membilas pakaian yang dicucinya. Dan sambil melakukan aktivitasnya, sesekali juga Tacik bertanya, “Om Hr.. hari ini koq kelihatan fress benar apa semalam mendapat pelayanan yang sangat istimewa dari isteri.. he.. he.. he.., keramas lagi.. hi.. hi.. hi..” kata Tacik sambil ketawa cekikikan.

“Cerita donk.., biar aku juga ikut tahu, biar nggak hanya menduga- duga saja..” timpalnya lagi sambil menoleh dan mengedipkan sebelah matanya, kayak Jaja Miharja dalam Kuis Dangdut di TPI. “Ah Tacik koq mau tahu aja, kalau aku ceritain, nanti Tacik jadi grenk terus gimana.. hayoo.. apa nggak malah berabe, coba dipikir.. heh.. he.. he..” jawabku setengah menggoda sambil memancing reaksinya. Dan ternyata, rasa ingin tahunya semakin menjadi-jadi, terbukti dia menghentikan aktivitasnya dan sambil memercikkan air dari kesepuluh jarinya berkata “Sesekali boleh khan, tahu rahasia tetangga kita.. heh.. he.. he..” katanya sambil menoleh kearahku sehingga buah dadanya yang ranum dan berukuran 39 c itu kelihatan menggelantung berat seakan-akan melambai untuk minta dibelai dan dihisap habis puting- putingnya.

“Boleh-boleh aja asal kalau nanti agak berbau porno.. nggak nyalahin kita, apalagi menuntut kenapa semalam koq nggak diajak ikut nimbrung.. heh.. he.. he..” kataku mulai berani terang- terangan sambil melempar batang korek ke arah dadanya, dan tepat mengenai tengah belahan buah dadanya. “Edian tenan.. Om.. tembakan korekmu tepat sasaran, pas di tengah-tengah susuku yang montok, aku jadi geli.. hi.. hi.. hi..” Katanya sambil merogoh batang korek yang masuk kebelahan buah dadanya, sehingga saat merogoh batang korek tersebullah buah dadanya yang putih mulus, mengkal dan ranum itu di hadapanku.

Walau omong-omong kami sudah mulai mengarah hal-hal yang bersifat rangsangan birahi, namun aku belum berani memulai tindakan fisik, karena aku kuatir kalau semua yang dilakukan Tacik hanya upaya untuk memancing dan atau untuk mengetahui kecerobohan diriku, mengingat Tacik amat dekat sekali dengan isteriku. Bahkan aku berpikir ” Jangan-jangan ulah Tacik memancing-mancing reaksi birahiku itu, semua dilakukan atas suruhan atau permintaan isteriku “. Kataku dalam hati.

Sambil memasang sumbu-sumbu kompor yang sudah dapat separo, aku terus ngomong-ngomong hal- hal yang agak lebih hot lagi, dan kelihatan Tacik sudah mulai terpengaruh atas semua obrolan birahi, terbukti sesekali dia sering membetulkan letak BH yang membungkus buah dadanya yang super besar itu. Saat aku pandang, ternyata kerjaan cuciannya sudah selesai, sambil menyambar handuk putihnya dia berucap “Om.. aku mandi dulu ya, awas jangan ngintip lho..?” ujarnya sambil melenggak-lenggokkan patatnya yang besar dan gempal itu sebelum masuk kekamar mandi. Saat masuk kamar mandi, ternyata pintunya tidak dikunci, namun aku tidak ambil pusing walau pintu kamar mandinya tidak dikunci.

Karena aku masih beranggapan kalau tindakan yang dilakukan Tacik dalam percakapan yang sudah mengarah hal-hal bersifat birahi tadi merupakan usaha Tacik untuk mencoba ngetest atas kesetiaanku terhadap isteri. Oleh karena itu, meskipun penisku terasa besar membengkak dan panas berdenyut- denyut, karena terpengaruh atas percakapanku dengan Tacik yang sangat membangkitkan birahiku, aku tetap mencoba untuk mengalihkan pikiran tersebut dengan menyelesaikan pembenahan sumbu-sumbu kompor yang diminta Tacik barusan.

Namun saat aku mulai bisa mengusir pikiran jorokku untuk bisa membelai, mengelus dan meraba inci demi inci atas tubuh putih mulus Tacik yang sedang mandi tersebut, tiba-tiba dari kamar mandi terdengar panggilan agak halus dari Tacik, “Om.. sorry ya, tadi aku lupa kalau sabun mandiku udah habis, tolong ambilkan sabun mandi dibungkusan belanjaan yang aku taruh diatas meja barusan ya..”? Pintanya dengan suara yang agak manja. “Diambil sendiri chan bisa sih Cik, tanganku belepotan minyak tanah nich..” Jawabku sambil melihat kearah meja yang dimaksud dan memang benar diatas meja dapur terdapat bungkusan belanjaan yang terbungkus tas kresek hitam.

“Tolong dong Om.. aku udah telanjur telanjang bulat nich.. malu khan kalau keluar dalam keadaan bugil..”? Pintanya lagi dengan suara yang lebih manja. Sesaat, mendengar suaranya yang manja itu, aku jadi lupa atas anggapanku kalau Tacik lagi melaksanakan tugas reserse dari isteriku. Maka seketika, pikiran jorokku terhadap Tacik menjadi bangkit dan menggelora bagai air bah yang datang dengan tiba-tiba. Kemudian aku bangkit berdiri untuk cuci tangan, dan melangkah kemeja dapur untuk mengambil bungkusan belanja yang berisi sabun mandi tersebut.

” Oke.. oke.. tak ambilin dech..”, Kataku agak parau, membayangkan ketelanjangan Tacik yang punya body aduhai dan semlohai itu. Setelah kudapat sabun mandi yang diminta, aku langsung menuju kamar mandi, dan ternyata benar pintunya tidak dikunci, sedikit terbuka, dan dari dalam kamar mandi terdengar teriakan kecil Tacik “Cepat dikit donk Om.., kelamaan telanjang bisa-bisa masuk angin nich..”. katanya sangat manja dan begitu menggoda nafsu birahiku.

Begitu sampai di pintu kamar mandi, aku kuakkan sedikit pintunya dan memang benar apa yang dikatakan bahwa Tacik bener-bener dalam keadaan telanjang bulat berdiri agak mengangkang, sehingga dari celah belahan bongkahan pantatnya yang gempal kelihatan memeknya yang merah tebal berbulu menyembul agak malu-malu dalam posisi membelakangiku sedang tangannya dijulurkan untuk menerima uluran tanganku yang mau memberikan sabun mandi yang diminta.

Sesaat melihat tubuh telanjang Tacik pikiranku sebagai seorang laki-laki jadi bergemuruh, meledak-ledak dan nafsu birahiku bangkit begitu menggelora dan penisku semakin terasa panas, meronta-ronta dan denyutannya semakin terasa mendetak-detak kayak detak jarum jam layaknya, saking tidak kuatnya menahan gelora nafsu birahiku, rasanya aku seakan ingin langsung menerkam dan menelan bulat-bulat tubuh telanjang yang ada dihadapanku itu.

Namun sebagai seorang intelek, aku langsung berpikir, bahwa apa yang dilakukan Tacik dengan telanjang membelakangiku berarti bukan merupakan perasaan malu yang dia tunjukkan karena berhadapan denganku, karena apabila dia malu karena terlihat telanjang olehku, tentunya pintu tetap ditutup atau dibuka sedikit dan tanganya bisa dijulurkan keluar untuk menerima sabun, akan tetapi dengan tindakan yang dia lakukan aku mengira bahwa yang diperbuat Tacik merupakan faktor kesengajaan yang memang ingin menggugah kelelakianku agar aku terangsang hebat dan bergairah sehingga aku tidak tahan untuk bertindak brutal menyetubuhinya.

Berdasarkan pemikiran itu, maka secepat kilat celana pendek yang aku kenakan aku buka, maka tersembullah penisku yang sudah membengkak besar dan berdenyut-denyut, lalu aku sorongkan penisku kejuluran tangan Tacik, sambil berkata “Cik sabunnya nich..”. Dan juluran tangan Tacik menggapai-nggapai untuk meraih sabun yang dimaksud, karena jorongan penisku lebih rendah maka tangan dan jemari Tacik aku bimbing untuk memegangnya. Dan Tacik kelihatan agak terperanjat malu karena sabun yang seharusnya digenggamnya dingin tetapi terasa panas berdenyut-denyut, sesaat dia menoleh untuk melihat benda yang dipegangnya, respon yang ditunjukkan demi melihat penisku sudah ada dalam genggamannya seakan-akan terkejut.

“Ahh, Om nakal banget sih dan punyamu bener-bener luar biasa, besar, keras dan kokoh sekali..” katanya sambil tersenyum melihat keberhasilan upayanya untuk memancing birahiku. Kemudian tanpa perasaan sungkan dan malu-malu lagi maka kurengkuh dan kubalikkan tubuh telanjang Tacik untuk saling berhadapan dan aku dekap erat- erat sambil tidak lupa aku lumat bibirnya yang sensual, dan dengan rakus sekali Tacik membalas lumatan bibirku.

“Ahh.. sshh.. eehhmm.. omm.. oohh..”. Bibirnya yang merah dan panas terus melumat ganas sambil tak lupa lidahnya dia julurkan masuk kemulutku.. saling menghisap dan memainkan lidah kami masing- masing.. sshh.. mmckk.. sshh mmcckk.., tangan Tacik yang satu menggenggam erat penisku yang semakin keras denyutannya sedang yang lain membelai-belai punggungku. Badanku rasanya seperti dialiri listrik yang bertegangan tinggi ketika lidahku dia hisap kayak ular sedang melahap mangsanya dan pelukan tangannya semakin erat saja rasanya seakan kuatir aku terlepas, sehingga buah dadanya yang besar padat itu terasa mengganjal empuk didadaku menambah kenikmatan adegan peluk cium dan hisap menghisap lidah yang sedang berlangsung seru.

Sesaat setelah adegan melumat dan menghisap lidah bersangsung aku perhatikan ada perubahan dalam tubuh Tacik, mukanya kelihatan lebih memerah dan matanya sayu sekali, dia kelihatan pasrah dan gejolak birahinya seperti sudah tidak tertahankan untuk diperlakukan lebih lanjut. “Omm.. berbuatlah sesuka hatimu.. aku pasrah.. puaskan aku.. ahh.. sshh.. desahnya sambil menengadahkan mukanya agak keatas” Lalu tanpa disuruh lagi aku jilati lehernya yang jenjang itu dengan pelan dan penuh kemesraan, ” Ahh..sshh aahh .. sshh.. erangnya sambil sedikit menggeliat, dan aku teruskan jilatan- jilatan leher itu ke bagian bawah, pada saat jilatan mengenai puting buah dadanya yang besar dan kenyal, Tacik tersentak bagai tersengat listrik.

Ahh.. ooh.. Omm.. terus.. om.. hisap terus Om.. dan putingnya aku permainkan dengan lidahku, bergantian antara aku jilat dan hisap, kadang aku gigit kecil dan akibatnya Tacik menjadi samkin liar antara menggeliat, mendongak dan mengerang..eehhmm.. sshh.. aayyoo.. Omm.. lakukan semaumu.. hhmm.. uueennaak Omm.., erangnya sambil membelai- belai kepalaku disertai remasan tanganya yang agak liar. Setelah puas dengan isapan dan gigitan pada puting buah dadanya, lalu aku telusuri bagian tubuhnya inci demi inci kebagian bawah, dan aku berhenti saat jilatan lidahku sampai pada tali pusarnya yang agak berlobang kedalam, dan lidahku aku julurkan untuk mengorek-orek lubang tali pusarnya, akibatnya gerakan menggeliat dan meliuk tubuh Tacik semakin menjadi- jadi.

Mungkin ini juga merupakan daerah sensitive Tacik, terbukti dia menikmati sambil merem melek matanya, dan akhirnya kakinya sedikit demi sedikit mulai mengangkang akibat kegelian dan rangsangan yang dia rasakan atas jilatan-jilatanku. “Ayo Om.. lebih kebawah lagi.. sshh.. hhmm..” erangnya seperti habis makan sambal yang terlalu pedas rasanya. Aku sengaja tidak menuruti permintaannya, dan aku ingin tahu sejauh mana pertahanan Tacik dalam mengendalikan emosi birahinya, malahan aku kembali berdiri dan mulai menghisap lagi puting buah dadanya.

Dan dia mendesah-desah. “Ahh.. Omm.. aku tak tahan lagi.. setubuhi aku sepuasmu.. oohh.. sshh.. ahh” erangnya sambil mendesis-desis seperti ular yang sedang mengincar mangsanya. Mendengar erangan dan desisannya aku akhirnya juga jadi tidak tahan lagi, pelan-pelan pahanya yang putih mulus itu aku renggangkan dengan sebelah kakiku, pahaku aku gesek- gesekkan kememeknya yang tebal empuk dan berbulu lebat, dan ternyata didaerah memek nya sudah terasa licin berlendir, mungkin akibat rangsangan yang aku lakukan membuatnya hampir bobol pertahanannya.

Saat pahaku aku gesek- gesek dimemeknya yang udah basah berlendir itu, reflek yang dia tunjukkan merem melek keenakan, “Ohh.. sshh.. uuenak sekali Om..” Erangnya sambil kemudian mendekapku erat-erat dan buah dadanya yang besar, padat dan kenyal itu semakin terasa mengganjal empuk didadaku, seakan ingin menambah dan mengobarkan gemuruh birahiku, dan rasanya tubuh kami seakan menyatu yang tak mungkin terpisahkan lagi. Penisku sendiri rasanya sudah nggak tahan untuk segera bersarang kememeknya yang sudah licin berlendir itu, tetapi saat ini yang ada dalam pikiranku bagaimana caranya untuk bisa membuat Tacik begitu terkesan untuk menikmati kejadian ini, toh cepat atau lambat tubuh telanjang yang ada didekapanku telah pasrah untuk disetubuhi dengan sepuas- puasnya.

Maka untuk melaksanakan pemikiranku itu, aku dengan sedikit kesabaranku berusaha untuk membuat Tacik begitu terkesan, dan akhirnya tubuh telanjang Tacik aku angkat keatas bak mandi, dan kelihatannya Tacik udah bener-bener pasrah atau mungkin sudah tidak kuasa lagi membendung gejolak birahinya saat kedua kakinya aku buka lebar-lebar, sehingga kelihatan mengangkang, dan pada belahan pahanya terpampang memeknya yang menggunduk dan kelihatan merekah seperti bunga matahari yang lagi mekar- mekarnya, sedang disekeliling memek ditumbuhi bulu-bulu rambut yang begitu lebatnya, belahan memeknya telah basah, licin berlendir dan diantara belahan memek terlihat daging sebesar biji kacang berwarna merah mencuat dengan lancipnya, seakan menantangku untuk bertarung mengadu keperkasaan.

Dan aku mulai membelai pahanya dengan halus dan perlahan mendekati seputar memeknya, dan tubuh Tacik mulai menggeliat- geliat merasakan sentuhan tanganku, setelah aku puas memainkan tanganku disekitar memek, lalu aku mulai menjilati bibir memeknya dengan bibir dan lidahku, akibatnya Tubuh telanjang Tacik tersentak tatkala jilatan lidahku menyentuh klitorisnya. “sshh.. sshh Om.. sshh uueenak.. sshh .. teruss Oomm.. sshh.. uuhh..” erangnya dengan mata yang membeliak penuh kenikmatan. “Tenang Cik.. nikmati aja..”jawabku sekenanya. “Sshh.. ayoo.. Oomm.. masukkan kontolmu Omm.. aku udah nggak tahann..” Pintanya sambil mencengkeram kran bak mandi.

“Ssshh.. eehh.. sshh.. oouuhh..” erangnya lagi sambil mengangkangkan kedua pahanya lebar-lebar. “Aaauuhh..” “Ssrrtt.. ssrruup.. srrup..” jilatan lidahku makin dalam menjelajahi dan mengorek-ngorek rongga- rongga memeknya yang membusung tebal penuh bulu-bulu yang lebat. “Aauuhh.. aahh..” Lendir-lendir yang keluar dari rongga memeknya semakin banyak mengalir dan terasa asin sekali, apalagi bercampur dengan air ludahku, sehingga seperti busa sabun layaknya. Begitu erangan, lenguhan dan gerakan tubuh bugil Tacik semakin liar tak terkendali, maka ritme jilatanku semakin kupercepat dan aku selingi dengan hisapan pada bagian klitorisnya.

Akibatnya, “Aaauuhh.. aauuhh.. oouuhh.. Omm.. sshh.. eehh.. hheekk.. ss.. aahh.. hh” sambil mengerang dan melenguh histeris tubuh telanjang Tacik mengejang dan keduanya pahanya menjepit kepalaku dengan keras sedang tangannya mencengkeram dan membenamkan kepalaku dalam- dalam kepermukaan memeknya yang sudah bersimbah lendir. Sesaat setelah tubuh telanjangnya tersentak kejang, akhirnya terkulai lemas. Sambil turun dari bak mandi Tacik merangkul dan menciumku dengan mesra sambil berkata “Omm.. makasih ya, aku udah lama nggak melakukan sex, aku rasanya udah bener- bener nggak tahan sejak lihat batang penis Om menyembul tadi, sekarang giliranku untuk memuaskan Om..” pintanya sambil tangannya yang lembut menggenggam batang penisku yang sudah berdenyut- denyut seakan mau meledak rasanya.

Kemudian tubuh telanjang Tacik jongkok, sambil lidahnya dijulurkan untuk membelai dan menjilati kepala penisku. “Aauuhh.. Ciikk..”? “Mmck.. ffcckk.. ffcckk..”ritme jilatan Tacik semakin dipercepat. “Ssshh.. oouuhh.. Cikk.., uueenakk..” Kemudian Tacik dengan lahapnya mengocok-kocok batang penisku kedalam mulutnya, dijilat, dihisap dan saat batang penisku dalam rongga mulutnya, lidahnya dengan lincah membelai-belai kepala penisku.

“Ooouuhh.. sshh.. oouuhh..”, badanku rasanya ringan melayang dan disetiap jengkal tubuhku seakan ikut merasakan kenikmatan yang aku alami saat ini. Dan dalam sekejap, dari dalam tubuhku seakan ada aliran kenikmatan yang mendesak- desak untuk keluar melalui batang penisku, walaupun kucoba untuk menahannya, ternyata aliran kenikmatan yang terpusat melalui batang penisku tak kuasa aku tahan, akhirnya, “Aaauuhh.. crreett.. ccrreett.. ccrrtt..”, keluarlah cairan putih kental dari batang penisku.

“Hhmm.. mmck.. mmck.. mmcckk.. sshh .” Cairan sperma yang keluar dari batang penisku ditelan dengan lahapnya oleh Tacik, seakan cairan putih kental itu merupakan sumber air kehidupan baginya, setelah puas menelan cairan kental tadi, bahkan mulut Tacik masih sempat menghisap- hisap kepala penisku seakan-akan tidak ingin ada yang tersisa, dan sebagian yang tercecer dibatang penisku dijilatinya sampai bersih. Casino Online

“Uenak Om.. mmck.. mmck .. spermamu rasanya gurih sekali..” katanya sambil berdiri dan memelukku serta menciumku dengan mesra sekali, sedang tangan kanannya masih memegang erat batang penisku yang masih kokoh berdiri walau sudah mengeluarkan sperma. Kuakui dalam hal sex, aku memang sangat tangguh, biasanya kalau berhubungan badan dengan isteriku, aku bisa bertahan lama walau isteriku sudah dua kali, bahkan tiga kali mencapai kepuasan. Sedang dalam pandangan Tacik mungkin hal ini dianggap luar biasa, melihat keperkasaan dan kejantananku dalam melayani nafsunya. Selanjutnya dari adegan peluk cium dan jilatan-jilatan lidahnya, birahiku yang nyaris mau surut menjadi berkobar lagi, bahkan lebih menggelora.

Tubuh telanjang Tacik yang memeknya sudah basah berlendir itu, aku bimbing pelan- pelan untuk bersandar kedinding kamar mandi, dan kakinya yang sebelah aku angkat sedikit numpang clocet, sambil tetap berciuman batang penis yang masih dalam genggamannya aku sorongkan mendekati gundukan tebal memeknya yang berbulu hitam lebat, lalu kepala penisku aku susupkan kebelahan memeknya, “Slleep.. oouuhh.. sstt ..” Batang penisku akhirnya dengan mudah amblas melesak kebelahan memeknya, karena cairan lendir dalam memeknya begitu banyaknya setelah mencapai klimaknya tadi.

“Aauuhh.. sstt..” teriaknya lagi sambil kedua tangannya menarik pantatku, sehingga batang penisku menjadi melesak semakin dalam memasuki lubang memeknya yang empuk dan berbulu lebat itu. Pelan-pelan batang penisku mulai memompa keluar masuk memeknya dengan ritme yang slow, sedang tangan Tacik tetap berusaha membantu memegangi pantatku seolah- olah takut aktivitas pompa memompa memeknya yang licin basah berlendir itu terhenti. Saat aktivitas pompa memompa memek berlangsung, tubuh telanjang tacik mulai menggeliat kekanan dan kekiri merasakan kenikmatan yang sedang dialaminya.

Buah dadanya yang besar kenyal, menggelantung dan menempel empuk didadaku saat aku merapatkan dadaku ketubuhnya. “Aauuhh.. sstt.. oouuhh..” erangnya sambil mencengkeram erat pantatku. “Ssstt.. oouuhh.. sstt.. oouuhh” desisku merasakan kenikmatan. “Terus Omm.. yeeaahh.. sstt.. oouuhh.. cepat dikit Omm..”, pintanya sambil makin erat menarik-narik pantatku. “Ouuhh.. oouuhh.. sstt..” erangku lagi dan denyutan batang penisku makin meledak-ledak. “sstt.. eehhmm.. sstt.. eehmm.. Omm, aku mau keluar..” desisnya sambil menggeliat liar dan tanganya mulai terlepas dari pantatku lalu mencengkeram pundakku.

“Cikk.. kita keluarkan bareng ya.. sstt.. Ooouuhh.. sstt..” kataku sambil mempercepat gerakanku. Dan desakan yang mau keluar dari batang penisku mulai tidak kuasa lagi aku tahan, akhirnya sambil memacu gerakan memompa memeknya lebih cepat “Aaauuhh..”, menyemburlah cairan hangatku menyemprot lubang memek Tacik yang berdenyut- denyut itu. “Ahh.. oomm..” teriaknya sambil mencengkeran dan memelukku erat-erat, dari lubang memek Tacik yang juga terasa keluar cairan hangat sehingga batang penisku terasa dipilin dan dikenyot-kenyot dari dalam gundukan memeknya yang basah, hangat dan berdenyut-denyut keras.

“Makasih Omm.. aku bener-bener merasa puas dan tubuhku walaupun lelah tetapi hati dan pikiranku menjadi segar kembali” katanya sambil tetap memelukku mesra sekali setelah dua kali mengalami puncak kepuasan. “Omm..kalau nanti aku kepingin melakukan lagi, maukah kamu memberikan kontolmu yang gede ini untukku..”? tanyanya lagi sambil mengenggam mesra batang penisku. “Okelah bisa diatur.. yang penting kita harus tetap menjaga kerahasiaan hubungan kita ini.. Ok!?!” jawabku sambil melumat bibirnya yang kenyal.

“Well, kalau gitu kita mandi bareng yookk.., aku juga segera berangkat kekantor, nanti kalau ada kesempatan lagi bolehlah kita ulang lagi, Ok..?” kataku sambil menyiram air kearah tubuh telanjangnya yang mulus. Akhirnya kami berdua mandi bersama sambil bersenda gurau, sambil saling menggosok dan menyabuni tubuh kamu bergantian, setelah selesai mandi aku dibuatkan segelas air susu dan sehabis meminumnya kemudian aku pamit pulang, tak lupa Tacik memberikan ciuman panjang dan hisapan lembut dibibirku.

Monday, June 7, 2021

Perawanku Hilang Di Ambil Sama Pak Joko Di Kebun


KASIR4D - Dessy adalah anak dari seorang petani sayuran sukses diperkosa oleh tengkulak sayur yang sudah menjadi langganan ayahnya bertahun-tahun di ladang.

Aku memiliki sebutan kembang desa yang cantik di desaku. Usiaku 18 tahun namaku Dessy, tinggal di desa terpencil. Aku bersekolah hingga Sekolah Menengah Pertama. Orangtuaku tidak mewajibkan aku bersekolah karena menurutnya sekolah tinggi belum menjamin hidup yang makmur. Orangtuaku petani sayuran aku hidup dari sayur mayor yang di tanam bapak dan ibuku sendiri. Aku memilki adik laki-laki yang masih bersekolah di bangku SD.

Penghasilan orangtuaku tidaklah banyak namun di desa bapak termasuk yang berpenghasilan tinggi. Jika panen banyak tengkulak kota yang datang untuk membeli hasil panen. Sayur itu berupa wortel,kol,tomat,kembang kol kentang, dan cabe. Bapak dan ibu setiap hari pergi ke ladang akupun ikut membantu. Semenjak tidak bersekolah aku setiap hari membantu orangtua bercocok tanam. Ladang bapak sangat luas, di daerah dataran tinggi yang berhawa dingin ini cocok sekali untuk bercocok tanam.

Hasil panen cabe bisa mencapai 1 ton namun setiap hari juga harus rajin ke ladang untuk melihat tanaman. Karena hama sangatlah senang dengan sayuran segar. Jika sayuran sudah tumbuh dengan subur rasanya bahagia sekali. Hasil keringat dan ketekunan setiap harinya menuai hasil. Jika hasil panen melimpah bapak selalu mengajak anak-anak untuk pergi ke kota. Ya sesekali melihat keramaian kota, maklum aku hanyalah gadis desa. Tidak gampng bagi bapak untuk memasarkan sayuran di tengkulak.

Bapak banting harga lebih murah agar lebih banyak pelanggan. Persaingan sangat ketat semua warga di desa kebanyakan bermata pencaharian sebagai petani. Dari awal menikah dengan ibu bapak sudah bekerja sebagai petani. Hingga aku dewasa ini mereka masih saja rajin menekuni pekerjaannya. Aku sangat menghargai kerja keras orangtuaku. Aku mempunyai rutinitas memasak setiap pagi. Aku memasak untuk sarapan bapak ibuk dan satu orang yang membantu keluarga kami namanya Mbak Lisa.

Jika mereka sudah berangkat ke ladang aku membersihkan rumah dan menyiapkan untuk makan siang. jam 11 aku sudah memasak dan aku antar ke ladang. Nanti mereka makan siang aku yang membersihkan ladang memotong tanaman penggangu di sekitar. Memberi pupuk pada tanaman dan menyiraminya. Bagiku itu sangat menyenangkan, sejak tidak bersekolah itulah kegiatanku. Teman seusiaku juga kebanyakan ikut bekerja orangtuanya. Disini sudah menjadi hal yang biasa, anak seusiaku bahkan dibawahku tidak bersekolah. Sekitar 3 bulanan sayur mayur siap di panen. Biasanya bapak meminta bantuan tetangga sekitar untuk membantu memanen sayuran. Togel Online

Karena ladang sangat luas ada sekitar 10 orang yang membantu. Jika sudah dipanen mobil pickup yang mengangkut sayuran itu sudah stanbay untuk membawa hasil panen. Setiap hari di panen hingga ladang bersih dan dapat di tanami kembali. Bapak pekerja yang tekun dari hasil panen itu bisa untuk membeli 2 mobil pickup. Bisa menabung untuk aku dan adikku, aku pun diberi bapak uang untuk membeli keperluan sehari-hariku. Namun aku memilki kejadian yang sangatlah memilukan. Kejadian itu berawal dari seorang tengkulak dari kota yang ingin membeli hasil panen bapak.

Waktu itu tengkulak dari kota itu namanya Pak Joko, dia langganan bapak. Pedagang besar di kota dia yang menyetori swalayan besar dan pasar-pasar yang ada di kota. Tidak sedikit yang dia beli hampir berkwintal-kwintal yang dia bawa ke kota. Dia merupakan pelanggan tetap dan sudah lama bekerja sama dengan bapak. Bapak juga selalu menyisakan sayuran yang kualitasnya bagus untuk Pak Joko. Harga berapapun dia tidak menolak karena memang kualitas sayuran bapak bagus. Suatu hari bapak masih di ladang aku di rumahseperti biasa memasak untuk makan siang.

Ketika itu aku berangkat ke ladang jalan kaki karena sepedaku bannya bocor. Menyusuri jalan setapak aku sendiri sambil membawa makanan. Tiba-tiba Pak Joko menghampiriku dengan menggunakan motor. Memakai kacamata hitam dan pakaian rapi itulah pak Joko. Penampilan orang kota yang nyentrik usia pak Joko sekitar 33 tahun dia sudah memiliki anak 1 yang berumur 6tahun, “ hay Dessy..mau ke ladang ya?, ” “ iya pak…, ” “ bareng saya aja, sekalian mau melihat dagangan apa yang udah siap di bawa ke kota.., ” “ ahh..nggak usah pak saya udah terbiasa jalan kaki…, ” “ tidak usah malu-malu Wik, ayolah naik ke motor bapak…, ” Akhinya aku mau untuk nebeng pak Joko sampaike ladang.

Ke ladang memang membutuhkan waktu yang lama sekitar 1.5 jam jika jalan kaki. Sepanjang perjalanan pak Joko mengajak ngobrol aku, aku merasa tidak nyaman naik motornya. Karena dia selalu mengerem mendadak membuat aku kaget. Jalan yang di lewati juga tidak seperti biasanya, “ lho pak kok lewat sini? Kalau mau ke ladang bapak bukan sini pak jalannya, ini jalan buntu pak…, ” “ iya wik aku pengen jalan-jalan dulu sama kamu…, ” ucap pak Joko “ ini bapak jam makan siang tolong pak langsung aja ke Ladang., ” “ tidak Wik kamu turuti saja permintaanku.., ” Pak Joko memaksa aku sampai akhirnya aku berhenti di suatu tempat yang sepi, tepatnya di ladan kosong. Pak Joko turun aku hanya terdiam dia menarik tanganku dengan keras.

Kala itu aku memakai rok panjangnya selutut dan kaos panjang. Aku ketakutan sekali melihat wajah pak Joko yang garang. Dia menarikku hingga aku terlempar ke semak belukar. Sakit sekali badanku , aku terus berfikiran entah mau diapain aku saat itu. Panas matahari menyengat tubuhku namun hawanya tetap dingin. Pak Joko mendekati aku dengan perlahan. Dia langsung menarik wajahku dan mencium bibirku, aku menolak. Aku palingkan wajahku terus aku berpaling hingga dia susah untuk menciumku. Ingin berteriak namun tidak aka nada orang yang mendengar karena itu jalan buntu.

Tidak ada satu orangpun yang ada di sekitar ladang itu, “ jangan pak..jangan lakukan ini…tolong pak…, ” Tanpa berkata-kata pak Joko kembali mencium bibirku dan memaskaku. Aku tak dapat berpaling lagi dari ciumannya. Dia menciumku dengan sangat beringas, bibirku terasa sakit sekali karena ciuman itu kasar. Tangannya meraba payudaraku meremas-remas terus hingga aku lemas. Dia terus berusaha memegang bagian-bagian sensitive dalam tubuhku. Baju panjangku di buka aku hanya memakai bra saja. Tangannya meremas-remas payudaraku dengan semangat, “ aaahhh..pak…aakkkhh pak…jangaaaannnn!!!!, ” Disemak-semak dedaunan kering aku tertidur terasa sangat gatal tubuhku. Pak Joko membuka braku payudaraku yang besar menggantung dihadapannya.

Dia tampak semakin beringas melihat payudaraku. Bibirnya mendekati putingku dan menciuminya. Lidahnya diputar-putar putingku serasa tegang dan menonjol, “ aaaakkhh….aaakkhhhh pak….aaaaaaaaahhhhh….., ” Tangan kanannya meremas payudaraku bibirnya mengulum putting susuku serasa bergetar tubuhku. baru pertama kali ini aku melakukannya. Badan pak Joko yang besar berada diatasku , aku tidak bisa bergerak sama sekali. Nafasku rasanya sangat sesak karena tertindih badannya.

Dia terlihat sangat nafsu memainkan jemarinya, payudaraku terus dia mainkan. Lama-lama aku menikmati setiap sentuhan lembut jemari Pak Joko. Mungkin ini yang dinamakan horni, tubuhku sudah terbawa suasana pada siang itu. Matahari sangat menyengat beralaskan semak belukar tidak mengurungkan niat pak Joko.

Dia tetap bersemangat dan bergairah memerkosa aku kala itu. Aku hanya pasrah dan menerima jangankan menolak berteriak pun aku sudah tak sanggup. Semua sudah terasa nikmat saat pak Joko membangkitkan gairahku, “ooohhh….ooohhhh….pak….ooooouuugghhhh…….., ” Pak Joko mulai meraba bagian terbawah, sampai dipusarku dia menciumi ku aku tak kuasa. Rok ku di lepas dengan paksa, aku hanya memakai celana dalam saja, “ pak…jangaaaaaannn…., ” Aku meminta dia untuk jangan membuka celana dalamku.

Aku tidak mau perawanku hilang di tangan pak Joko. Aku harus berusaha menjaga keperawanan aku. Namun apa yang aku lakukan akusudah tidak dapat berfikir lagi. Pak Joko membuka celana dalamku yang berwarna hitam. Aku sudah benar-benar telanjang bulat, Pak Joko juga melepas pakaiannya , kita berdua telanjang di teriknya matahari. Jemari pak Joko meraba memekku dari atas hingga ke bawah. Memekku yang masih sedikit bulu itu dia elus-elus, “ oohh…oohhh aaakkhhh….oohhh….aaakkkhh.

Jarinya menyisir disetiap bagian memekku hingga aku melayang. Dia terus meraba-raba hingga aku lemas tak berdaya. Jarinya masuk ke dalam lubang memekku, dia putar-putar jarinya di dalam memekku, “ aaakkkhh pak ….aakkkhhh…., ” Memekku tampak basah sepertinya aku mengeluarkan cairan. Aku memegang bahu pak Joko, tiba-tiba wajahnya berada didepan memekku. Dia menjilati memekku dan selakanganku. Kakiku mengangkang lebar memudahkan dia untuk menciumi memekku, “ ooohhh pak….ooohhh…pakkk…..aaaakkkhh…pak.

Aku lemas tak berdaya dibuatnya, aku sudha tidak memberikan perlawanan apapun. Aku sudah pasrah badanku lemas. Aku melihat penis pak Joko sangat tegang dan tegak besar sekali. Aku menutupi mataku , baru kali ini aku melihat penis lelaki. Namun tanganku disingkirkan dengan kasar aku dipaksa tetap melihat penisnya yang besar itu. Pak Joko menggesek-gesekkan penisnya ke lubang memekku. Terus dia geseekan hingga basah memekku, licin dan sangat mudah untuk di masuki penisnya. Aku takut sekali waktu itu. Wajah Pak Joko memerah tampak dia sangat bergairah. Setelah itu penisnya masuk ke dalam memekku. Bagian ujung udah masuk di memekku.

Terasa sangat sakit sekali, “ aaaaww….sakit pak..udah pak…aaaaakkkhhhhh…..aaaaakkhhhh….., ” Dia tak menghiraukan kesakitanku dia terus menekan penisnya keluar masuk di dalam memekku. Awalnya perlahan namun lama-lama sangat keras. Sakit sekali memekku keluar darah, itu tandanya keperawananku sudah hilang. Selaput keperawannanku pecah. Sangat sakit perih sekali aku menangis, air mata terus mengalir, “ aaaakkkkhh sakit…a.aaaaaaahhh…..aaahhhhh……., ” Tekanan itu keras sekali maju mundur hingga aku lemas. Kesakitan berubah menjadi kenikmatan seketika sakit itu hilang berubah menajdi nikmat.

Penisnya terus mempompa d dalam memekku. Kuat sekali pak Joko dia terus menggoyangkan penisnya di dalam memekku. Sungguh aku tak kuasa menahan kenikmatan itu, aku hanya bisa mendesah nikmat, “ aaaaaahhh pak…lagi pak….aaahhhh…aaaakkhhh….., ” Keringat bercucuran keluar dari tubuh pak Joko, keringat itu membasahi tubuhku. Benar-benar olahraga disiang hari. Bibirnya sesekali masih saja mengulum putingku, setiap dia memainkan putingku aku tidk kuat menahan kenikmatan.

Tubuhku menggeliat merasakan kenikmatan, “ oohhh..ooohhh….oouuuggghh…aahhhh…ooouugghhh….aaaahhh paaakkk…, ” Pantatku diangkat pak Joko serasa penis itu tertancap di dalam memekku. Nikmat sekali, “ aaaaahhhh……….aaaahhhhhhh…., ” Pada waktu itu pak Joko menggoyangkan penisnya keluar masuk terus hingga aku lemas, “ aaaaahh pak udah pak….., ” Ketika gerakan pak Joko semakin cepat tiba-tiba dia melepas penisnya. Dan disemprotkan di tubuhku cairan yang berwarna putih kental itu. Casino Online

Bara aku tau kalau itulah yang dinamakan sperma pria, “ccccccrrroooooottt….cccrrttttoooott….cccccrrrrrrrooooooottt……., ” “ aaaaaaaaahhhhhhhhhhh……., ” Desahan lega pak Joko ketika sudah mengeluarkan cairan kenikmatan. Aku menangis dengan keras pak Joko membelai rambutku. Dia menyuruhku berpakaian kembali, dan mengantar aku ke ladang bapak.

Disepanjang jalan setapak itu pak Joko ngobrol seperti biasa seakan tidak terjadi apa-apa. Dalam hatiku sangat sakit dan aku harus bagaimana aku sudah tidak perawan lagi. Jika aku bilang sama bapak, bapak akan kehilangan pelanggan yang sudah bertahun-tahun menjalin kerjasama itu. aku terus menangis mengingat kejadian itu. Kejadian pilu itu menjadi sebuah raahasia besar dalam hidupku sekaligus pengalaman terburuk dalam hidupku.

Sunday, June 6, 2021

Akibat Butuh Uang Aku Jadi Cewe Boking Online


KASIR4D - Ini kisah 2 tahun yang lalu, ketika aku masih indekost di kota Dps. Ketika itu aku baru kerja di sebuah perusahaan. Ditempat kostku yang mempunyai 10 kamar lengkap dengan kamar mandi dalam dan teras masing-masing itu merupakan tempat yang nyaman dan bebas. Maksudku bebas karena pemilik rumah tidak tinggal disana, hanya sebulan sekali datang menarik uang kost atau sesekali jika ada perlu mengecek keadaan.

Kalo ada yang bertamupun bebas sampai tengah malam atau menginap asal tidak ribut dan mengganggu penghuni yang lain tidak ada masalah. Kebetulan saat aku masuk 8 kamar sudah terisi. Aku menempati kamar paling pojok bersebelahan dengan kamar seorang mahasiswi di sebuah PTS, berumur sekitar 20 tahun. Lebih sepekan berlalu, aku belum begitu akrab dengan semua penghuni disana, selain karena masing-masing kamar dibatasi tembok pembatas juga sibuk dengan urusannya masing-masing termasuk aku dan memang disana antar penghuni jarang ada yang mengobrol satu sama lain kecuali hanya sapaan basa-basi ketika kebetulan berpapasan.

Walaupun semua penghuni disana berstatus single tapi ada 5 pasangan yang sudah tinggal bersama, mungkin istilahnya kumpul kebo atau apalah. Hanya aku dan 3 wanita termasuk mahasiswi disebelah kamarku yang tinggal sendiri, tapi kuperhatikan merekapun sudah mempunyai pasangan atau minimal dekat laki-laki karena masing-masing sering dikunjungi teman laki-laki dan tak jarang menginap sampe pagi dikamar si wanita. Awalnya aku tidak terlalu peduli dengan kecuekan masing-masing karena enak juga tidak ada yang saling mengganggu atau mau tau urusan orang, ya mungkin ciri masyarakat perkotaan pikirku, tapi lama-lama mahasiswi dikamar sebelahku, sebut saja namanya Sinta, menarik perhatianku.

Bukan saja wajahnya cantik, body yang langsing, tinggi sekitar 160 cm dan berkulit mulus, Sinta yang kesehariannya suka berpakaian seksi itu kerap membawa laki-laki yang berbeda menginap dikamarnya. Kupikir biasalah pergaulan bebas anak sekarang. Suatu hari lampu dikamar mandiku mati, aku naik keatas bak mandi dengan maksud mengganti bola lampu yang dapat dijangkau dari sini tanpa sengaja aku melihat retakan berupa celah ditembok kamar mandiku, letaknya diatas dekat plafon. Iseng aku intip kecelah itu dan sedikit kaget ternyata dari situ aku bisa melihat kedalam kamar Sinta tepat mengarah ke tempat tidurnya. Togel Online

Pikiran iseng melintas dikepalaku, gimana kalo kuintip saja Sinta dengan teman laki-lakinya dikamar, lumayan pertunjukan gratis. Esoknya pulang kerja, sambil tiduran menunggu Sinta kembali ke kostnya. Kira-kira jam 22.00 kudengar langkah kaki di kamar sebelah, kuintip lewat jendela, ternyata Sinta dan teman laki-lakinya datang. Tak sabar, aku mulai mengintip dari celah kamar mandi, Kulihat laki-laki itu menunggu Sinta yang sedang menutup pintu kamar, kemudian mereka berpagutan sambil saling melepaskan pakaian.

Hanya dalam beberapa detik mereka sudah telanjang bulat, Sinta jongkok di hadapan laki-laki itu yang penisnya setengah ereksi dan mengulum penis besar di hadapannya. Mulut Sinta hampir tidak bisa menampung seluruh penisnya. Perlahan penis laki-laki itu ereksi penuh karena permainan lidah Sinta. Laki-laki yang tinggi besar mengangkat tubuh mungil Sinta ke tempat tidur dan langsung menindihnya. Dengan sangat bernafsu laki-laki itu melahap buah dada kenyal milik Sinta. Dari sini aku dengan jelas melihat wajah Sinta yang lagi merem melek menikmati permainan lidah laki-laki itu apalagi lampu kamarnya tidak dimatikan.

Selang berapa menit mereka berganti posisi 69. Mulut Sinta disumbat dengan penis besar laki-laki itu. Dengan sangat bernafsu Sinta memainkan penis di mulutnya, sedangkan laki-laki itu sendiri sibuk memainkan lidahnya di clitoris Sinta, kulihat kaki Sinta mulai menegang dan paha Sinta menjepit kepala laki-laki itu. Setelah puas, laki-laki itu duduk bersandar di head board dan Sinta duduk di pangkuannya dengan saling berhadapan. Dengan bertumpu pada lututnya, perlahan Sinta memasukan penis besar laki-laki itu ke lubang vaginanya. Penis laki-laki itu mulai menerobos masuk.

Dia mendongak ke atas sedikit meringis saat menurunkan pantat bahenolnya agar penis laki-laki itu masuk lebih dalam. Sinta mulai menggerakkan pantatnya maju mundur, sedangkan laki-laki itu mejilati dan menyedot buah dada Sinta. Gerakan Sinta maju mundur makin lama makin cepat dan tidak beraturan, selang 5 menit tubuh Sinta bergetar hebat menikmati orgasme sambil melumat mulut laki-laki itu. Mereka istirahat sebentar sambil mencumbui Sinta agar bangkit lagi. Dengan memainkan buah dada Sinta yang kenyal, dia bangkit lagi gairahnya, Sinta lalu mengangkangkan pahanya lebar-lebar, dari celah ini aku bisa lihat vagina Sinta yang kemerah-merahan akibat gesekan penis besar laki-laki itu.

Dia menusukkan senjatanya ke vagina Sinta dan mulai menggerakkan pantatnya maju mundur dengan keras, saking kerasnya sampai terdengar suara sayup-sayup, “Plak! plok…, plak! plok!”, dari benturan paha mereka. Sinta seperti mendesah hebat setiap kali laki-laki itu menghunjamkan penisnya dalam-dalam. Penisku rasanya sudah tidak kuat menahan sakit karena tegang sejak tadi. Posisi ini tidak bertahan terlalu lama, laki-laki itu minta Sinta nungging dan dia menusukkan senjatanya dari belakang, aku bisa dengan jelas melihat penis laki-laki itu keluar masuk menusuk vagina Sinta. Lima menit berlalu laki-laki itu menunggangi Sinta, perlahan-lahan gerakanya mulai tak beraturan apalagi Sinta juga ikut menggoyangkan pantatnya.

Akhirnya laki-laki itu mencabut penisnya dan menyodorkan ke Sinta, Sinta tanpa canggung memasukkan penis yang baru keluar dari vaginanya dan dipenuhi cairan vagina itu kemulut. Kulihat Sinta menghisap penis laki-laki itu sambil tangannya sesekali ikut mengocok-ngocok penis laki-laki itu dan tak lama wajah Sinta sudah dilumuri cairan sperma yang menyemprot keluar. Kulihat Sinta menjilati penis laki-laki itu samapi bersih. Berdua mereka ke kamar mandi, tapi sayangnya aku tidak bisa melihat situasi kamar mandinya dari sini.

Aku balik ketempat tidurku tapi mataku tidak bisa terpejam, dalam pikiranku masih terbayang adengan hot Sinta dengan laki-laki itu. Membayangkan mereka, aku jadi tidak bisa tidur sampai pagi. Beberapa hari berlalu, suatu malam samar-samar kudengar desahan dikamar sebelah, it’s show time, cepat-cepat kulihat dari celah kamar mandi dan ternyata mereka Threesome, Sinta, laki-laki itu dan temanya satunya lagi. Sekarang kutahu Sinta adalah mahasiswi bispak dan bisa dibayar untuk melayani laki-laki, hanya Sinta selalu memilih laki-laki yang bisa mengencaninya.

Laki-laki yang sudah dikenalnya dengan baik, Sinta tak sungkan mengajak berkencan dikost’annya. Sinta kulihat sedang nungging sedangkan laki-laki itu memompa vagina Sinta dari belakang, tangan Sinta berpegangan ke pinggir ranjang sambil melumat penis milik laki-laki satunya yang duduk di pinggir ranjang. Aku baru tahu kalau Sinta benar-benar binal. Wah ini adegan yang sungguh sangat membuat birahi. Laki-laki itu mencabut penisnya dari vagina Sinta dan menancapkanya lagi ke lubang pantat Sinta.

Laki-laki itu nampak mulai bernafsu, semetara Sinta berteriak kecil setiap penis besar ini masuk lebih dalam. Dalam 5 menit laki-laki itu mencabut penisnya dan menumpahkan seluruh cairan spermanya di punggung Sinta. Sementara laki satunya lagi asyik menikmati permainan mulut Sinta, kemudian Sinta di tempatkan di pinggiran bed dengan posisi nungging sementara laki-laki satunya itu berdiri di lantai, di pingiran bed dan bersiap-siap menusukkan senjatanya ke lubang pantat Sinta. Goyangan pantat laki-laki itu menimbulkan suara sayup-sayup, “Ceplak.., ceplok..!”,. Penis laki-laki itu makin keras menghunjam pantat Sinta sambil tangannya meremas keras pantat bahenol Sinta.

Datang dari kamar mandi si laki-laki pertama langsung ikutan nimbrung lagi, dia menyusup ke bawah tubuh Sinta dengan kaki menjuntai ke bawah dia memasukkan penisnya ke vagina Sinta lalu menurunkan badan Sinta, laki-laki itu satunya lagi tetap berdiri dengan penis menancap ke pantat Sinta, dia agak membungkuk karena badan Sinta merendah dan nempel ke tubuh laki-laki itu. Mereka mulai bergoyang, mulut Sinta dengan lahap menjilat dada bidang si laki-laki itu.

Laki-laki kedua pantatnya kian keras bergoyang dan akhirnya, “Cret.., cret.., cret”, spermanya tumpah dibongkahan pantat Sinta, sementara si laki-laki itu masih asyik menikmati goyangan Sinta dari atas, karena laki-laki satunya lagi tidak lagi menusukan senjatanya, Sinta lalu duduk bersimpuh di penis si laki-laki itu dan bergoyang maju mundur. Tangan si laki-laki itu meremas buah dada kenyal milik Sinta, desahan Sinta makin hebat sampai akhirnya lemas terkulai di atas tubuh laki-laki itu. Laki-laki itu bangkit dan mulai menyodok lubang pantat Sinta yang lagi tengkurep lemas.

Plok.., plok.., plok..!, bunyi pantat dan paha mereka beradu, selang beberapa menit si laki-laki itu membalikkan tubuh Sinta dan mengangkangi wajah Sinta sambil mengocok-ngocok penisnya sendiri, sementara Sinta tampak membuka mulutnya lebar-lebar ketika laki-laki itu menumpahkan spermanya dimulut Sinta dan tampak Sinta menelan cairan sperma yang memenuhi rongga mulutnya itu. Laki-laki kedua datang dari kamar mandi, langsung berpakaian lalu pamitan pada mereka. Tinggal laki-laki itu berdua dengan Sinta dikamar.

Dia menggendong Sinta ke kamar mandi, mungkin saling membersihkan diri, mereka tidur bugil dengan saling berpelukan. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 24.15, aku berencana besok aku akan bolos kerja. Sampai jam 02.00 di kamar Sinta tidak ada aktivitas, mereka masih tertidur pulas dengan tetap saling berpelukan. Akhirnya aku tertidur karena bosan menunggu. Jam 04.00 aku terbangun dan iseng kuintip lagi sambil kekamar mandi. Eh kulihat tangan Sinta mengocok penis si laki-laki itu yang sedang berdiri setengah tiang.

Kepala Sinta dituntun oleh laki-laki itu untuk melakukan blowjob. Mulut Sinta yang mungil tampak mengembung akibat sumbatan penis si laki-laki itu. Setelah berapa lama akhirya tumpah juga isinya di mulut Sinta, si laki-laki itu akhirnya tertidur pulas lagi, sementara Sinta ke kamar mandi mungkin membersihkan mulutnya. Jam 06.30 laki-laki itu bangun, berpakaian dan pamitan ke Sinta yang bermalas-malasan di tempat tidur dalam keadaan bugil. Setelah si laki-laki itu pergi, tak tahan menahan konak aku menyerbu masuk ke kamar Sinta dan mengunci pintu, dia kaget sekali melihat aku datang, aku langsung membuka pakaianku dan menindihnya.

Berberapa kali dia berontak, namun akhirnya penisku bisa kutancapkan ke vaginanya. Puas mengocok vaginanya, aku minta dia nungging untuk menyodok lubang satunya. Dia menolak, “Sin… kamu jangan munafik, laki-laki itu dua orang itu kenapa kamu kasih…ah?”, aku keceplosan ngomong. Dia terheran-heran dan menanyakan dari mana aku tahu hal itu. Akhirnya aku menjelaskan aktivitas mengintipku di kamar sebelah. Casino Online

Wajah Sinta tampak merah padam antara malu dan marah, apalagi kujelaskan secara detil pergumulannya yang hot dan binal dengan laki-laki itu. Akhirnya sekian lama menahan konak, aku mendapat blowjob dari Sinta, bahkan melakukan anal, dan penutup permainan dengan ngecrot di mulut mahasiswi bispak ini yang juga tak menolak ketika kuminta menelan cairan spermaku yang tumpah dimulutnya dan selesai sudah.

Saturday, June 5, 2021

Ngentot Dengan Kaka Pacarku Di Rumahnya


KASIR4D - Namaku Teddy, umur 22 tahun, tinggi 175 cm, panjang penisku 17 cm. Aku ingin menceritakan kejadian yang mana dalam kejadian ini saya melakukan hubungan sex dengan kakak pacarku yang bernama Desi yang berumur 23 tahun, memiliki bra berukuran 36, tinggi 170 cm, dan berat badannya 60 kg serta pacarku Dewi yang berumur 21 tahun, tinggi 168 cm, berat 55 kg dan ukuran bra 34 C.

Kejadian yang kualami tersebut terjadi pada hari Minggu tanggal 20 April 2003 yang lalu. Pada waktu itu saya berniat mendatangi rumah pacarku untuk sekalian minta jatah kepadanya dan juga karena pada malam minggunya saya ada acara bersama keluarga. Ketika saya sampai ke rumah pacarku di bilangan Pasar Minggu, rupanya pacarku sedang pulang kampung bersama orang tua dan adik-adiknya ke Palembang selama 16 hari karena kakeknya meninggal dunia dan yang ada di rumah hanya Desi (kakak perempuannya).

Setelah saya tahu bahwa pacarku tidak ada di rumah akhirnya, aku kembali berpamitan kepada kakaknya. Namun kakaknya menganjurkan agar aku mampir dulu ke rumah sebentar dan juga menemani dia main PS di rumah. Kebetulan waktu itu PS-nya ada di dalam kamar Desi. Ketika saya sedang asyik main, saya melihat ada sebuah kotak bekas pembungkus sepatu, ketika saya buka saya kaget karena melihat isi di dalamnya rupanya terdapat alat bantu sex yang berbentuk penis serta beberapa VCD Porno keluaran Vivid USA. Togel Online

Kakaknya pada waktu itu tidak mengetahui bahwa saya telah membuka kotak mainannya dan ketika saya ambil isinya serta saya tanyakan kepadanya.. “Apa ini Kak?”, seketika itu saya melihat ekspresi mukanya yang langsung memerah. “Mau tahu saja kamu anak kecil”, jawabnya. “Kakak selama ini tidak ada pelampiasan yach selama Kak Budi (Pacarnya adalah ABK yang sedang melaut)”. “Achh bisa saja kamu”, jawabnya.

“Kakak mau aku bantu gak?”, tanyaku. Tanpa menunggu jawabannya langsung saja kusergap bibir seksinya itu sambin kumainkan payudaranya. Setelah itu pelan-pelan tanganku menjalar masuk ke dalam bajunya, kuraba pelan perutnya sampai ke dalam BH-nya serta aku masukkan telunjuk tanganku ke dalam roknya sambil meraba permukaan CD-nya. “Ted jangan Ted, aku ini kakaknya Dewi”. “Kak Desi, aku ingin sekali ML sama Kakak, apakah Kakak nggak mau ML sama aku?”, tanyaku. “Aku bukannya nggak mau, tetapi aku malu sama kamu”, jawabnya.

“Buat apa Kakak malu denganku, dan juga di rumah ini gak ada orang lain yang tahu selain kita”, jawabku. Perlahan-lahan aku ajak dia menuju ranjangnya dan langsung saja kudekati dan kuremas payudaranya. “Sabar dong, Buka dulu bajumu itu” ujarnya. Kubuka seluruh bajuku, kupeluk dan kucium bibirnya. “Woww penismu besar sekali dan panjang lagi, lebih mantap dari punyanya Mas Budi.” Tanganku meremas-remas payudaranya yang montok. “Isap doong”, pintanya”. Aku mulai menghisap.

“Achh, Terus, nikmat Ted, oh, ayo”. Aku semakin bernafsu mendengar desahannya itu, sekitar 5 menit aku menikmati payudaranya. “Oh, Sstt, Jilat Veggyku Ted”, Pintanya sambil gemetaran. Bibirku langsung menjilati selangkangannya. Lidahku menjilati veggy-nya yang super becek. Saat lubang kemaluan itu tersentuh ujung lidahku, aku agak kaget karena lubang veggy-nya itu selain mengeluarkan aroma mawar rasanya pun agak manis-manis legit, beda dengan veggy pacarku dan dan teman wanitaku yang pernah aku jilat, sehingga aku betah menikmatinya.

“Ardgg, arghh, enak banget Ted, gue jadi merinding rasanya dan kayaknya mau keluar, gue suka banget nich, dan lidah elo enak bangeet Ted”. “Iya Kak, Teddy juga suka sekali rasanya, veggy Kakak manis banget rasanya”. “Auu, Auu, Teedd..” Terasa ujung lidahku disemprot oleh sedikit cairan bersamaan dengan pantatnya yang diangkat tinggi hingga menempelkan semua permukaan veggy-nya ke mukaku. “Tedd, tedd, Kakak keluar tedd”, Bibir veggy-nya yang sebelah kutarik perlahan dengan bibirku, sambil kugigit dengan lembut. Dia benar-benar menikmatinya.

“Aduh-aduh enak banget Tedd”, Lidahku pun mengaduk-aduk lubang veggy-nya yang sudah basah sekali. “Tedd.. Sekarang tedd”, Segera aku naik ke atas tubuhnya, dia juga sudah siap sekali dengan mengangkangkan lebar-lebar menunggu datangnya Teddy Junior. Perlahan-lahan kugesek-gesek adikku di bibir veggy-nya, sengaja tidak langsung kumasuki lubang veggy-nya, aku hanya menggesek-gesek. Dia bertambah nafsu. “Ted, ayo Ted, masukin Ted, Kakak butuh Ted, ayo Ted”, Tangannya segera memegang batang juniorku dan segera dibimbingnya masuk ke dalam lubang veggy-nya.

“Au, Ted, ujungnya gede banget Ted”, katanya ketika dia memegang ujung juniorku. “Ini kan yang enak Kak, jadi Kakak gak mau nich, ya sudah kalau gak mau gak usah dimasukkin”. “Jangan Ted, mau Ted, mau Ted, cuman takut aja sebab pacar Kakak punyanya kecil dan pendek sekali”. Akhirnya kumasukkan saja senjataku ke dalam veggy yang telah merekah itu. “Auchh, auu”, teriaknya ketika adikku mulai masuk ke dalam memeknya, terasa seret sekali. “Aduh, Ted, sakit, tapi enak, sakitt, enakk”.

“Sakit apa enak Kak?” “Tahulah Ted, ada sakit sedikit dan enaknya bukan main rasanya, rasanya sampai ke ujung mulut rahimku Ted”. Pelan kuayun juniorku keluar masuk veggy-nya, baru beberapa sodokan dia sudah menjerit. “Tedd, tedd, Kakak keluar, tedd, auuhh, auuchh..”. “Yach, baru begitu saja sudah keluar”, jawabku. Terasa sekali kepala adikku dihisap dan dipelintir oleh veggy-nya yang enak sekali, terasa sekali otot veggy-nya masih kencang, sambil kutusuk terus veggy-nya, aku tetap menghisap pentil susunya yang begitu indah. “Slrupp, slrupp..”, Terdengar setiap aku menarik dan menekan veggy-nya.

“Kak gantian Kak, Kakak di atas yach”. “Yach Ted, tapi ajarin yach”. Sekarang posisiku ada di bawah, dia segera naik ke atas perutku dan dengan segera dipegangnya juniorku sambil diarahkan ke veggy-nya. Kulihat veggy-nya indah sekali dengan bulu-bulu pendek yang membuat rasa gatal dan enak waktu bergesekan dengan veggy-nya. “Auu, enak banget Kak, veggy Kakak”. “Sekarang gantian Teddy yang Kakak bikin enak yach”, katanya sambil memutar pantatnya yang bahenol, rasanya batang juniorku mau patah ketika diputarnya juniorku di dalam veggy-nya dengan berputar makin lama makin cepat. “Auu, Kak, enak bangett Kak”.

Akupun bangun sambil mulutku mencari pentil susunya, segera kukulum dan kuhisap. “Ted.. Ted, ini bisa bikin Kakak keluar lagi nich Ted, rasanya mentok sekali Ted”, memang dengan posisi ini terasa sekali ujung juniorku menyentuh peranakannya. “Ech.. Ech”, desahnya setiap kali aku menyodok veggy-nya. “Ted.. Ayo Ted, Kakak mau keluar lagi nich” “Tahan Kak saya juga mau keluar nich”. Segera kugenjot memeknya dengan cepat. Dia seperti kesurupan setiap dia naik turun di atas juniorku yang jepit oleh veggy-nya. Casino Online

“Kak, saya mau keluar Kak”. “Ayo Ted Kakak juga mau nich”. “Auu, Kakk”. “Yach Tedd, Kakak juga mau keluar nich. Achh, Achh”. Kupeluk erat dia sambil menyemprotkan semua maniku ke dalam veggy-nya. “Ted, aduhh enak banget Ted, teddy punya enak banget”. “Kamu punya juga enak Kak, bodoh benar pacar Kakak meninggalkan Kakak demi pekerjaannya di laut, belum tentu 1 tahun dia bisa pulang”.

Dia pun segera rebahan di atas badanku, kami berdua lemas, sambil tidur di atas badanku, kuelus terus dari kepala sampai ke pantatnya dengan lembut. “Makasih yach Ted, Kakak sudah lama menahan nafsu”. “Saya juga Kak”. “Janji yach Tedd, Kakak mau lagi lho kalau kamu memintanya kepada Kakak”. “Siip dech Kak, tapi hati-hati yach jaga rahasia kita berdua dari Dewi Kak”.

“OK, Ted”. Selama 16 hari tersebut kami bebas melakukan hubungan seks dengan kakak pacarku di rumahnya dan setelah itu kami melakukannya di waktu senggang dan baik di luar maupun di hotel. Dan juga aku tidak lupa meminta jatah kepada pacarku segera setelah dia pulang dari Palembang.