Sakura - Text Select

Friday, March 27, 2020

Ngentot Dengan Tante'ku Yang Masih Muda


KASIR4D - Namaku Johan. Umur aku sekarang 22 tahun. Sekarang kuliah disalah satu universitas swasta di Jakarta. Tinggi aku 185 cm berat 68 kg. Aku termasuk cowok yang mudah terangsang, tiap kali melihat gadis dengan dada besar, kontolku langsung berontak.. Aku sering melekukan onani paling tidak 1 kali sehari.. Kejadian ini terjadi ketika aku masih duduk di kelas 2 SMU.

Waktu itu bulan Juli, lagi liburan sekolah. Waktu itu orangtaku dan adik perempuanku jalan-jalan ke Surabaya, jadi rumahku tinggal aku sendiri akhirnya aku dititipkan dirumah tanteku. Nana, nama tanteku. Kalau nggak salah umur tanteku waktu itu 32, tanteku belum punya anak walaupun sudah kawin 3 tahun lebih. Jadi ketika aku ke sana dia senang sekali. Om-ku seorang pegawai swasta di Jakarta, tapi sering keluar kota untuk kerja proyek di sana.

“Johan, tolong jaga rumah dan tantemu ya, tantemu lagi sakit. Om besok mau ke Surabaya, ada proyek penting yang harus dikerjakan” kata om-ku.

“Ya, om. Beres, tapi mana duitnya, hehe” Terus aku dikasih 100 ribu sama om-ku.

Keesokan harinya..

“Johan, ingat ya pesan om”. Togel Online

Pesan om-ku dan akhirnya dia berangkat menuju Surabaya. Sorenya aku nonton TV dengan tanteku. Waktu itu tanteku pake piyama yang tipis. Dada tanteku kutaksir 38B, jadi lumayan besar..

“Tante kan lagi sakit, kenapa nggak istirahat saja? Biar cepat sembuh”.

“Nggak apa-apa. Kalau di kamar terus juga sama aja. Mendingan nonton TV bareng kamu disini”

Hehe, aku lihati terus tubuh tanteku yang sexy itu.. Dan pikiranku mulai ngeras, begitu juga adikku, sudah mulai bangun.. Aku langsung membayangkan kalau lagi bersetubuh dengan tanteku itu.. Tiba-tiba..

“Oi, lagi mikirin apa Johan, sampai bengong kayak gitu. Lagi lihat TV kok lihat-lihat tante terus”.

“Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe”

“Bisa aja kamu. Nakal ya.”

“benar kok. Tante memang cantik.” Terus kami nonton TV lagi..

“Eh, sudah jam 7 lho, ayo makan malam. Sudah dibeliin ayam goreng. Tadi pesan di warung”

“Ayo tante..” aduh pikirku.. Padahal sedikit lagi..

Akhirnya kami makan malam bersamaan.. Aku melihat tubuh tanteku terus.. Tidak konsentrasi untuk makan..

“Ayo, Johan. Dimakan ayamnya. Kok bengong. Minta disuapin ya?”

“Ah nggak tante bisa sendiri kok. Tapi kalau disuapin sih mau aja”

“Ayo cepat makan, dasar nakal”

“Atau tante mau disuapin sama Johan, tante kan lagi sakit”

“Ayo makan, jangan ngomong terus!” tanteku sepertinya marah..

Malamnya sekitar pukul 21.00.. Dari kamar tante terdengar suara panggilan.

“Johan. Johan.. Kesini sebentar”

“Ya tante, sebantar ya aku lagi telepon”

“Cepatan, Johan.” habis telepon aku langsung menuju kamar tante.

“Tante, aku masuk ya?”

“Ya, pintunya tidak dikunci kok, masuk aja”

Aku langsung masuk kekamar tante. Kamrnya harum, bau parfum..

“Kamarnya harum tante. Pake apa?”

“Sini Johan. Dekat kesini.”

“Tante. Ada apa? Tante sakit lagi ya?”

“Ya Johan. Kepela tante rasanya seperti mau pecah..”

“Saya ambilin obat ya tante? Tante nggak apa-apa kan? Atau mau ke dokter?”.

“Nggak perlu Johan. Kamu kesini Johan”.

Aku lalu mendekat ke tubuh tante yang berbaring di ranjang.

“Sini” Tante lalu memegang tanganku dan di taruhnya di kepalanya.

“Tolong Johan, urut kepalaku ya. Biar sakitnya berkurang..” kata tante dengan suara yang menggoda..

Dan tentu saja langsung kupenuhi permintaannya.. Pikiranku mulai berpikiran lagi untuk bersetubuh dengan tanteku. Aku duduk diranjang di bagian atas kepala tanteku dan mengurut kepalanya. Aku bisa melihat dada tanteku yang menyembul karena saat itu dia memakai piyama warna putih yang tipis..

Sambil mengurut kepalanya aku juga mengelus-elus rambut tanteku. Mataku tertuju ke dadanya yang sepertinya mulai mengeras karena terlihat puting susunya dari luar. Sepertinya tanteku tidak memakai BH.. Pikiranku sepertinya tidak bisa diajak berkompromi lagi..



“Tante, tante cantik banget”.

“Johan tolong pijat kaki tante juga ya. Kok rasanya pegal”

“Ya tante” dan langsung kupijat betis tanteku..

“Kulit tante putih dan mulus ya” kataku.

“Hehe, ayo pijat terus Johan. Ayo lebih ke atas lagi, pijat paha tante.”

Kupijat paha tante yang mulus dan putih itu. Mata tanteku terpejam, sepertinya kepalanya sudah tidak sakit lagi. Pikiran kotor ku muncul lagi. Ingin rasanya menikmati tubuh tanteku ini. Pijatan yang tadinya kulakukan sekarang berubah menjadi elusan pada paha tanteku.. Dan sepertinya tanteku sangat menikmati karena tanteku diam saja.

“Tante, gimana rasanya sekarang. Sudah baikan?”

“Terusin. Jangan hentikan pijatanmu.. Ayo Johan..”

Aku tahu tanteku pasti juga sudah mulai terangsang dilihat dari bahasa tubuhnya.. Aku tidak lagi memijat tapi kuelus terus pahanya.. Dan pelan-pelan kunaikkan tanganku dan kuselipkan ke celana tanteku.. Tidak ada reaksi sama sekali dari tanteku.

Inilah saatnya aku melakukannya.. pikirku dalam hati.. Kuelus-elus dengan lembut tubuh tanteku itu. Dan akhirnya kuberanikan diri untuk menyentuh celana dalam tenteku.. Dan ternyata celana dalamnya sudah basah.. Langsung saja kuelus vagina tanteku yang masih ditutupi CD itu.

“Ehmm, Johan, ayo teruskan..”

Aku coba untuk menyelipkan jariku ke dalam CD tanteku.. Dan kugesekkan jariku disana..

“Enakk Johan, ayo terus,”

“Tante, saya buka celana tante ya, biar lebih asyik..”

“Terserah kamu Johan, ayo cepat..”

Langsung saja kubuka celana tante.. Dan sekarang aku elus perut tante..

“Ya Johan, ouh..”

Kuremas dada tante yang masih memakai baju piyama..

“Johan, buka saja bajuku. Ayo lakukan sesukamu..”

Dan kubuka baju tante.. Dan langsung menyembullah 2 bukit indah yang belum pernah kulihat.. Kuremas payudara tante dengan kedua tanganku..

“Ouhh, enak Johan, teruskan..” desah tanteku..

Kuremas-remas terus dada tante yang putih halus itu..

“Ayo Johan lakukan sesukamu dengan dadaku.. Hisap Johan. Hisap susu tante..”

Kuturunkan wajahku ke dada tante dan kuhisap susu kirinya.. Dada yang kanannya kuremas terus.. Kugigit halus puting susunya..

“Ouhh,” teriak tanteku, “Enak Johan, ayo hisap yang dalam”

Kuhisap susu tante sampai keluar cairan susunya..

“Susu tante enak. Aku suka susu tante..”

Kedua susu tante kuhisap dan kuremas-remas.. Kubuka seluruh pakaianku hingga kontolku keluar..

“Ohh.. Kontolmu gede Johan.. punya om-mu aja kalah. Diapain kontolmu”.

Kontolku yang sudah nongol langgsung dielus sama tanteku..

“Adik manisku” kata tanteku sambil mengocok kontolku..

“Enak kan?”

“Oh enak banget tante..”

Kontolku dikocok terus oleh tanteku.. Aku tidak mau kalah langsung kubuka CD tanteku..

“Tante, vagina tante merah muda, aku suka sekali”

Akhirnya kami bermain dalam posisi 69. Vagina tante yang sudah basah langsung saja kujilat.. Sllrrpp.. ssllrrpp.. bunyi suara lidahku ketika menjilat vagina tanteku.. Tanteku juga tidak kalah gesitnya.. Kontolku yang sudah menegang itu dimasukin ke mulutnya.. Dan sejurus kemudian langsung dimainkan dengan lidahnya dan dihisap-hisap juga..

Kubuka vagina tanteku dengan jari telunjuk dan jempolku.. Lalu kutusuk-tusukkan lidahku di lubang memeknya.. Sambil sekali-kali kuhisap vagina tante yang baunya harum.. Sampai lebih kurang 10 menit kami dalam possisi 69, tiba-tiba kepalaku dijepit oleh kedua paha tante..

Aku tahu kalau tanteku sudah mencapai orgasme yang pertamanya.. Dari vagina tante keluar cairan warna putih dan langsung kujilat sampai bersih.. Tanteku masih sibuk dengan kontolku walaupun sudah mencapai orgasme..

Lalu..

“Tante, aku juga mau keluar”

Mendengar ucapanku hisapan tanteku pada kontolku semakin dipercepat. Dan.. Crroott.. croott.. Kumuncratkan 6 kali spermaku di mulut tanteku..

“Tante, jangan ditelan dulu spermanya..” pintaku..

Lalu kupegang kepala tante dan kulumat bibirnya yang masih penuh dengan cairan spermaku.. Dan tanteku bereaksi dengan cepat, akhirnya kami berbagi sperma. Kumainkan lidahku dalam mulut tante yang penuh sperma dan kuhisap spermanya, lalu kumuntahkan lagi ke mulut tanteku.. Tanteku juga melakukannya.. Sampai lebih kurang 5 menit. Kami lalu menelan sperma tersebut..

“Ayo Johan, masukin kontolmu ke vagina tante” pinta tanteku..

Kontolku memang masih tegang walaupun sudah sempat mengeluarkan sperma.. Kubuka paha tante lebar-lebar.. Sampai terlihat lubang memeknya yang masih basah itu.. Lalu kupegang kontolku dan kugesekkan kepala kontolku di mulut memeknya..

“Oh, Johan ayo masukan kontolmu.. Tubuhku ini milikmu Johan.. Ayo. Lakukan sesukamu.. Memekku ini milikmu Johan.. Ayo masukin..” racau tanteku..

Kudorong kontolku ke vagina tanteku yang sudah basah sekali.. Agak susah masuknya..

“Oughh.. Masukin yang dalam Johan.. Sampai kontolmu amblas.. Ayo Johan..”

Kutekan lagi kontolku. Sekarang kontolku sudah masuk 1/2 ke dalam vagina tanteku.. Kutarik sedikit kontolku dan aku menarik napasku.. Dan.. Bless.

“Aughh, Johan sakit.. Kontolmu gede banget” teriak tanteku..

Kontolku seperti dimakan oleh memeknya tante, amblas.. Kutarik pelan-pelan kontolku..

“Johan, aauugghh. Sakit. Pelen-pelan ya..”

Kutarik dan dorong dengan pelan kontolku yang berada dalam lubang kenikmatan tanteku..

“Tante, memeknya masih sakit?”

“Nggak Johan. Ughh. Nikmat. Ayo Johan lakukan sesukamu”.

Kupercepat gerakan kontolku.. Tarikk dorongg.. Tarik.. Dorong..

“Oughh.. Shh.. Johan.. Oughh shh..” desah tanteku karena nikmat yang kuberikan. Kugenjot terus vagina tante yang semakin becek itu..

“Ouugghh enakk Johnn ayo genjot vagina tante.. Lagi Johan.. Ssshh”

Ku percepat gerakan maju mundur pantatku.. Payudara tante yang bergoyang turun naik seiring dengan genjotanku kuremas-remas.. Dan sekali-kali kupelintir putingnya..

“Auhgghh enak Johan.. Ayo genjot.. Terusshh”

Kontolku yang berada dalam vagina tante.. Kutarik sampai hampir keluar.. Lalu.. Kudorong pantatku kedepan sekuat tenaga..

“Aaaugghh enak Johan, ayo lakukan lagi.. Aku suka kontol kamu Johnsshshh”

Kulakukan terus dan kupercepat genjotanku. Sepertinya tanteku sudah hampir klimaks..

“Ayo Johan pompa memek tante secepat dan sekeras mungkin dengan kontolmu itu.. Ougghh”

Tanteku juga menggoyangkan pantatnya maju mundur sehingga terasa sekali denyut memeknya.

“Johan, tante mau keluar.. Ougghh shh tante nggak tahan lagi..”

“Kita sama-sama aja tante..”

Kupercepat genjotanku. Kupompa terus vagina tanteku ini.. Dann.. Tanteku memelukku dengan erat dan terasa semburan cairan kenikmatan bibi dalam memeknya..

Croott ccrroott ccrroott..

Aku juga menyemburkan spermaku dalam vagina tanteku.. Akhirnya kami lemass.. Kontolku yang masih berada dalam vagina tante.. Seperti dijepit.. Enek sekali denyutannya.. Aku juga membalas dengan membuat kontolku berdenyut..

“Hehe nakal ya kamu..”

“Tante juga”

Lalu kami berdua berciuman dan memainkan lidah.. Dan kucabut kontolku.. Terlihat cairan spermaku dan tanteku mengalir keluar dari memeknya.. Tanpa perintah langsung kujilati cairan yang membasahi vagina tanteku sampai bersih.. Dan kugigit halus bibir memeknya..

“Auhghh, kamu kok nakal banget sih..”

“Habis vagina tante enak sekali”

Kami lalu tertawa.. Tidak terasa kami main hampir 2 jam.

Malam itu kami tidur tanpa membersihkan diri lagi.. Bau cairan kenikmatan kami seperti memenuhi kamar tanteku.. Dan kami tidur tanpa busana.. Semalaman kami hampir tidak tidur karena kami terus saling mengelus-elus bagian tubuh kami..

“Aku cinta tante”

“Tante juga”.

Tuesday, March 24, 2020

Ngentot Memek Ibu Mertua


KASIR4D - Berita tentang rencana acara peringatan tiga tahun meninggalnya almarhum ayah mertuaku yang disampaikan Rahmat saudara istriku dari kampung, tidak terlalu mengejutkan. Karena aku dan istriku Marni telah memperhitungkan sebelumnya hingga sudah menyiapkan anggaran untuk keperluan kegiatan itu guna membantu ibu mertuaku.

Namun yang membuatku terkejut, sebelum pulang Rahmat menyeretku dan berbisik memberitahu bahwa di kampung belakangan santer beredar isu bahwa ibu mertuaku ada main dengan Barnas, tukang ojek warga setempat. “Saya kira Barnas hanya mengincar duitnya Bude Amah (nama ibu mertuaku Salamah).

Bude kan sudah tua, masa sih Kang Barnas mau kalau nggak ngincar uangnya,” kata Rahmat, saat aku mengantar dia keluar rumah dan tidak ada Marni di dekat kami. Menurut Rahmat, ia menyampaikan itu agar aku jangan kaget jika mendengarnya. Juga diharapkan dapat mengingatkan ibu mertuaku. Karena menurut Rahmat, warga kampung sudah geregetan dan berniat menggerebeknya kalau sampai ketahuan. Terima kasih informasinya Mat. Saya akan mencoba mengingatkan ibu kalau ada saat yang tepat.

Saya nanti pulang sendiri ke kampung karena kehamilan Marni sudah hampir memasuki bulan ke sembilan,” ujarku sebelum Rahmat pergi dengan sepeda motornya. Kabar perselingkuhan ibu mertuaku dengan tukang ojek itulah yang membuatku banyak termenung dalam bus yang membawaku dari Jakarta menuju ke desa di sebuah kabupaten di Jawa Tengah.

Seperti halnya Rahmat, aku juga tidak habis pikir kenapa ibu mertuaku sampai terlibat selingkuh dengan Barnas. Sebagai bekas istri Sekdes dan tergolong orang berada di kampungnya, ibu mertuaku termasuk pandai merawat diri di samping tergolong lumayan cantik.Maka meskipun usianya telah 52 tahun, masih nampak sisa-sisa kecantikannya. 

Wanita berkulit bersih itu juga bisa dibilang masih menyimpan pesona untuk membangkitkan hasrat lelaki. Jadi tidak benar anggapan Rahmat bahwa ibu mertuaku tidak menarik lagi bagi laki-laki. Bagian pantat dan busungan buah dadanya memang masih menantang. Aku tahu itu karena ibu mertuaku sering hanya mengenakan kutang dan menutup tubuhnya dengan balutan kain panjang saat di dalam rumah. 

Bagian dari tubuh ibu mertuaku yang sudah kurang menarik hanya pada bagian perutnya. Seperti kebanyakan wanita seusia dia, perutnya sudah tidak rata. Juga lipatan yang sudah mulai muncul di bagian leher dan kelopak matanya.

Namun untuk bagian tubuh yang lainnya, sungguh masih mampu membuat jakunku turun naik. Kakinya yang panjang, betisnya masih membentuk bulir padi dengan paha yang mulus dan membulat kekar. Dadanya juga sangat montok. Entah kalau soal masih kenyal dan tidaknya. Aku sendiri suka ngiler karena tetek istriku tak sebesar punya ibunya itu di samping kulit istriku tak secerah kulit ibunya.

Pernah ketika ibu berkunjung dan menginap beberapa lama di rumahku, aku nyaris gelap mata. Saat itu Marni istriku baru melahirkan anak pertamanya. Ibu sengaja datang dan tinggal cukup lama untuk menggantikan peran Marni mengurus dapur. Saat tinggal di rumahku, kebiasaan ibu mertuaku di desa yang hanya mengenakan kutang dan membalut tubuh bagian bawah dengan kain panjang saat di rumah, tetap dilakukannya. Alasannya, Jakarta sangat panas hingga ia merasa lebih nyaman berbusana ala Tarzan seperti itu.  Togel Online

Sebenarnya tidak ada masalah, karena ibu mertuaku hanya berpakaian seperti itu saat ada di dalam rumah. Namun khusus bagiku saat itu jadi terasa menyiksa. Betapa tidak, sementara harus berpuasa syahwat karena istri yang tidak bisa melayani selama 40 hari setelah melahirkan sementara setiap saat aku seolah disodori pemandangan menggiurkan penampilan ibu mertuaku.

Apalgi ibu mertuaku tanpa merasa risi sering berpakaian setengah telanjang memperlihatkan bagian-bagian tubuhnya yang masih merangsang di hadapanku. Bahkan kutang yang dipakainya kerap tampak kekecilan hingga susunya yang besar tidak bisa muat sepenuhnya terbungkus kutang yang dipakainya. 

Aku jadi tersiksa, terpanggang oleh nafsu yang tak tersalurkan. Aku bahkan pernah gelap mata dan nyaris nekad. Malam itu, saat hendak buang air kecil ke kamar mandi, aku sempat berpapasan dengan ibu mertuaku yang juga baru dari kamar mandi.

Namun yang membuat mataku melotot, ia keluar dari kamar mandi nyaris bugil. Hanya mengenakan BH, sementara kain panjang yang biasa dipakainya belum dilitkan di tubuhnya. Mungkin ia mengira semua orang sudah tidur. Bahkan dengan santainya, sambil jalan digunakannya kain panjang itu untuk mengelap bagian bawah tubuhnya yang basah. Terutama di selangkangannya untuk mengelap memeknya yang baru tersiram air

Ee..ee.. kamu belum tidur Roy?,” katanya tergagap ketika menyadari kehadiranku

Be.. be.. belum Bu. Saya mau ke kamar mandi dulu,” ujarku sambil memelototi tubuh telanjangnya itu.

Ia jadi tersipu ketika merasa sorot mata menantunya terarah ke selangkangannya. Ia berusaha dengan susah-payah melilitkan kain panjangnya untuk menutupi bagian tubuhnya itu. Lalu bergegas menuju ke kamarnya. Namun sebelum masuk ke kamar ia sempat berpaling dan melempar senyum padaku. 

Senyum yang sangat sulit kuartikan. Jadilah malam itu menjadi malam yang sangat menyiksa. Sebab kendati sepintas aku sempat melihat kemulusan pahanya serta memeknya yang berjembut lebat serta pinggul dan pantatnya yang besar. Akibatnya kejantananku yang sudah hampir setengah bulan tak mendapatkan penyaluran langsung berdiri mengacung dan tak mau ditidurkan.

Kalau tidak menimbang bahwa dia adalah ibu dari wanita yang kini menjadi istriku dan nenek dari anakku, rasanya aku nyaris nekad mengetuk pintu kamarnya. Sebab dari senyumnya sepertinya ia memberi peluang. Dan aku sangat yakin di usianya yang telah 52 tahun ia masih memiliki hasrat untuk disentuh laki-laki. Untuk meredakan ketegangan yang sudah naik ke ubun-ubun, malam itu aku menyalurkan sendiri hasrat seksualku dengan beronani.

Aku mengocok di kamar mandi sambil membayangkan nikmatnya meremasi tetek besar ibu mertuaku serta menancapkan kontolku ke lubang memeknya yang berbulu sangat lebat. Cerita soal ibu mertuaku yang terlibat perselingkuhan dengan tukang ojek, ternyata bukan isapan jempol. Itu kutahu setelah sampai di kampungku. Aku mendapatkan kepastian itu dari Roni, temanku yang menjadi guru di salah satu SD di kampungku.

Aku memang sempat mampir ke rumahnya sebelum ke rumah ibu mertuaku. “Kalau mungkin setelah acara peringatan almarhum ayah mertuamu, sebaiknya Bu Amah kamu ajak saja ke Jakarta Roy. Jadi tidak menjadi aib keluarga. Soalnya orang-orang sudah mulai menggunjingkan,” kata dia saat aku berpamitan. Kuakui saran Roni memang sangat tepat. Tetapi kalau ibu mertuaku menolak, rasanya sulit juga untuk memaksanya.

Untuk berterus terang bahwa sudah banyak warga kampung yang tahu bahwa ibu mertuaku berselingkuh dengan Barnas dan warga berniat menggerebeknya, ah rasanya sangat tidak pantas mengingat kedudukanku sebagai menantu. Setelah berpikir keras dalam perjalanan ke rumah ibu mertuaku, kutemukan sebuah solusi. Bahkan ketika aku mulai memikirkan langkah-langkah yang akan kulakukan, tak terasa batang penisku jadi menegang. Hingga aku segera bergegas agar segera sampai ke rumah dan tidak kemalaman. Aku takut ibu mertuaku sudah tidur dan tidak bisa menjalankan siasatku. Ternyata ibu mertuaku belum tidur dan ia sendiri yang membukakan saat aku mengetuk pintu.

Seperti biasa setelah kucium tangannya, ibu langsung memelukku. Namun berbeda dari biasanya, pelukan ibu mertuaku yang biasanya kusambut biasa-biasa saja tanpa perasaan kali ini sangat kunikmati. Bahkan kudekap erat hingga tubuhnya benar-benar merapat ke tubuhku.

Seperti biasa ia hanya memakai kutang dan melilitkan kain panjang di pinggangnya. Saat kupeluk buah dadanya terasa menekan lembut ke dadaku. Teteknya yang besar masih lumayan kenyal, begitu aku membathin sambil tetap memeluknya. Bahkan dengan sengaja aku sempat mengusap-usap punggungnya dan mukaku sengaja kudekatkan hingga pipiku dan pipinya saling menempel. Tidak hanya itu, aku yang memang punya rencana tersendiri, sengaja mencoba memancing reaksinya.

Tanganku meliar turun. Ke pinggangnya dan terus ke bokongnya yang terbalut lilitan kain panjang. Tampaknya ibu mertuaku tidak memakai celana dalam. 

Karena tidak kurasakan adanya pakaian dalam yang dikenakan. Namun yang membuatku makin terangsang, pantat besar ibu mertuaku ternyata masih cukup liat dan padat. Ah, pantas saja Barnas mau menjadi pasangan selingkuhnya. Rupanya Barnas punya selera yang bagus juga pada tubuh perempuan, pikirku kembali membathin. Entah tidak menyadari atau menikmati yang tengah kulakukan, ibu mertuaku tidak memprotes saat tanganku mulai meremasi bongkahan pantatnya.

Namun setelah beberapa lama akhirnya ia bereaksi. “Uu… udah Roy nggak enak kalau ketahuan si mbok. Ia belum tidur, masih bersih-bersih di dapur,” ujarnya.

I.ii.. iya Bu. Maaf saya kangen banget sama ibu,”  

Marni dan Rafi nggak ikut Roy?,” kata ibu mertuaku.

Kukatakan padanya kehamilan Marni sudah masuk ke hitungan sembilan bulan dan Rafi sering rewel kalau berpergian jauh tanpa ibunya jadi mereka tidak ikut pulang.

Ohh… ya nggak apa-apa. Manto (adik istriku) juga katanya tidak bisa datang. Dia cuma kirim wesel,” ujarnya lagi.

Oh.. biar si mbok ibu suruh merebus air untuk kamu mandi biar seger. Sudah kamu tiduran saja dulu. Kalau mau nanti ibu pijitin dan dibalur dengan minyak dan bawang merah ditambah balsem gosok setelah mandi biar hilang masuk anginnya,” katanya sambil bergegas keluar dari kamar.

Saat ia melangkah pergi, kupandangi goyangan pantat besarnya yang tercetak oleh lilitan kain panjang yang dipakainya. Pantat yang masih padat dan liat. Perutnya memang mulai sedikit membuncit. Maklum karena usianya sudah tidak muda lagi. Namun dengan posturnya yang tinggi besar kekurangannya di bagian perut itu dapat tertutupi. Melihatnya gairahku makin tak tertahan. Usai mandi dan makan malam, aku pamit pada ibu mertuaku untuk masuk kamar. Tetapi sambil jalan aku kembali berpura-pura seperti orang yang tengah tidak enak badan. Maksudku untuk mengingatkan ibu mertuaku perihal tawarannya untuk memijiti tubuhku. Dan benar saja, melihat aku memegangi kepalaku yang sebenarnya tidak pusing dia langsung tanggap.

Oh ya mbok, tolong ambilkan minyak goreng, bawang merah dan balsem untuk memijit Nak Roy. Sesudah itu si mbok tidur saja istirahat karena besok harus siap-siap masak,” perintah ibu mertuaku pada Mbok Dar, pembantu yang sudah lama ikut keluarga istriku. Tidak lebih dari lima menit, ibu mertua menyusulku masuk kamar membawa piring kecil berisi minyak goreng, irisan bawang merah dan uang logam serta balsem gosok. “Katanya mau dipijit. Ayo buka kaos dan sarungnya. Kalau dibiarkan bisa tambah parah masuk anginnya,” ujarnya setelah duduk di tepian ranjang tempat aku tiduran.

Saat itu aku hanya memakai celana dalam tipis di balik sarung yang kupakai. Maka setelah sarung dan kaos kulepas, seperti halnya ibu mertuaku yang hanya memakai kutang dan membalut tubuh dengan kain panjang, tinggal celana dalam tipis yang masih melekat di tubuhku. Sepintas kulihat mata ibu mertuaku menatapi tonjolan yang tercetak di celana dalamku. Sejak memeluk dan meremas pantat ibu mertuaku serta merasakan busungan buah dadanya menempel di dadaku, penisku memang mulai bangkit.  

Kuyakin batang kontolku itulah yang tengah menjadi perhatiannya. Boleh jadi ia mengagumi batang kontolku yang memang ukurannya tergolong panjang dan kekar. Atau tengah membandingkan dengan milik Barnas? Kembali aku membatin. Ia memang tidak menatapi secara langsung ke selangknganku. Tetapi sambil mencampurkan bawang merah, minyak dan balsem di piring untuk dibalurkan di tubuhku sebelum dipijat, sesekali ia mencuri pandang. Aku makin yakin bahwa gairahnya dalam urusan ranjang memang masih belum padam. Dan karena lirikan mata ibu yang sering tertuju ke selangkanganku itulah aku menjadi makin berani melaksanakan siasat yang telah kurencanakan.

Bu sebenarnya saya nggak meriang. Saya hanya ingin ngoborol berdua dengan ibu karena kangen dan ada yang ingin disampaikan,” ujarku akhirnya.

Ibu mertuaku tampak kaget. Ia yang tadinya hendak membalurkan campuran balsem, minyak kelapa dan bawang merah ke dadaku diurungkannya dan menatapku penuh tanda tanya. Bahkan terlihat makin panik ketika kukatakan bahwa yang ingin kuketahui adalah soal hubungannya dengan Barnas, pria yang berprofesi sebagai pengojek termasuk soal kegeraman masyarakat yang ingin menangkap basah ibu dan selingkuhannya itu. Takut piring kecil berisi ramuan untuk urut yang dipegangnya tumpah karena kekagetannya, segera kuambil alih. Sambil bangkit dari tidur, kuugenggam tangan ibu mertuaku setelah piringnya kutaruh di meja kecil dekat tempat tidur.

Ibu ceritakan saja sejujurnya pada saya biar nanti kalau sampai Marni tahu saya bisa membantu menjelaskan dan memberinya pengertian,” kataku. “Jangan Roy, tolong jangan. Jangan sampai Mirna tahu soal ini. Dia belum tahu kan?” Ibu mertuaku menghiba. Ia tampak makin panik.

Apa yang dimaksud KASIR4D ? Untuk Lebih Jelasnya Bisa Kunjungi : Kasir4D, Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online Terpercaya

Belum Bu. Hanya saya yang tahu dari orang-orang. Makanya ibu ceritakan saja semuanya. Ibu benar-benar serius hubungannya dengan Barnas?” Setelah kudesak dan kuyakinkan bahwa aku tidak akan menceritakannya pada Marni, ia akhirnya bercerita.

Menurutnya, ia sampai berhubungan dengan Barnas karena iseng dan kesepian. Setelah mencobanya sekali, menurut pengakuan ibu mertuaku, sebenarnya ia tidak berniat mengulangnya lagi. Takut menjadi gunjingan masyarakat. Tetapi di setiap kesempatan Barnas sering datang dan mendesak. Bahkan mengancam akan menceritakan kepada orang-orang bila ibu mertuaku tidak melayaninya. Hingga sudah tiga kali terpaksa ibu mertuaku melayani Barnas.

Setelah bapaknya Marni tidak ada ibu sering kesepian Roy. Sampai akhirnya ibu khilaf,” ujarnya.

“Kalau dengan Pak Lurah, hubungannya sejauh mana Bu,” Aku mempertanyakan itu karena selain dengan Barnas ada pula kabar miring yang kudengar dari teman di kampung, Pak Lurah juga sering bertandang ke rumah ibu mertuaku. Namun kabar miring itu ditepisnya tegas-tegas oleh ibu mertuaku. 

Ia mengakui beberapa kali Pak Lurah datang ke rumah. Bahkan pernah mengajaknya untuk menikah siri atau menikah tidak resmi. Tetapi menurut ibu mertuaku, ia dengan tegas telah menolaknya hingga akhirnya tidak pernah datang lagi.

Ibu memang cantik dan sexy sih. Saya saja suka nggak tahan kalau melihat ibu,” kataku mencoba memancing.

Huussh.. ngomong apa kamu Roy. Ibu kan sudah tua,”

Eeh bener lho Bu. Ingat nggak waktu saya memergoki ibu malam-malam keluar dari kamar mandi dan sempat melihat i.. itunya Ibu?” Kuceritakan pada ibu mertuaku bahwa saat itu aku benar-benar sangat terangsang.

Bahkan nyaris nekad menyusul ibu ke kamar. Namun karena takut ibu menolak, akhirnya kuurungan. Hanya di kamar, sampai pagi aku tidak bisa tidur karena hasrat yang tak terlampiaskan. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Menurutnya, saat itu ia memiliki perasaan serupa karena gairahnya juga lagi tinggi.

Kalau saat itu kamu nekad masuk kemar pasti kejadian deh,” ungkapnya.

Pengakuannya itu mendorongku bertindak nekad. Kulingkarkan tanganku ke pundaknya dan kukecup lembut pipi ibu mertuaku. Ia agak kaget dengan tindakan nekadku itu namun tidak berusaha menolak.

Kalau begitu sekarang saja ya Bu. Saya pengin banget,’ kataku berbisik di telinganya.

Ta.. ta.. tapi Roy,” Tetapi ibu mertuaku tidak bisa melanjutkan kata-katanya karena mulutnya langsung kusumbat dan kulumat dengan mulutku. Ia sempat gelagapan. Namun ia yang awalnya hanya diam atas serangan mendadak yang kulancarkan, akhirnya memberi perlawanan saat lidahku mulai kujulurkan menyapu di seputar rongga mulutnya. Ia juga ikut melumat dan menghisap bibirku. Sambil terus melumat bibirnya, aku makin berani untuk bertindak lebih jauh. Kuremas teteknya yang masih terbungkus BH warna hitam. Namun karena kurang puas, tanganku merogoh untuk meremas langsung gunung kembarnya. Payudaranya ternyata sudah agak kendur. Hanya ukurannya benar-benar mantap. 

Bahkan lebih besar dibanding susu Marni meski dia sedang mengandung. Putingnya juga besar dan menonjol. Aku jadi makin gemas untuk terus meremas dan memain-mainkan pentil-pentilnya. Ibu mertuaku menggelinjang dan mendesah. Bahkan tanpa kuminta dilepaskannya pengait pada BH yang dipakainya hingga penutup buah dadanya terlepas. Aku jadi makin leluasa untuk terus meremasi teteknya.

Tetek ibu udah kendor ya Roy?” kata ibu mertuaku lirih.

Ah nggak. Tetek ibu besar dan mantep. Saya sangat suka tetek ibu. Ngegemesin banget,”

Punya Marni juga besar kan?”

Tapi masih kalah besar di banding punya ibu ini,” kataku sambil meremas gemas dan membuat ibu mertuaku memekik tertahan.

Mertuaku yang semula pasif menyandar ke tubuhku sambil menikmati belaian dan remasan tanganku di teteknya, kian terbangkitkan hasratnya. Tangannya mulai menjalar dan menyentuh kontolku. Mengelus dan meraba meski masih dari luar celana dalam yang kupakai. Mungkin ia sudah kebelet ingin menggenggam dan melihat penisku. Aku membantunya dengan memelorotkan celana dalamku. Benar saja, setelah terlepas ibu mertuaku langsung meraih batang zakarku. Mengelus kepala penisnya yang membonggol dan mengocok-ngocoknya perlahan batangnya. Tampaknya dia benar-benar ahli untuk urusan memanjakan pria.

Bahkan biji-biji pelir kontolku diusap-usapnya perlahan. Sambil menikmati kocokannya, kulepas lilitan kain panjang yang membungkus tubuh ibu mertuaku. Tidak terlalu sulit karena ia hanya melilitkan dan menggulungkannya di atas pusarnya. Sekali tarik langsung terlepas. Dugaanku tidak keliru. Ia tidak memakai celana dalam di balik kain panjang yang dipakainya. Wow memeknya terlihat sangat membukit di antara kedua pangkal pahanya. Aku yang sudah dua bulan puasa karena perut Marni yang makin membesar akibat kehamilannya menjadi tidak sabar untuk segera menyentuhnya. Kubaringkan tubuh ibu mertuaku lalu aku mengambil posisi berbaring dengan arah berlawanan.

Maksudnya agar aku bisa leluasa menjangkau memeknya dan ibu tetap bisa bermain-main dengan kontolku. Bukan cuma tetek Marni yang kalah besar dengan milik ibunya. Dari segi ukuran dan ketebalannya, memek mertuaku juga lebih unggul. Mantap dan menawarkan kehangatan yang menantang untuk direguk. Aku langsung mengecup dan mencerucupi inchi demi inchi organ vital milik ibu mertuaku.

Menjilatinya mulai lipatan bagian dalam pahanya hingga ke bagian yang membukit dan ke celahnya yang hangat dan sudah mulai basah. Ibu tak mau kalah. Kurasakan biji-biji pelirku dijilati dan dicerucupi serta dikulumnya. Tubuhku mengejang menahan kenikmatan yang tengah diberikan ibu mertuaku. Meski harus setengah dipaksa, Marni memang sering mengulum penisku sebelum bersetubuh. Namun yang dilakukan ibu mertuaku dengan mulutnya pada penisku sangat menggetarkan.

Kalau terlalu lama pertahananku bisa jebol dan KO sebelum dapat memberi kepuasan kepada ibu mertuaku. Aku tidak mau ibu mertuaku menyangsikan kejantananku. Apalagi di perselingkuhan pertama kami. Untuk mengimbangi permainannya, lidahku kubenamkan dalam-dalam di lubang memeknya dan mulai mencongkel-congkel itilnya. Tubuh ibu mertuaku tergetar ketika ujung kelentitnya kukulum dan kuhisap-hisap dengan mulutku. Casino Online

Kudengar ia mulai mengerang tertahan. Ia membuka lebar-lebar pahanya dan menghentikan jilatan serta kulumannya pada kontolku. Rupanya ibu mulai menikmati permainan mulutku di liang sanggamanya. Itilnya makin menyembul keluar akibat pososi pahanya yang makin mengangkang. Makin kuintensifkan fokus permainanku pada kelentitnya. Kukecupi, kuhisap dan kutarik-tarik itilnya dengan bibirku.

Aakkhhhh…. ssshh aahhhkkkhh enak bangat Roy. Kamu apakan itil ibu Roy. Aakkkhh… aakhhhh… aaaaaahhhhh,” Rintihan dan erangan ibu makin menjadi.

Bahkan sesekali terlontar kata-kata jorok dari mulutnya. Bisa-bisa Mbok Darmi, pembantu ibu mertuaku yang tidur di belakang mendengar dan menaruh curiga. Maka langsung kutindih tubuh ibu dan kusumbat mulutnya dengan mulutku. Lalu dengan tanganku, kuarahkan kontolku ke liang sanggamanya. Kugesek-gesekkan kepalanya di bibir luar memeknya dan kemudian kutekan. Akhirnya, … ssleseeep.. bleeessss! Tubuh ibu mertuaku menggerinjal saat batang penisku menerobos masuk di lubang memeknya. Ia memekik tertahan dan dicubitnya pantatku.

Ih.. jangan kenceng-kenceng nusuknya. Kontol kamu kegedean tahu…,” kata ibu mertuaku tapi tidak dalam nada marah. Seneng juga dipuji ibu bahwa ukuran penisku cukup gede.

Sama punya Barnas gede mana Bu?” Ibu rupanya kurang suka nama itu disebut. Ia agak merengut.  

Membayangkan ibu disetubuhi Barnas saya cemburu Bu. Makanya saya pengin tahu,” ujarku berbisik di telinganya.

Ibu tidak akan mengulang lagi Roy. Ibu janji. Punya dia kalah jauh dibanding kontolmu. Memek ibu kayak nggak muat dimasuki kontolmu. Ah.. marem banget,” jawabnya melegakan.

Kembali ibu mendesah dan merintih ketika mulai kukocok lubang nikmatnya dengan penisku. Awalnya terdengar lirih. Namun semakin lama, saat ayunan dan hunjaman kontolku makin laju, kembali ia menjadi tak terkendali. Ia bukan hanya merintih tetapi mengerang-erang. Kata-kata joroknya juga ikut berhamburan.

Ah..sshh…aaahh terus Roy.. ya.. ya terus coblos memek ibu. Ah..aaahhh… sshhh enak banget kontolmu Roy. Gede dan mantep banget…. aahhhh ….aaaooooohhhh…..ssshhhh,” Celoteh dan erangannya membuatku makin bernafsu. Apalagi ketika ibu mulai mengimbangi dengan goyangan pinggulnya dan membuat batang kontolku serasa diremas-remas di lubang memeknya. Ternyata memeknya masih sangat legit meski terasa sudah longgar dan kendur. Erangan ibu makin keras dan tak terkendali, tapi aku tak peduli.

Memek ibu juga enak banget. Saya suka ngentot sama ibu. Sshhh…. aaahh.. yaa terus goyang bu… aahh.. ya. ya buu….aahsshhh,” Berkali-kali hunjaman kontolku kusentakkan di lubang memek ibu mertuaku. Ia jadi membeliak-beliak dan suara erangannya makin kencang. Goyangan pinggulnya juga terus berusaha mengimbangi kocokan kontolku di liang sanggamanya. Benar-benar nikmat dan pandai mengimbangi lawan mainnya. Bahkan, ini kelebihan lain yang tidak kutemukan pada diri Marni, memek ibu yang tadinya terasa longgar otot-otot yang ada di dalamnya kini seakan hidup. Ikut bergerak dan menghisap. Ini mungkin yang dinamakan memek empot ayam.

Aku jadi ikut kesetanan. Sambil terus menyodok-nyodokkan kontolku di lubang vaginanya, pentil tetek kuhisap sekuatnya. Ibu mengerang sejadi-jadinya. Saat itulah kedua kakinya melingkar ke pinggangku, membelit dan menekannya kuat-kuat. Rupanya ia hendak mendapatkan puncak kenikmatannya. 

Makanya kusumbat mulut ibu dengan mulutku. Lidahnya kukulum dan kuhisap-hisap. Akhirnya, setelah kontolku serasa diperah cukup kencang, pertanahanku ikut jebol. Air maniku menyemprot cukup banyak di liang sanggamanya bercampur dengan cairan vaginanya yang juga membanjir. Tubuhku ambruk dan terkapar di sisi wanita yang selama ini kuhormati sebagai ibu mertua. Entah berapa lama aku tertidur. Namun saat bangun, ibu mertuaku sudah tidak ada di ranjang tempat tidurku. 

Rupanya ia sedang berada di daput membuatkan teh panas untukku setelah membersihkan diri di kamar mandi. Seulas senyum memancar di wajahnya saat kami saling tatap sebelum aku masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sunday, March 22, 2020

Ngentot Dengan Sepupu Dan Tante


KASIR4D - Suasana rumah Tante Betty petang itu masih lengang. Hanya tampak satu sepeda motor milik Kevin dan sebuah mobil Kijang terbaru yang baru saja memasuki garasi. Kevin dan kakaknya, Susan, berlibur di rumah Tante Betty untuk mengisi liburan kenaikan kelas. Tante Betty sebagai wanita karier sering merasa kesepian karena ia belum bersuami. Ia sangat senang apabila ponakan-ponakannya berkunjung ke rumahnya, apalagi sampai menginap lama seperti yang dilakukan anak dari kakak pertama dan keduanya itu.

Susan baru saja pulang dari rumah Nina saat waktu menunjukkan pukul setengah delapan malam. 

Melihat suasana rumah sedang kosong ia segera masuk kamar. Matanya tampak sembab menandakan ia baru saja menangis. Meskipun jauh-jauh hari Susan sudah merasakan perubahan sikap Ari, namun tetap saja kaget dengan keputusan kekasihnya itu untuk tidak meneruskan hubungan mereka lagi. 

Apalagi di telepon tadi, Ari yang mengatakan bahwa mereka tidak cocok seperti dibuat-buat saja. Togel Online

Tapi Susan juga bukan gadis yang lemah. Baginya, tidak ada alasan baginya untuk menjadi gadis yang cengeng diusianya yang telah menginjak delapan belas.

Pintu kamar Susan tiba-tiba saja terbuka. Kepala Kevin muncul dari balik pintu sambil tersenyum. 

Baru datang, Kak ??, tanya Kevin sambil ngeloyor masuk meski kakaknya sedang berganti pakaian. Kevin berjalan acuh tak acuh.

Iya..?, jawab Susan singkat. Pikirannya masih sumpek dengan kejadian tadi siang. Segera saja direbahkan badannya di kasur setelah mengganti baju perginya dengan daster tipis.

Kok, lesu gitu.., Kenapa??, Kevin yang baru kelas dua SMP itu menghampiri Susan. Ia juga kemudian merebahkan badannya disamping kakaknya tersebut. Susan hanya diam saja seolah tidak mendengar pertanyaan adiknya. Matanya menerawang melihat langit-langit kamar. Kevin pun akhirnya memperhatikan sepupunya tersebut. Susan memang benar-benar cantik. Kadang-kadang ia merasa lebih senang kalau Susan bukan saudaranya. Mungkin karena seringkali ia tanpa sadar mengagumi tubuh Susan. Entah mengapa akhir-akhir ini minatnya terhadap wanita begitu meningkat. 

Ia bahkan suka sekali melihat-lihat pose wanita di majalah kosmopolitan milik kakaknya itu. Biasanya ia jadi terangsang dan onani di kamar mandi.

Sret..?, Sepersekian detik posisi tangan Susan bergerak memangku kepalanya sendiri dan tanpa ia sadari belahan baju di dadanya menjadi terbuka. Melihat hal demikian Kevin jadi sedikit canggung. 

Ia kebingungan sekaligus menyukai pemandangan itu. Kevin agak berdebar-debar ketika ia semakin jelas melihat lekuk buah dada kakaknya yang tampak ranum dan indah. Apalagi tampak tonjolan puting di balik daster tipis itu. Batang kon**lnya terasa sedikit mengeras.

Karena dorongan hasratnya, Kevin memberanikan diri perlahan-lahan mendekati tubuh Susan. Ia merangkul pinggang kakaknya tersebut. Merasakan sentuhan di tubuhnya, membuat rasa sedih Susan semakin mendalam. Air matanya mulai keluar dan ia segera membalikkan badan membelakangi adiknya. Ia tidak mau menangis di hadapan Kevin. Posisi demikian membuat Kevin bisa merangkul Susan dengan leluasa dari belakang.

Kamu cantik deh.., malam ini..?, ucap Kevin tanpa sadar. Susan pun hanya diam saja. Yang ia butuhkan saat ini hanyalah ada orang yang menyayanginya.

Kevin kemudian melingkarkan tangannya ke pinggang Susan. Gadis yang merasa sedang bersedih itu sedikit bergerak lebih mendekatkan badannya ke dalam pelukan Kevin. Ia ingin ada orang yang menghiburnya disaat-saat seperti ini. Respon Susan ini membuat Kevin berani menggerakan tangannya dengan lembut untuk menyentuh bagian bawah buah dada sepupunya. Susan hanya memejamkan mata saja. Posisi tubuh yang berhimpitan itu membuat pikiran Kevin semakin tidak menentu. Apalagi batang kon**lnya yang berhimpitan dengan pantat Susan. Perlahan ia mulai meremas dengan halus buah dada sepupunya tersebut.

Susan pun dalam keadaan sedang sedih menjadi merasa sangat tenang karena adiknya seperti mengerti kesedihannya. Ia tahan terhadap seorang sepupu. Ia juga membiarkan telapak tangan Kevin membelai-belai buah dadanya yang memang tidak memakai beha. Belaian Kevin pada bagian tubuhnya yang sensitif tersebut membuat jantung Susan sedikit berdebar-debar. Tapi ia segera menganggap wajar sentuhan kasih sayang sepupunya tersebut.

Kevin pun mulai berani menciumi bagian tengkuk leher Susan sambil memasukkan tangannya ke dalam daster Susan. Perasaan Susan menjadi sedikit tidak karuan. Ia mulai menyadari bahwa sentuhan sepupunya bukan lagi sentuhan kasih sayang, tapi di satu sisi ia amat menikmati sentuhan itu. Terutama remasan telapak tangan Kevin terhadap puting susunya. Perasaan sedih yang sedang ia alami seperti berganti dengan keinginan untuk terus dibelai. Ia ingin menghentikan Kevin, namun sentuhan itu membangkitkan perasaan lain dalam kesedihannya. Sentuhan-sentuhan halus itu membuat bulu tengkuknya berdiri. Buah dadanya pun menjadi agak mengeras oleh karena sentuhan dan remasan lembut tangan Kevin.

Viinnn, mmh.., udah ah.., aku kegelian?, akhirnya Susan berusaha menyudahi aktivitas itu.

Ah, aku kan sayang sama kamu?, sahut Kevin sambil sedikit ngos-ngosan. Ia masih saja merabai tubuh sepupunya.

Engh, badanku jadi lemas semua nih?, tanpa sadar Susan berucap sambil setengah merengek. Kemaluannya bagian bawah pun mulai terasa hangat dan lembab.

Kevin tidak menghiraukan perkataan sepupunya tersebut, ia masih terus meremas-remas payudara Susan. Malah ia mulai memasukkan satu tangannya ke dalam celana dalam sepupunya. Bulu-bulu halus di memek Susan pun terasa di telapak tangan Kevin. Iapun menyentuh bibir memek sepupunya itu. Susan menggelinjang. Nafasnya mulai tidak terkontrol. Kesadarannya pun mulai hilang. Sekilas ia hanya menyadari bahwa ia sedang dicumbui oleh sepupunya sendiri. Memeknya sudah mulai berdenyut-denyut.

Kevin secara lembut namun penuh nafsu mulai merebahkan tubuh Susan. kon**lnya seperti ingin membutuhkan sesuatu. Ditindihnya tubuh sepupunya dengan birahi yang mulai tidak terkontrol. 

Segera saja ia buka kancing daster sepupunya. Tampak dengan jelas kedua belah buah dada sepupunya yang indah itu dengan putingnya yang telah berdiri tegak. Ia langsung mengulumi puting buah dada sepupunya tersebut.


Viiinnn.., ngmhhnghh.., udah dong.., sshh?, ucap Susan ketika sekilas kesadarannya datang. Namun Kevin sudak asyik dengan aktivitas birahinya. Lidahnya mempermainkan puting susu sepupunya dengan penuh perasaan. Mata Susan terpejam dan tangannya membelai kepala Kevin, merasakan kenikmatan jilatan-jilatannya.

Kevin akhirnya mulai tak sabar, ditariknya turun celana dalam sepupunya tersebut. Susan sudah benat-benar dikuasai nafsu. Ia tidak sadar ketika celana dalamnya terlepas. Kevin pun segera memelorotkan celana pendeknya sendiri sampai batang kon**lnya terlihat tegak. Dikangkangkannya kedua kaki Susan dengan perlahan. kon**lnya segera ia arahkan ke dalam pangkal paha Susan. ?Sleep!?, Setengah detik kemudian kon**l Kevin mulai memasuki liang memek Susan. Terasa hangat dan empuk. Sesaat Susan seperti tersadar apa yang sedang terjadi, namun kesadarannya langsung hilang ketika Kevin mulai menggerakan pinggangnya naik turun.

Napas Kevin semakin ngos-ngosan tatkala tubuhnya mulai bergerak menindih tubuh sepupunya yang mulus itu. Buah dada Susan bergoyang-goyang karena gerakan sodokan Kevin terhadap tubuhnya. Semuanya seperti tidak dapat dihentikan begitu saja. Kesadaran Susan pun telah musnah berganti kebutuhan untuk dicumbui. Ia akhirnya juga merespon gerakkan yang dilakukan sepupunya tersebut. 

Memek Susan berdenyut-denyut ketika kon**l sepupunya terus bergerak dalam liang memeknya. Pinggangnya bergerak berputar-putar dan sambil merintih penuh rasa nikmat.

Viinnnn.., nghh enghhnak.., enghh terusshhsshh?, rintih Susan dalam kenikmatan.

Desahan Susan membuat nafsu Kevin semakin menjadi-jadi. Ia sama sekali tidak menyadari bahwa gadis yang sedang ia entot adalah kakak sepupunya sendiri. Konsentrasi Kevin hanyalah pada gerakan tubuhnya yang maju mundur. Batang kon**lnya seperti dipijit-pijit di dalam lubang memek Susan. Ia semakin mempercepat gerakannya karena terasa sesuatu yang mendesak batang kon**lnya.



Engghh.., yang.., engghh lebihhss kerassh..sshh?, Susan mendesah merasa saat itu dirinya telah membubung tinggi. Kevin semakin mempercepat gerakannya. Bunyi kecepak-kecepuk menjadi semakin berirama. Kevin merasa kon**lnya seperti akan meledak. Gerakannya kini telah menjadi hentakan-hentakan. Susan masih terus memeluk erat tubuh sepupunya sambil matanya terus terpejam.

Esshh.., Ahh.., ahh..ampirr.., ashh?, Susan mendesah-desah. Ia merasa tubuhnya sudah hampir mencapai puncak. Gerakan tubuh keduanya menjadi sangat cepat.

Tiba-tiba Kevin menghentakkan badannya dengan keras dan lama ke dalam tubuh sepupunya. Kedua tubuh itu tampak bergetar. Tangan Susan pun memeluk tubuh Kevin tak kalah eratnya. Keduanya telah sampai dipuncak kenikmatan.

Adegan kedua sepupu itu tanpa disadari sebenarnya dilihat oleh Tante Betty dari balik pintu. Tante Betty benar-benar bingung dengan apa yang dilihatnya. Ia sebenarnya ingin segera memasuki kamar itu namun ia segera menyadari bahwa hal itu dapat memperburuk keadaan. Beberapa saat kemudian 

Tante Betty melihat keduanya tampak tertidur. Kedua ponakannya itu terkulai lemas dalam keadaan telanjang. Dengan perlahan ia memasuki kamar itu dan mendekati ranjang tempat dua ponakannya tertidur lelap.  

Apa yang dimaksud KASIR4D ? Untuk Lebih Jelasnya Bisa Kunjungi : Kasir4D, Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online Terpercaya

Ia mulai menatap wajah kedua ponakannya dengan rasa galau. Mungkin karena aku terlalu sibuk sehingga hal ini sampai terjadi ucapnya dalam hati. Dengan perlahan ia mulai menaiki kasur dan mendekatkan badannya pada tubuh Susan. Dipeluknya gadis ponakannya itu dengan penuh rasa kasih sayang. Melihat tubuh gadisnya yang sintal dengan buah dada yang ranum membuatnya tersadar bahwa Susan memang mungkin sudah saatnya dewasa. Benar-benar kesalahanku, keluhnya.

Kevin yang merasa ada orang datang mulai terbangun. Kelopak matanya terbuka perlahan dan tampak tantenya memakai daster biru membelakanginya. Lekuk tubuh tantenya tampak indah dalam keremangan kamar. Dalam keadaan setengah sadar, ia masih merasakan kenikmatan yang baru saja dilaluinya bersama Susan. Tak terasa beberapa saat kemaluannya menegang kembali.

Kebutuhan yang mulai mendesak itu membuat Kevin mulai salah tingkah. Tiba-tiba saja ia ingin menyentuh tubuh tantenya yang berada di hadapannya. Apalagi lekuk tubuh tantenya terlihat sangat indah. Namun ia sangat takut apabila tantenya marah. Maka iapun berpura-pura tidur dan memejamkan mata. Dalam keadaan yang mulai birahi kembali Kevin memutar otaknya agar dorongannya tersebut terpuaskan. Maka dengan pura-pura dalam keadaan tidur Kevin menggerakan badannya untuk dapat memeluk tubuh tantenya.


Tante Betty yang merasa tubuh Kevin bergerak segara membalikkan badan dan memeluk tubuh Kevin. Buah dadanya yang hanya dibalut daster biru terasa menyentuh bagian muka Kevin. Tante Betty pun mulai membelai kepala Kevin dengan penuh kelembutan. Diperhatikan ponakan laki-lakinya dari atas kepala dan turun ke bawah. Pasti banyak yang naksir, ucap tante Betty dalam hati melihat kepolosan wajah ponakannya itu.

Tiba-tiba wajah Tante Betty memerah. Tak sengaja matanya menyapu kon**l Kevin yang agak menegang. Ia berusaha menenangkan diri bahwa yang dihadapannya adalah keponakannya sendiri. 

Namun jantungnya semakin berdebar-debar. Apalagi diusia yang telah memasuki usia tiga puluh tahun ini ia belum pernah disentuh laki-laki. Kebutuhan seksualnya selama ini ia alihkan dengan menyibukkan diri pada pekerjaan. Sebagai wanita matang, selama ini ia belum pernah melihat tubuh laki-laki dewasa dalam keadaan telanjang. Tubuh Kevin pun juga mulai mekar di usia enam belas tahun itu. Tiba-tiba kepala tante Betty terasa agak berkunang-kunang.

Tanpa sadar tangan Tante Betty mulai bergerak mendekati batang kon**l Kevin. Dengan perlahan-lahan agar Kevin tidak terbangun, Tante Betty mulai menyentuh batang kon**l Kevin. Terasa hangat dan agak keras. Dibelai-belai batang kon**l itu dengan penuh kelembutan. Ia membayangkan andai saja batang kon**l itu mendesak-desak di lubang memeknya. Matanya mulai terpejam. Tanpa sadar tangannya yang sebelah meremas buah dadanya sendiri. Terasa ada cairan hangat mengalir di dalam kemaluannya. Mau tidak mau Tante Betty mengakui bahwa ia mulai terangsang setelah menyentuh batang kon**l Ponakannya.

Tiba-tiba saja tangan Kevin bergerak. Rasa kaget itu membuat Tante Betty menghentikan sentuhannya. Ia memejamkan mata sambil berbaring dalam keadaan memeluk ponakannya. Harapannya adalah Kevin menganggapnya tidur.

Merasakan apa yang baru saja dilakukan tantenya terhadap kon**lnya, Kevin menjadi berani. Dibukanya ritsluiting atas daster tantenya. Tampak di depan matanya buah dada yang lebih besar dari kepunyaan Susan. Tampak pula tonjolan mungil puting Tante Betty yang berwarna merah kecoklat-coklatan. Kevin sudah tidak sabar. Ia langsung mengulum puting susu tantenya yang sudah mulai menegang itu. Buah dada tantenya pun mulai terasa mengeras.

Tante Betty kebingungan dengan apa yang dilakukan ponakannya itu. Sekilas hampir saja ia beranjak bangun. Seharusnya ia menegur yang dilakukan ponakannya itu. Tapi jangan-jangan ia tahu apa yang tadi kulakukan, pikir Tante Betty. Ia menjadi takut sendiri kalau hal itu benar-benar terjadi. Pasti bisa memalukan dirinya jika ponakannya melapor pada mamanya. 

Akhirnya dengan pasrah, Tante Betty tetap berpura-pura tidur. Apalagi sentuhan lidah Kevin pada putingnya membawa kenikmatan yang luas biasa. Bahkan ia mulai menikmati sepenuhnya ketika kuluman Kevin disertai gigitan kecil. Tante Betty pun mengigit bibir karena cumbuan ponakannya.

Ssshh..?, tanpa sadar Tante Betty mendesah penuh kenikmatan saat Kevin mengulum puting buah dadanya. Ia pun memegangi kepala ponakannya dengan penuh kelembutan seperti tidak boleh membiarkan aktivitas itu berhenti. Kesadarannya mulai kabur dan seluruh sendi tubuhnya menjadi sangat lemas.

Kevin tahu bahwa tantenya berpura-pura tidur. Ia juga tahu kalau tantenya benar-benar menikmati semua yang dia lakukan pada tubuh tantenya itu. Hal ini semakin membangkitkan keberaniannya. Ia segera membuka daster Tante Betty sambil terus mengulum puting serta meremas-remas tubuh Tante Betty. Dijilatinya seluruh tubuh tantenya.

Enghh.., ahhng.., ahh.., nggssh?, Tante Betty mendesah tanpa mampu menahan apa yang dilakukan ponakannya tersebut. Tubuhnya seperti tidak mau berhenti dijilati. Saat ini dia hanya ingin terus disentuh dengan penuh kemesraan.

Napas Kevin mulai ngos-ngosan. Kebutuhannya untuk memuaskan dorongan kebutuhannya membuat ia segera membuka celana dalam Tante Betty. Pemandangan bulu-bulu halus di sekitar kemaluan tantenya membuat Kevin semakin bernafsu. Diarahkan batang kon**lnya ke dalam selangkangan tante Betty.

Sleep!?, Batang kon**lnya pun telah masuk ke dalam lubang memek tantenya. Tante Betty merasakan tubuhnya dimasuki sesuatu yang terasa luar biasa enaknya. Matanya terpejam sangat dalam. Tubuhnya mulai merespon gerakan naik turun Kevin. Nafasnya tidak teratur dipenuhi dengan dorongan nafsu yang mulai tinggi.

Aahh.., esshh.., ahh?, Tante Betty mulai mengerang kenikmatan. Ia pun memegangi pantat Kevin untuk membantu gerakan naik turun. Mendengar suara desahan-desahan Susan pun terbangun. Ia sedikit terhenyak melihat tubuh tantenya dalam keadaan telanjang ditindih oleh Kevin. Dilihatnya Kevin dengan penuh nafsu menyetubuhi Tante Betty. Susan pun agak bingung bahwa Tantenya itu justru merepon dengan desahan-desahan. Tangan Kevin memegangi paha Tante Betty dan pinggangnya terus bergerak di sela-sela selangkangan tantenya itu. Melihat adegan sepupu serta desahan tantenya dalam ruangan yang remang-remang ini membuat Susan mulai terangsang.

Tanpa sadar Susan mendekati wajah tantenya itu. Diciumnya bibir Tante Betty. Tante Betty pun dalam keadaan yang sudah di awang-awang segera merespon ciuman itu dengan lumatan yang penuh birahi. Kevin sudah asyik dengan aktivitas maju-mundur untuk meningkatkan kenikmatannya.
Eng.., ssh.., nikmat.., Viiinnnn?, desah Tante Betty sambil disela-sela ciumannya dengan Susan. kon**l Kevin terasa semakin tersedot-sedot. Suara kecepak kecepok menjadi semakin keras dan berirama sering dengan gerakan kon**l Kevin memasuki liang memek Tante Betty.

Susan semakin larut dengan permainan tante dan sepupunya itu. memeknya pun telah menjadi basah karena terangsang melihat adegan sepupu dan tantenya itu. Kepala Susan kemudian bergerak turun. Bibirnya mengulum puting dan tangannya meremas-remas buah dada tantenya.

Enghss.., enghh.., terusshhin.., engshh?, Tante Betty semakin merasa terbang di awang-awang. 

Gerakan Kevin membuat memeknya terasa sangat nikmat. Jilatan lidah Susan pada putingnya semakin membuat nafsunya menjadi-jadi. Nafasnya menjadi semakin tidak teratur. Cumbuan kedua ponakannya memenuhi kebutuhan seksualnya yang sudah tertahan belasan tahun. Tubuhnya pun ikut maju-mundur seiring dengan gerakan Kevin. Ia pun semakin mempererat pelukannya pada Kevin. Gerakan maju-mundur Kevin diimbangi dengan gerakan bergoyang-goyang oleh Tante Betty. 


Aktivitas ini membuat ia merasa ada sesuatu yang mendesak. Tante Betty semakin mempercepat goyangannya. Ia memeluk Kevin sangat erat sambil terus mengoyangkan pinggulnya dengan cepat. Tiba-tiba tubuh Tante Betty menegang dan memeknya berdenyut-denyut seperti meledakkan sesuatu. Ia merasa tubuhnya hancur berkeping-keping dalam kenikmatan.

Viiinn.., ganti aku aja.., Tante udah lemas tuh?, ucap Susan tanpa malu-malu. Ia segera mengangkangkan kakinya. Nafsunya sudah memuncak dan harus dipenuhi. Seluruh bagian tubuhnya seperti menuntut untuk dicumbui.

Kevin pun menarik kon**l dari kemaluan tantenya yang telah terkulai itu. Diarahkannya batang kon**lnya itu ke arah lubang memek Susan yang telah mengangkang itu. ?Sleep!?, kon**lnya langsung terasa tersedot-sedot. Ditindihnya tubuh sepupunya itu.

Mereka sudah dikuasai oleh birahi yang tak tertahankan. Kebutuhan itu saling memuaskan membuat tidak ada lagi kecanggungan diantara mereka. Kevin menciumi buah dada Susan sambil pinggang melakukan gerakan naik turun. Susan melingkarkan tangannya pada punggung Kevin.



Enghh terusshh.., Viiinn.., masukin terus.., enggsshh?, desah Susan sambil matanya masih terus terpejam. Dengan perlahan Kevin menarik tubuh Susan agar duduk di atas pinggang Kevin. Posisi ini semakin membuat kon**l Kevin lebih bisa masuk lebih dalam lagi. Tangan Kevin memegangi pantat sepupunya itu. Susan juga merasa memeknya terisi lebih penuh oleh batang kon**l Kevin.

Kevin semakin merasa kon**lnya disedot-sedot oleh kemaluan sepupunya. Susan yang berada di atas tubuh Kevin mulai menggerakkan badannya. Keduanya telah larut dalam gerakan berirama. Kevin semakin memperdalam gerakannya pada selangkangan sepupunya. Susan pun mencontoh gerakan tantenya dengan menggoyang-goyang pinggangnya.

Enghh.., terus.., Viinn.., Enghh enaahkk?, mata Susan terpejam dan bibirnya mendesah. Kevin terus menggerakan pinggangnya semakin cepat. Goyangan Susan pun menjadi samakin cepat pula. Kedua tubuh itu telah menyatu dalam kebutuhan yang tak tertahankan. memeknya terasa semakin berdenyut-denyut oleh sodokan-sodokan kon**l sepupunya itu.

Lebihh kerashh.., enghh lagi?, Susan merasakan tubuhnya akan meledak. Gerakan keduanya menjadi semakin cepat dan keras. Tiba-tiba saja tubuh keduanya menegang secara bersamaan tanda mereka mencapai puncak kenimatan bersamaan. Beberapa saat kemudian ketiganya sudah tertidur pulas dalam keadaan telanjang.

Peristiwa semalam tampaknya dianggap seperti tidak pernah ada oleh Tante Betty. Saat makan pagi, tante Betty tampak berusaha bersikap santai.

Viinn, kamu mau kemana hari ini?, tanya Tante Betty sambil mengoleskan mentega pada roti tawarnya. Ia sudah mengenakan busana kerja. Blus krem dan rok span abu-abu.

Mungkin ke toko buku, ada novel Shedney Shieldon yang baru?, ucap Kevin sambil berpura-pura membaca koran. Ia masih sungkan dengan Tante Betty mengingat apa yang dilakukannya semalam. 

Ia takut kalau sampai Tante Betty lapor ke mamanya. Bisa-bisa aku dibunuh oleh Papa, pikirnya.

Kalau gitu ini buat beli novelnya?, ucap Tante Betty sambil menyodorkan dua lembar uang lima puluh ribuan. Kevin pun mendongakan kepalanya sambil terheran-heran. Dilihatnya Tante Betty mengangguk. Tanda ia harus menerima uang itu.

Makasih ya, Tante?, ucap Kevin sambil menyorongkan badannya memeluk Tante Betty, Merekapun berangkulan erat.

Tiba-tiba Tante Betty berbisik?, Yang tadi malem jangan kasih tau siapa-siapa ya, Viinnn?.

Iya, Tante?. Kemaluan Kevin terasa mengeras.  

Terus kalau Kevin takut tidur sendirian, tidur di kamar Tante aja ya?, ucap Tante Betty dengan nada datar. Ia tidak mau Kevin menangkap keinginannya. Namun bagi Kevin kata-kata itu seperti undangan yang sangat jelas maksudnya.

Kevin pun sedikit melonggarkan pelukannya dan melihat wajah Tante Betty tampak agak memerah. Casino Online

Hasrat untuk melakukan aktivitas seperti semalam menggelegak dalam dirinya. Tanpa sadar diciumnya bibir Tante Betty. Pertama lembut namun kemudian semakin ganas. Kebutuhannya mulai tak tertahankan. Tante Betty sempat gelagapan dengan apa yang dilakukan oleh Kevin. Ia tidak mengira Kevin sudah berani terang-terangan. Namun sekian detik kemudian ia mulai membalas ciuman itu. Mereka saling melumat lidah dan menghisap. Ia bahkan membiarkan tangan Kevin membuka kancing blusnya. Tangan Kevin segera menyisihkan BH dan meremasi buah dadanya. Semakin lama buah dada itu terasa mengeras.

Sudah, Viin. Tante mau ke kantor?, ucap Tante Betty sambil berpura-pura tidak mau. Namun tampaknya Kevin tidak peduli. Ia mulai menciumi leher tante Betty dengan lembut. Tangannya yang satu bahkan mulai mengangkat span abu-abu itu hingga celana dalam tante Betty terlihat. Tangan Kevin pun mulai menggerayangi sesuatu yang ada di balik celana dalam itu.

Ash.., neghh, udah, Viinnn?, desah Tante Betty. Ia tidak ingin terlambat. Tender proyek dua M itu bisa hilang, pikir tante Betty. Namun apa yang dilakukan ponakannya ini benar-benar terasa nikmat. Akhirnya ia membalikkan badan dan segera menurunkan celana dalamnya.

Udah, Viinn dari belakang aja?, ucap Tante Betty sunguh-sungguh. Rani, teman kantornya, pernah mengatakan kalau pria bersetubuh lewat belakang akan cepat ejakulasi. Paling tidak ia masih sempat merasakan persetubuhan dan tidak terlambat ke kantor.

Kesempatan itu tidak disia-siakan Kevin. Dipelorotkannya celana pendeknya. Batang kon**lnya tampak sudah sangat tegang. Perlahan diarahkannya kon**lnya ke memek Tante Betty. ?Slepp!?, kon**l Kevin mulai memasuki lubang memek Tante Betty. Lututnya seperti hampir copot ketika kon**l itu masuk ke dalam lubang memek Tante Betty. Tante Betty juga segera merasa lemas. Ia pun segera menahan badannya pada sandaran sofa. Posisinya seperti orang yang akan naik kuda.

Eenghh.., nikmat, terusshh?, desah Tante Betty sambil memejamkan mata. Kevin memegangi pinggang tantenya dan terus menyodok-nyodokan kon**lnya ke memek Tante Betty. kon**lnya terasa seperti dipijat-pijat dan disedot-sedot. Ia kemudian ikut membungkukkan badan agar tangannya dapat meremas buah dada Tante Betty yang ranum menggantung.

Gerakan mereka makin lama makin cepat. Tante Betty sudah tertelungkup di sandaran sofa dan Kevin menyetubuhinya dari belakangnya. Kenikmatan itu semakin membuat ia lupa urusan kantornya.

Terusshh, Viinnn.., enakk?, desah Tante Betty.

Beberapa saat kemudian Kevin mempercepat gerakannya. Ia memeluk erat tubuh Tante Betty namun pinggangya masih melakukan gerakan maju-mundur. Tiba-tiba tubuhnya mengejang sambil kon**lnya disorongkan secara mendalam ke lubang memek Tante Betty. Ia telah sampai di pucak kenikmatan. ?Cret.., cret.., cret?, sperma Kevin membasahi lubang memek Tante Betty. Ia kemudian menarik kon**lnya dan segera menjatuhkan badannya ke sofa.

Tante Betty segera menaikkan celana dalamnya dan merapikan blus serta rok mininya. Dilihatnya ponakannya memandang dengan mesra. Tampaknya kecanggungan diantara mereka sudah luntur dan berganti hubungan dua lawan jenis yang saling membutuhkan. Tante Betty pun mau tidak mau mulai mengakui bahwa ia tidak lagi melihat Kevin sebagai ponakannya namun tak lain sebagai pria yang mampu memberikan kepuasan seksualnya.

Udah, ya Tante ke kantor dulu?, ucap Tante Betty sambil mendekati Kevin. Mereka berciuman dengan mesra seperti seorang kekasih. Setelah melihat jam di dinding, Tante Betty segera beranjak ke garasi. Ia sudah terlambat sepuluh menit. Tak lama kemudian deru suara mobil pun berbunyi dan semakin lama semakin menghilang. Kevin pun segera memakai celananya dan tertidur di sofa.