Anggap saja namaku adalah Lina dan nama cowok itu adalah Jonathan. Tak lama dari perkenalan kami, aku menjadi akrab dengan Jonathan. Jonathan sering menjemputku dari tempat kuliahku dan aku sempat menganggap bahwa dia adalah calon suamiku nantinya karena aku benar-benar serius dengannya. Togel Online
Aib ini berawal dari kesalahanku yang fatal di mana aku mempercayakan dia untuk memegang kunci kamarku karena saat aku kuliah dulu, aku tinggal di rumah kost bersama dengan anak-anak dari berbagai macam daerah. Suatu ketika, aku sedang tidur nyenyak karena aku merasakan kelelahan yang amat sangat karena aku baru saja menyelesaikan skripsiku yang sudah kupersiapkan selama berminggu-minggu.
Tiba-tiba, aku berasa kedinginan dan aku terbangun karena perasaan kedinginan tersebut dan ketika aku terbangun, aku kaget sekali karena aku melihat Jonathan sedang bermasturbasi di depanku, sementara aku sekarang sudah tanpa busana. Aku mengerti akhirnya mengapa aku terbangun karena perasaan dingin, rupanya Jonathan menelanjangiku dan menjadikanku sebagai obyek masturbasinya.
Aku dengan cepat menutup tubuhku dengan pakaianku, akan tetapi belum selesai aku memakai pakaian, Jonathan memelukku dan membuka kembali pakaianku yang sudah berantakan dengan paksa. Jonathan memukul pipiku dengan keras sehingga aku menjadi menangis ketakutan. Di saat aku sedang menangis itu, aku menyadari bahwa Jonathan yang sekarang berada di depan mataku itu tidak sama seperti Jonathan yang kukenal sebelumnya sebagai seorang cowok yang pengertian dan sangat gentleman.
Yang nampak di depanku sekarang ini tidak lebih dari seorang laki-laki liar yang haus akan seks karena sekarang Jonathan sedang mendekati tubuhku yang sedang gemetar karena ketakutan dan dia mulai menjilati tubuhku sehingga aku merasakan geli yang amat sangat. Lidahnya terus-menerus aktif menjilatiku dari leher, buah dada hingga ke pangkal kemaluan. Ketika dia mulai mencium dan menghisap-hisap klitoris, aku merasakan sesuatu yang sangat aneh karena suatu aliran birahi yang menuntut lebih membuatku menjadi mendesah karena merasakan kenikmatan dan sensasi yang belum pernah kurasakan sebelumnya.
Secara tidak sadar, aku mendesah dan aku mengibas-ngibaskan rambutku yang hitam panjang ke kiri dan ke kanan karena aku merasakan kenikmatan yang amat sangat ketika Jonathan mulai menjilati setiap inci liang kenikmatanku bahkan aku terus merasakan kenikmatan itu sampai akhirnya aku menangis bercampur dengan desahan panjang karena aku merasakan liang kenikmatanku mengeluarkan cairan kenikmatan yang terus dijilat oleh Jonathan sampai habis tidak tersisa.
Aku menutup mataku karena aku masih tidak mengerti apa yang terjadi di dalam diriku karena sekarang ini perasaanku bercampur antara benci pada Jonathan dan keinginan untuk berbuat lebih dengannya karena aku ingin merasakan kenikmatan itu kembali. Walaupun aku hanya berdiam diri atas perlakuannya dan tetap menangis, nampaknya dia mengerti apa yang kupikirkan sehingga Jonathan mulai membuka pakaian dan celananya dan aku melihat batang kemaluannya yang sudah menegang dan siap untuk dimasukkan ke dalam liang kewanitaanku.
Aku menelan ludah berkali-kali karena aku ketakutan, aku merasa akan merasakan sakit karena batang kemaluannya yang besar akan memasuki liang kenikmatanku yang masih sempit. Aku menjerit histeris tetapi Jonathan dengan sigapnya langsung menutup mulutku dan langsung menancapkan batang kemaluannya ke dalam liang kenikmatanku sehingga aku dapat merasakan aliran darah dari liang surgaku.
Setelah Jonathan melaksanakan aksi bejadnya, dia langsung memakai kembali bajunya dan meninggalkanku seorang diri dan ketika dia meninggalkanku, aku langsung memakai baju dan celanaku. Tidak berapa lama, pintu kamar kost-ku terbuka kembali dan sekarang aku melihat Jonathan sedang mendekatiku yang masih menangis sambil menggandeng seorang gadis cantik dan mengenalkan gadis itu kepadaku sebagai tunangannya.
Hatiku sakit sekali melihat hal tersebut dan aku ingin sekali mengadukan perbuatan yang baru saja kualami kepada tunangannya. Akan tetapi, belum selesai aku berbicara, gadis yang mengaku bernama Lia tersebut menamparku sambil berkata, “Gue baru tau bahwa di dunia ini ada juga cewek yang suka memperkosa cowok”. Kata-kata Lia membuat batinku menjadi semakin sakit karena sekarang aku sedang dituduh memperkosa Jonathan dan walaupun aku berkata bahwa itu bohong dan fitnah, Lia tidak mempercayai omonganku dan bahkan setiap kali aku berkata, “Itu Bohong!” atau “Itu Fitnah!”, Lia hanya memberikan respon dengan cibiran bibir dan diiringi oleh pukulan di wajahku yang putih bersih ini sehingga karena pukulan yang kuterima dari Lia, wajahku menjadi biru bercampur merah dan tentu saja aku merasakan sakit yang amat sangat karena baru saja mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Lia.
Aku terus-menerus memohon kepada Lia bahwa aku tidak pernah memperkosa Jonathan bahkan aku bercerita bahwa Jonathan lah yang telah memperkosaku barusan sebelum Lia masuk ke dalam kamar kost-ku. Tetapi sekarang gantian Jonathan yang memukuliku karena dia merasa difitnah di depan Lia sehingga bagian tubuhku yang masih sakit semakin sakit karena pukulan Jonathan yang tentunya lebih keras dari Lia. Aku tidak bisa bicara apa-apa lagi dan pada detik yang bersamaan, rasa sayangku pada Jonathan berubah total menjadi kebencian dan perasaan untuk membalas dendam atas perbuatannya.
Untunglah, tak berapa lama setelah kejadian tersebut, Om kost tempatku tinggal masuk ke kamarku karena dia akan menagih uang sewa kamar. Masuknya Om kost-ku ke kamar menolongku dari pukulan-pukulan mereka karena mereka meninggalkanku di saat Om Bambang (Om Kost-ku) masuk ke dalam kamar.
Aku langsung menceritakan kepada Om Bambang semua yang terjadi dan dia menyarankan agar aku lapor ke polisi tetapi aku tidak ingin keluargaku tahu bahwa aku baru saja mengalami kejadian yang membuatku kehilangan harga diri dan keperawanan yang kujaga selama ini.
Untunglah sekarang ini aku memiliki kekasih yang sangat baik dan tidak memperdulikan masa laluku yang hitam kelam ini. Memang jika dibandingkan, kekasihku yang sekarang ini tidak begitu tampan jika dibandingkan dengan Jonathan tetapi pengalaman burukku di masa lalu membuatku benci dengan laki-laki yang berwajah tampan.
Sekarang ini, aku mengetahui bahwa Jonathan telah menikah dengan Lia. Akan tetapi rupanya hukum karma itu selalu berlaku di dalam hidup setiap orang karena dari berita yang kuterima dari teman-temanku yang juga mengenal Jonathan dan Lia, Jonathan meninggal dalam kerusuhan 12 Mei 1998 yang lalu dan istrinya, Lia juga meninggal pada saat yang bersamaan. Lia meninggal karena dia telah diperkosa oleh puluhan orang yang memakai busana tentara sedangkan Jonathan meninggal karena siksaan dari orang-orang yang memperkosa Lia karena dia mencoba menyelamatkan Lia. Di saat aku mendengar berita itu dan mengkonfirmasi berita tersebut lewat koran dan telepon ke keluarganya, aku tersenyum dalam hati dan aku merasa senang karena sworn enemy-ku telah mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatan yang dilakukan padaku.
0 comments:
Post a Comment