Sakura - Text Select

Friday, April 30, 2021

Ngentot Dengan Ayam Kampus Di Mangga Besar Jakarta


KASIR4D - Di kampusku ada seorang cewek cantik yang selalu jadi perbincangan di antara teman-teman cowokku, Amelia namanya. Sebenarnya dia tidak terlalu cantik banget, tetapi bodynya…., wow…., sungguh ideal, seksi dan sialnya dia tahu kelebihannya tersebut.

Amelia sering (atau mungkin suka) berpakaian ketat, sehingga memancarkan daya tariknya itu. Tak heran jika banyak cowok yang mencoba mendekatinya dan mengajaknya berkencan, apalagi dia orangnya juga supel, tapi selama ini belum pernah ada yang berhasil.

Saya sebagai lelaki normal, sering juga menggodanya, tapi belum pernah mengajaknya kencan, kecuali hanya sebagai teman bercanda. Padahal kata teman-temanku, dia suka menanyakan bahkan mengirim salam kepada saya jika saya kebetulan tidak berada di kampus.

Waktu terus berjalan, dan di antara teman-teman, yang bisa dekat dengannya hanya saya. Saya sendiri tidak tahu mengapa. Tapi jika dirunut, sebenarnya justru dialah yang selalu mencoba dekat denganku. Bukannya saya ge-er. Pernah saya mencoba bertanya kepadanya tentang hal ini, jawabnya adalah karena saya ini orangnya sedikit cuek dan enak untuk diajak bertukar pendapat. Togel Online

Hatiku berbunga juga mendengar jawaban itu, dan kedekatan ini berjalan semakin erat, bahkan boleh dibilang seperti pacaran. Sering dia minta ditemani, beli buku, pakaian, bahkan sampai ke acara resmi, seperti ulang tahun dan pernikahan teman-temannya. Memang cukup berkesan juga kedekatan itu bagiku, akan tetapi ada satu peristiwa yang sampai benar-benar sangat mengesankan dan sampai sekarang tak akan pernah kulupakan.

Suatu saat aku diminta menemani mengantar neneknya ke Jakarta. Saya sih oke saja, tapi pada saat itu kebetulan saya tidak memiliki ongkos. Amelia mengatakan bahwa keluarganyalah yang akan menanggung (saya memang dekat dengan keluarganya). Akhirnya saya berangkat menemani dia dan neneknya dengan menggunakan kendaraan dari agen travel.

Di dalam kendaraan, kami duduk bertiga, saya, Amelia dan neneknya. Selepas luar kota, tiba-tiba kantukku datang, di tengah suasana lampu dalam kendaraan yang remang-remang. Mungkin juga disebabkan karena saya kelelahan karena mengikuti kegiatan di kampus siangnya. Sebelum tertidur sempat kulihat Amelia dan neneknya telah terpejam lebih dulu.

Tengah malam aku terbangun, karena aku merasa tanganku ada yang menjepit. Kubuka mataku, aku terkejut, karena tanganku telah dipeluk Amelia hingga tanganku menekan buah dadanya yang padat dan kenyal (kata teman-temanku) di balik kaos ketatnya.

Lebih terkejut lagi, setelah aku mengetahui bahwa tangan kirinya ternyata telah berada di antara selangkanganku. Kucoba melepaskan tanganku, karena risih takut jika dilihat oleh orang (selama ini saya belum pernah sedekat ini dengan cewek, apalagi cewek seksi). Tapi dia seakan-akan menahan tanganku, tak mau melepaskannya.

Tiba-tiba ia tersenyum, sambil berbisik, “Nggak apa-apa, Amelia suka kamu”, sambil merapatkan buah dada kirinya ke tanganku, hingga dapat kurasakan goncangan buah dadanya seiring goncangan kendaraan. Tiba-tiba ia mencium mesra belakang telingaku cukup lama, sampai penisku menegang. 

Tahu bahwasanya penisku telah mengeras, ia malah menyelusupkan tangan kirinya ke balik kaosku, kebawah, dan mencoba masuk ke celana jeansku yang agak longgar, dan akhirnya…., digenggamnya penisku. “Besar sekali…, gemes aku”, bisiknya sambil memejamkan matanya. Dan aku kembali memejamkan mata untuk tidur sambil menahan gejolak yang ada di dada.

Menjelang subuh, kami bertiga tiba di tempat neneknya dengan disambut oleh kakeknya. Setelah berbasa-basi sebentar, saya diantar ke kamar yang ada di belakang dan berdekatan dengan kamar Amelia. Dan akhirnya kurebahkan badanku, kelelahan dan tertidur.

Pagi hari, antara sadar dan tidak, kucium bau segar orang habis mandi. Kucoba membuka mata dan kulihat Amelia sedang sibuk membuka ransel carrier-ku. Bawaanku dan bawaan Amelia dijadikan satu untuk menghemat barang bawaan. Kuingat-ingat lagi, ternyata sebelum tidur saya lupa mengunci pintu, hingga ia bisa dengan mudah masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

Dia hanya memakai kemeja putih longgar yang bersih dan tipis sampai sebatas paha. Amelia tampak segar, rambutnya masih basah sehabis mandi. Kulihat aktivitasnya dari tempat tidur, agaknya dia belum tahu kalau mataku sudah terbuka dan dia membungkuk ke arahku.

Sempat kulihat buah dadanya yang selama ini jadi tebakan ukurannya oleh teman-temanku dari belahan bajunya dan ternyata ia tidak memakai BH. Tampak putih bersih, mengkal, dengan puting berwarna kemerahan, bergoyang-goyang. Kurasakan ada yang menyodok dari balik celana pendekku.

“Eh.., udah bangun, bantuin buka tasnya dong….”, katanya ketika menoleh ke arahku. Aku tersenyum, bangun, dan meraih segelas teh yang sudah ada di atas meja. Lalu aku berjongkok di depan Amelia, sambil membantunya membuka ranselku. Kulirik kedua kakinya yang putih bersih sampai ke pangkal pahanya. Gejolakku timbul memberontak dan desakan penisku kurasakan semakin keras.


“Nih udah, mau ambil apa?”, tanyaku. “Mau ngambil BH-ku”, jawabnya sambil menunduk hingga aku dapat melihat dari dekat buah dadanya yang padat dari tempatku berjongkok. Tiba-tiba ia memalingkan mukanya ke arahku, beradu pandang sejenak denganku, dan…, tanpa kuduga ia mengecup bibirku dengan mesra. Segar kurasa bibirnya. Kuberanikan diri untuk membalasnya dan ditanggapinya dengan mesra. Dijulurkan lidahnya dan diadu dengan lidahku. Kalau boleh aku katakan Amelia memang cewek yang agresif dan berani.

Sesaat lamanya kami melakukan french kiss, sampai akhirnya dia merebahkan badannya ke tempat tidur, sambil menarik tanganku. Akupun jatuh di atas tubuhnya. Tubuh Amelia gemetar. Buah dadanya mulai mengeras, berhimpit dengan dadaku.

Kulumat habis bibirnya. Kujilati seluruh wajahnya. Amelia hanya mendesah pendek, sambil mengangkat kedua kakinya menjepit tubuhku. Kualihkan jilatanku ke lehernya, sambil kugesekkan penisku yang terbungkus celana ke selangkangannya. “Ekkhh…, sstt…”, desahnya pendek.

Kusibakkan kemejanya yang tidak dikancingkan bagian atasnya. Buah dadanya yang besar tapi ideal, nampak menjulang dengan puting merahnya telah mengeras. Kujilati buah dadanya kanan kiri secara bergantian. Amelia menggelinjang kenikmatan sambil membusungkan dadanya. “Eeerrgghhh…”, erangnya ketika kugigit-gigit puting dan kuremas-remas buah dadanya.

Aku beralih ke telinga, kuciumi, kukulum dan kujilati, sambil kubisikkan, “Susumu besar dan mengkal, berapa sih ukurannya?”, “36.., errrgghh…”, jawabnya sambil menahan nikmat. Tangannya mulai menyusup ke celana dalamku, memegang penisku dan meremasnya. Tiba-tiba…, tangannya meremas kuat penisku, tubuhnya mengejang, dan akhirnya melemas. Tampaknya Amelia sudah mengalami orgasme untuk yang pertama kalinya.

Aku membuka kaus dan celanaku hingga aku telanjang bulat. Dia pun membuka kemeja dan melepas celana dalamnya. Vaginanya yang merah berbulu tak terlalu lebat, tampak mengkilap berair. “Udah banjir yaa…”, godaku. Amelia hanya tersenyum sambil tiduran mengangkang lebar-lebar.

Kucium lututnya, ke atas, ke paha. Amelia hanya bisa menggerakkan kakinya menjepit kepalaku. Klitorisnya tampak menyembul di antara celah vaginanya. Kuhampiri dan kujilati dengan penuh perasaan. Semakin keras jepitan kakinya. Amelia pasrah dan hanya bisa menggerakkan pinggul ke atas, kanan, dan kiri.

Kusibakkan bibir vaginanya, kujilati vagina bagian dalamnya yang sudah basah. Kugoyangkan kepalaku, sambil menjulurkan lidahku kedalam. Terdengar bunyi gemericik air vaginanya, dan “Ss.., aarrghhh…, ekh…, Andi, aku…, nggak tahaaan…, lagii…”. Dan keluarlah air kewanitaannya.

Aku merangkak menciumi seluruh tubuhnya hingga berakhir di bibirnya. Matanya terpejam, sementara tangannya mengusap-ngusap pinggulku dan meraih penisku. Ditariknya penisku, kurasakan hangat bibir vaginanya. “Dorong.., Andi…, sshhhh…”. Tak segera kulakukan, hanya kugesekkan saja. Kucoba menggodanya dan Amelia tersenyum karena tahu kugoda. Dibimbingnya lagi penisku ke vaginanya. 

Dan kudorong pelan-pelan. Amelia tersentak, kedua tangannya ke samping menarik seprei. Dia tampaknya menahan nikmat yang luar biasa. Sungguh sulit penisku masuk, karena sempitnya lubang vaginanya. Kudorong kuat-kuat…, dan akhirnya…, slepp…, penisku masuk setengahnya…, dan kudorong lagi…, slepp…, masuk semuanya. Hangat kurasa di dalam vaginanya, seakan tak rela kulepaskan.

Terdiam kami berdua, seakan saling menikmati surgawi ini. Amelia dengan pelan-pelan menggoyangkan pinggulnya. Akupun tak mau kalah, kudorong penisku maju mundur, sambil melumat bibirnya, dan kuremas buah dadanya. Kaki Amelia terjuntai ke atas, merangkul dan menekan pinggulku dan kami bersatu dalam kenikmatan.

Setelah beberapa lama, kugulingkan badanku, hingga Amelia berada diatas. Ditegakkannya tubuhnya yang berkeringat dan digerakkan naik turun. Kunikmati gerakan payudaranya yang bergoyang-goyang. Amelia menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengerang kenikmatan. Dia memegang lenganku keras sekali…, dan mengerang tertahan, “Eeaargghhh…..”. Kurasakan cairan hangat membanjiri penisku di vaginanya. Puncak yang kedua sudah Amelia peroleh, dan tubuhnya kembali melemas. 

Dengan tanpa melepas penis dari vaginanya, kubopong dia. Aku berdiri, sementara Amelia merangkulku, dengan kaki menjepit pinggul, sehingga posisinya menggantung di tubuhku. Kudorong maju mundur penisku sambil kuguncang tubuhnya. “Pyek…, pyek…”, terdengar dari vaginanya yang basah, seiring gerakanku. Payudara yang kenyal tersebut juga bergoyang-goyang sehingga menambah rangsanganku.

Kembali kurebahkan tubuhnya ke tempat tidur dan kembali ke posisi konvensional tanpa melepas penisku. Tangannya memeluk pinggulku, menarik badanku hingga menambah nafsuku untuk semakin menghunjamkan penis dengan lebih keras dan cepat. Amelia memberi variasi, dengan menggigit dan melepas penisku dengan bibir vaginanya.

Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa hingga, “Amelia…., eerghhh…, aku nggak tahan…, arrgghhh…, mau keluarrr…”, “Aku …, erghh.., sshh…, jugaaa…”. Dan akhirnya, “Cret.., crett….”, penisku mengejang-ngejang menyemprotkan air mani, seiring dengan tubuh Amelia yang mengejang orgasme. Kasir4D

Tubuhku seperti dilolosi tulangnya, jatuh di atas tubuh Amelia. Kukulum bibirnya dan kukecup mesra dan Amelia berkata, “Kamu sungguh hebat…”, diiringi dengan senyuman bahagianya. Kukecup pula bibirnya dengan mesra dan bahagia

Thursday, April 29, 2021

Ngentot Dengan Cewek Perawan


KASIR4D - Namaku Bahtiar, aku adalah seorang ABG yang berusia 18 tahun. Aku mempunyai tinggi badan sekitar 175 cm, berat badan 60 kg, cukup ideallah postur tubuhku.

Pada suatu hari pihak sekolahku mengadakan Study Tour di sebuah pantai di daerah Jabar ( jawa barat). Kami semua sampai di lokasi sekitar pukul 03.00 dini hari.

Karena kami sampai di lokasi wisata pada Pukul 03.00 dini hari, teman satu sekolahku dan semua guru-pun lelah dan langsung tidur di penginapan yang sebelumnya sudah dibooking. Namul hal itu tidak terasa olehku, karena ketika perjalanan ke objek wisata aku sempat tidur. Maka dari itu sesampianya disana akupun bisa tertidur 1 jam kemudian tepatnya pada pukul 05.00 dini hari.

Tidak terasa waktupun berlalu, sampai pada akhirnya aku terbangun sekitar Pukul 08.45 pagi. Namun ketika aku terbangun aku membaca cerita sex, karena pada saat itu teman-teman sekamarku sudah tidak ada di kamar. Wah nampaknya aku ketinggalan deh ini, ucapku. Saat itu aku-pun segera keluar kamar dan melihat bus sudah tidak ada, hal itu menandakan bahwa mereka sudah pergi ketempat wisata. Togel Online

Karena merasa kurang yakin aku-pun sempat menanyakan kepada staff hotel, setelah bertanya ternyata benar rombongan sekolahku telah berangkat ke lokasi wisata. Sekitar jam 07.00 pagi mereka sudah berangkat. Saat itu merasa sangat kesal akan hal itu. Aku kesal sekali tidak bisa ikut dan yang paling membuat aku jengkel adalah, mengapa teman sekamarku tidak membangunkan aku. Benar-benar keterlaluan mereka.

Untuk menghilangkan rasa kesalku, akupun langsung keluar dan bejalan-jalan di pantai. Kebetulan sekali hotel tempat kami menginap berdekatan dengan sebuah pantai. Sesampainya di pantai, aku merasa aneh saat itu, karena pantai ini suasana-nya sangat sepi, bahkan tak ada seorangpun kecuali aku. Lalu aku berfikir, mungkin pantai ini sepi karena pantai ini bukanlah tempat wisata.

Saat itu terlihat banyak sampah dan tanaman bakau yang cukup lebat di tepi pantai ini. Mungkin saja hal itu yang menyebabkan orang tidak suka berkunjung di pantai ini. Dengan bertelanjang kaki saat itu mulai menelusuri pantai, tak jarang sepanjang pantai aku banyak menemukan berbagai jenis sampah. Tanpa aku duga ditengah perjalanku dikagetkan dengan adanya sesosok orang yang terkapar di tepi pantai.

Karena aku penasaran, maka aku-pun segera menghampirinya, dan segera menepikanya di bawah pohon tepi pantai yang cukup rindang. Setelah kuperhatikan secara seksama, ternyata dia adalah seorang gadis yang usianya sebaya denganku. Saat itu aku coba memeriksa denyut nadinya, ternyata setelah aku periksa denyut nadinya masih berdenyut dan tubuhnya-pun masih hangat.

Karena dia masih hidup aku-pun mengamati lagi gadis itu. Sungguh sebuah rejeki aku bisa menemukan gadis yang berparas cantik, berkulit putih, bertubuh sintal dan berambut panjang. Pada saat itu Gadis itu memakai hanya mengenakan pakaian renang yang cukup indah dan mahal nampaknya. Dalam hening aku merasa bingung karena memikirkan darimana datangnya gadis ini.

Saat itu aku mencoba memeriksa memeriksa sekujur tubuhnya, dengan maksud siapa tahu ada identitas yang terselip di baju renangnya. Namun ketika aku aku memeriksa tubuhnya, spontan terlintas ide ngeres di otakku. Saat itu sesekali aku menyentuh buah dada-nya yang lumayan kenyal dan besar bagi gadis seumurannya. Saat itu aku juga memperhatikan area kewanitaan-nya yang nampak menyembul indah.

Karena aku laki-laki normal, saat itu tidak terasa kejantananku sudah ereksi hebat, dan seketika timbullah niat buruk untuk menyetubuhi gadis itu. Karena saat itu hanya ada aku dan gadis pingsan yang aku temukan tadi, tanpa buang waktu niat cabulku-pun kulancarkan. Mulailah aku melucuti celana renangnya yang menutupi tubuh dan kewanitaan-nya yang menyembul indah.

Stelah terlepas, maka terlihatlah kewanitaan dengan bulu kewanitaan yang sangat terawat dihadapanku. Tanpa berfikir panjang akupun mulai menyentuh bibir kewanitaan-nya, berhubung aku si otong (penis) sudah tidak tahan lagi, maka aku-pun bergegas melepas celana pendek, celana dalamku. Sembari memandangi indahnya tubuh gadis itu, kejantanankukupun aku gesek-gesekkan pada kewanitaan gadis itu. 

“ Beuhhh, nikmat sekali ternyata rasanya… ”

Sembari masih menggesek-gesekan kejantananku pada kewanitaann gadis itu, tak lupa tanganku meraih buah dada-nya yang kenyal lalu aku remas-remas dengan penuh gairah. Sesekali aku juga memainkan puting susu-nya yang berwarna kemerah-merahan itu. sembari tangan kiriku memegang buah dada-nya, tangan kanan-kupun sekarang bergerak menuju liang senggamanya. Saat itu aku mencoba menusuk-nusukkan jemariku kedalam liang senggama yang masih sempit itu.

Secara perlahan aku menusukan jariku kedalam liang senggama gadis itu, setelah beberapa saat pada akhirnya jemariku berhasil masuk ke dalam liang senggama-nya. Tidak kusangka ternyata dia masih Virgin, dan keluarlah sebercak darah yang mengalir dari liang senggamanya. Saat itu aku sempat terkejut karena tiba-tiba gadis itu bergerak, mungkin saja dia merasakan sakit ketika jariku menembus selaput daranya. Seketika aku-pun langsung menghentikan perbuatanku, karena aku takut dia sadarkan diri dan akan berteriak jika melihat aku sedang melakukan hal cabul ketika dia tersadar.

Setelah beberapa saat aku hentikan, ternyata dia masih tidak sadarkan diri. Saat itu aku masih sempat menunggu sekitar 10 menit untuk memastikan jika dia benar-benar masih tidak sadarkan diri. Lalu setelah benar-benar yakin dia masih pingsan, aku-pun kembali melanjutkan bermain di arena kewanitaan-nya dengan jemariku. Setelah itu aku-pun mencoba bermain dengan gaya lain, ketika itu aku mendekatkan wajahku ke depan bibir kewanitaan-nya gadis itu.

Kulihat bibir kewanitaan-nya berlumur sedikit bercak darah akibat sodokan jariku yang menembus selaput daranya tadi. Karena aku sudah terlanjur nafsu dan khilaf akupn tidak perduli dengan bercak darah itu, dan aku-pun langsung melahap kewanitaan gadis itu sembari kedua tanganku membuka lebar dinding bibir kewanitaan-nya. Setelah beberapa saat aku menciumi kewanitaan-nya, aku mulai lidahku menjulurkan lidahku untuk memainkan clitoris-nya. Masih dengan keadaan pingsan, aku mendengar nafas gadis itu memburu.

Seketika itu hembusan nafasnya menjadi lebih cepat dan tidak beraturan. Ketika nafasnya makin tidak beraturan, tiba-tiba dari lubang itu keluar cairan putih bening yang hangat membasahi lidahku. Sungguh hebat sekali gadis itu, dalam keadaan yang tidak sadarkan diri dia bisa orgasme, hha… mantap. Berhubung gadis itu sudah orgasmen dan masih tidak sadarkan diri, aku-pun langsung mempersiapkan kejantananku yang sudah mencapai ukuran maksimal itu, untuk memcoba memasuki liang senggama-nya.

Aku langsung mencoba memasukkan kejantananku ke dalam kewanitaan itu dengan menggesek-gesekan kejantananku terlebih dahulu, tapi ketika aku akan memasukan kejantananku ke dalam liang senggama-nya ternyata liang senggama-nya masih sangat sempit. Saat itu terasa sangat sulit sekali memasukan kejantananku kedalam MEMEK Gadis itu, sampai-samapi kejantananku yang sudah ereksi maksimal tidak kuat untuk menembus kewanitaan gadis itu. Huffttt, sunguh susah menembus memek perawan.

Namun aku tidak menyerah begitu saja, secara perlahan aku terus mencoba menusukan kejantananku. Setelah susah payah akhirnya, “ Zlebbbbbbbbbb ”, Terbenamlah seluruh kejantananku didalam vagina itu. Setelah berhasil masuk kedalam lubang kewanitaan itu, kurasakan seakan kejantananku seperti dipijat-pijat oleh dinding Vagina gadis itu, “ Ouhhhhhhhhh…. Nikmatnya surga dunia ini… ”, ucapku puas. Setelah terbenam seluruhnya kurasakan hangatnya lubang kewanitaan membuat kejantananku semakin keras saja.

Lalu aku langsung mengangkat pinggul gadis itu sejajar dengan kejantananku. Dengan perlahan aku gerakan kejantananku keluar masuk dari liang senggamanya, “ Eughhhhh… Nikmat sekali… Sssss… Aghhhhh… ”, desahku merasa nikmat. Setelah sekitar 15 aku menggenjot kewanitaan gadis itu dengan tempo pelan, kini aku mempercepat genjotanku dengan liar dan penuh nafsu, “ Ouhhh… Sssss… Aghhh… Plak… Plak… Plak… ”, desahku bercampur suara hentakan kulit kami yang menempel ketika aku menggoyangkan pinggulku.

Tidak lama kemudian kurasakan ada sesuatu yang mendesak pada pembulu darah pada kejantananku, dan, “ Aghhhhh… Crotttt… Crotttt… Crotttt… ”, Pada akhirnya tersemburlah semua spermaku di dalam liang senggama gadis itu, aku merasa nikmat dan melayang-layang. Sungguh luar biasa orgasme yang kurasakan saat itu. seketika itu aku-un langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Sejenak aku membaringkan tubuhku di samping gadis itu. Aku barbaring sambil memandang ke atas dan sesekali aku memandang wajah gadis itu yang terlelap dengan wajahnya yang lugu.

Dan sesekali aku memegang buah dada-nya yang sangat menggoda. Tidak terasa haripun sudah sore, saat itu aku terus memainkan tubuhnya karena aku tak mau melewatkan kesempatan ini. Beberapa saat aku berpikir untuk menemani dia hingga sadar. Tapi kadang aku merasa takut akan apa yang telah aku lakukan tadi. Tapi setelah berpikir beberapa kali, akhirnya aku memutuskan untuk menemani gadis itu hingga siuman. Ditemani api unggun dan debur ombak, sambil bersandar di pohon aku memeluk gadis itu dari belakang.


Dan walaupun begitu pikiran kotorku tak pernah hilang. Sambil aku memeluknya, mencoba untuk menghangatkannya, tanganku tak henti-hentinya memegangi buah dada-nya yang waktu itu dia masih telanjang karena aku tidak ingat untuk memakaikan pakaian renangnya Pada waktu itu aku melihat jam tanganku menunjukan tepat pukul 19.00 malam. Beberapa saat kemudian akhirnya gadis itupun siuman, dia terkejut ketika dia melihat aku disampingnya dan sadar bahwa dirinya telah telanjang bulat, “ Hah..

Kamu siapa, kenapa kamu disini dan mengapa aku telanjang ??? kamu melakukan apa padaku ?? ”, ucapnya kaget bercampur kemarahan. “ Sudah-sudah tenang dulu, tolong diam sebentar dandengarkan aku !!! tenanglah, aku akan menjelaskan semuanya kepadamu ”, ucapku dengan santainya. Kemudian akupun menjelaskan semuanya, dari mulai aku menemukan dia sampai dia siuman. Mendengar ceritaku dia sempat meneteskan air mata.

Dengan air mata bercucuran, dia menceritakan semuanya kepada aku. Dari ceritanya aku mengetahui ternyata dia adalah putri dari seorang jutawan dari kota B dan tak lupa kamipun berkenalan. Gadis itu ternyata bernama Bella. Saat itu dia mengatakan kepadaku mengapa dia tidak sadarkan diri, ternyata dia terseret ombak ketika dia sedang berenang di pantai hingga tidak sadarkan diri. Kemudian kamipun mulai akrab dan Bella-pun berkata, “ Tiar, kamu bisa tolongin aku nggak… ”, ucap-nya. “ Apa saja pasti akan akau lakukan Bella ”, jawabku. “

Terima kasih sebelumnya ya Tiar, aku kedinginan sekali nih Tiar, dan aku tidak bawa pakaian, hanya baju renang ini saja yang aku bawa ”, ucapnya memelas kepadaku. “ Yasudah sini aku peluk kamu biar kamu hangat ”, ucapku menawarkan kehangatan. Kemudian dia mulai mendekat dan dan aku mulai memeluk nya di dalam pelukanku, “ Bella, kalau kamu cuma begini saja, kamu pasti masih akan kedinginan ”, ucapku penuh dengan pikiran cabul lagi. “ Lalu aku harus bagaimana Tiar biar aku nggak kedinginan ? ”, tanyanya padaku polos. “ Agar kamu tidak kedinginan kamu harus menggerakan tubuh kamu ”, ucapku. Lalu Bella-pun mulai menggerakan tubuhnya, sesekali dia melompat lompat agar dia merasa hangat.

Namun hal itu percuma saja, karena selain dia telah lama terendam air laut, dan juga suasana dipantai dingin sekali karena angin diapun berkata padaku, “ Tiar… Kenapa aku masih dingin ya ”, ucapnya padaku. Lalu aku memberanika diri untuk menawarkan hal lain kepadanya, “ Masih dingin ya Bella, Eummmm… gimana yah… Eeeeee… gmana kalau kita itu aja… Eummmm… ML maksudky ”, ucapku agak ragu. “ Hah, Apa ?!!! ”, ucapnya kaget. “ Gimana Bella kamu mau nggak, aku yakin kalau kita ML pasti tubuh kamu nanti terasa hangat? ”, ucapku penuh trik dan pikiran cabul . “

Eummm… giman ya Tiar… aku takut kalau begituan… tapi… ”, ucapnya bingung. “ Sudah nggak udah takut, kita coba lakukan saja… ”, kataku sambil memeluk dan menciumnya dengan lembut. Beberapa saat kamu berciuman dengan tubuh tanpa busana. Sesekali tanpa disengaja kejantananku yang sedang berdiri menyentuh-nyentuh perutnya. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku langsung menarik mulutku dari mulutnya.

Aku langsung menyuruhnya untuk mengulum kejantananku yang dari tadi Ereksi, “ Sekarang kamu coba sepongin kontol aku yah !!! ”, pintaku. Tanpa banyak bicara dia langsung menuruti semua apa yang saya katakan. Dia langsung mengulum kejantananku. Pertama dia masih ragu, tetapi setelah beberapa saat dia mengulum kejantananku akhirnya dia menikmatinya dan nafas-nyapun mulai tidak beraturan, “ Ya gitu… terus Bella… Ssss… bagus sekali… Oughhh… ”, desahku.

Setelah beberapa menit dia mengulum kejantananku, serasa aku akan menyemburkan lahar panasku, namun aku tidak rela jika harus orgasme dengan sebuah kuluman. Lalu aku-pun mengeluarkan kejantanku dari dalam mulutnya dan, “ Bella, sekarang aku jilatin memek kamu yah !!! ”, ucapku. Tanpa banyak bicara Bella-pun kemudian dia langsung merebah di pasir dan membuka selangkangannya lebar-lebar. Kemudian aku memulai dengan menciumi pahanya lalu berpindah ke dadanya lalu ke perutnya lalu aku manciumi bibir kewanitaan-nya.

Setelah seluruh permukaan bibir kewanitaan-nya aku jilati, aku mencoba membuka kewanitaan-nya lebar lebar dan langsung menghisap clitoris-nya yang sudah mengeras, “ Oughhhh… geli sekali Tiar… Ssss… Aghhhh…. ”, ucapnya geli-geli nikmat. Saat itu aku memainkan clitoris-nya yang tersasa hangat dimulutku. Diapun mengeluarkan desahan-desahan kecil yang membuatku semakin ingin melumat seluruh kewanitaan-nya. Setelah beberapa saat aku melumat kewanitaan-nya itu, aku langsung menghentikan permainanku itu, “ Ihhhh… kenapa berhenti sih Tiar, Lagi enak-enaknya tau… huhhh… ”, ucapnya sedikit kecewa. “

Udah jangan cemberut gitu dong, aku bakal kasih kamu yang lebih nikmat… ”, ucapku. Tanpa banyak bicara lagi, aku langsung meraih kejantananku yang sudah berdiri lagi. Aku langsung mengarahkan kejantananku kearah kewanitaan-nya yang sudah terlihat basah sekali. Dan ketika aku memasukannya ternyata kali ini lebih mudah dari sebelumnya. Diiringi desahan yang sedikit keras, aku tanamkan kejantananku dalam-dalam, “ Aowww… aduh, Sakit Tiar… ”, ucapnya kesakitan. Lalu dengan perlahan aku mulai manggenjot pinggulku.

Secara perlahan desahan sakit yang keluar dari mulut Bella-pun berubah menjadi desahan nikmat, “ Sssss… Oughhh… enak Tiar… ayo terus… Aghhhh… ”, desahnya mulai menikmati hubungan sex kami. Ditengah aku sedang menggenjot kewanitaan-nya, aku langsung menyuruhnya untuk bangkit, “ Bella… kita coba dogy style Yuk !!! ”, pintaku. “ Apa tuh Tiar… ? ”, ucapnya polos. “

Sekarang kamu nungging seperti anjing kencing yah ”, ucapku mengarahkannya. “ Oh itu ya Tiar, baiklah… ”, ucapnya menggiyakan permintaanku. Kemudian dia menungging dan aku langsung menyambut kewanitaan-nya dari belakang. Lalu akupun langsung menggenjot kembali pinggulku ini, “ Aghhhhh… Aghhhhh… enak, Oughhh… Eummmm… ”, desah Bella. Setelah hampir mencapai puncak, aku langsung mempercepat genjotanku yang membuat timbulnya suara benturan pinggulku dengan pantatnya, “ Sssss… Aghhh… Plakkk… Plakkk… Plakkk… Oughhhh yeah… ”, Diiringi desahan panjang dari mulut Bella,aku merasakan cairan hangat membasahi kejantananku yang masih berada dalam liang senggama Bella.

Hal itu menandakan Bella telah Orgasme. Saat itu aku-pun makin mampercepat genjotanku dan tidak lama kemudian, “ Crottttttttt… Crottttttttt… Crottttttttt… ”, Pada akhirnya aku pun kembali memuntahkan lahar panasku didalam didalam liang senggama-nya Bella. Sungguh orgasme yang luar biasa kali ini. Karena orgasmemu kali ini aku lakukan dengan keadaan Bella yang sudah sadarkan diri. Kemudian kamipun langsung terkulai lemas di atas pasir pantai. Lalu kamipun barbaring sambil saling berpelukan. Kasir4D

Saat itu kamipun tertidur lelap di tepi pantai disaksikan oleh cahaya bulan dan deburan ombak. Pagi-pagi sekali kami terbangun dan dia segera memakai pakaian renangnya kembali sedangkan aku langsung mengantarnya pulang ke villanya yang letaknya ternyata tidak jauh dari hotel tempat aku menginap. Sesampainya Di Vila Bella, sebelum kami berpisah kami sempat bertukaran no. Handphone. Setelah sampai di hotel, aku melihat rombongan sekolahku telah kembali ke hotel dan bersiap untuk pulang.

Setelah kami semua selesai berkemas, kemudian kamipun pulang. Sesampainya di rumah aku langsung menelefon Bella. Saat itu ternyata dia juga sedang ada di kotaku. Saat itu kamipun segera menentukan tempat untuk ketemuan. Dan yang pasti setelah kami ketemuan, kami melakukannya hubunngan sex lagi. Setelah kejadian itu kami-pun akhirnya berpacaran hingga sekarang. Untuk menjaga agar hubungan kami tidak rusak karena hamilnya Bella, aku memintanya agar Bella meminum pil KB sebelum dan sesudah berhubungan.

Wednesday, April 28, 2021

Ngentot Di Kolam Renang Bersama Mamih Eka


KASIR4D - Pada saat itu saya mempunyai teman akrab yang bernama Deri. Saya dan dia sama–sama sekolah di sekolah yang sama, hanya berbeda kelas, dia di kelas II-E, sedangkan saya di kelas II-F, tetapi kami berteman. Deri adalah seorang anak yang berkecukupan dan bisa dibilang kaya. Deri mempunyai dua rumah, rumah yang satu dipakai oleh kedua orang tuanya,sedangkan rumah yang satunya lagi oleh orang tuanya dikontrakkan ataupun dikoskan kepada para pegawai atau mahasiswa, dan kebetulan sekali Deri diam di rumah yang dikontrakkan tadi.

Dengan alasan biar tidak susah dan jauh dari sekolah dan ingin belajar hidup sendiri, maka Deri diperbolehkan tinggal di rumah yang satunya itu. Memang kebutuhan hidup Deri selalu dipenuhi oleh orang tuanya, dimana kedua orang tuanya bekerja dan Deri mempunyai adik 2 orang, tetapi masih kecil–kecil. Di rumah Deri yang dikoskan tersebut, dari sekian banyak orang yang tinggal, ada seorang wanita yang bernama Eka.

Sebut saja Mbak Eka, Mbak Eka tersebut mempunyai bentuk tubuh yang aduhai, dengan ciri-ciri dia mempunyai tinggi sekitar 160 cm dengan badan ideal dan wajah imut–imut, kulit putih, pokoknya cantik dan rambut hitam panjang sebahu. Mbak Eka tersebut sudah keluar sekolah SMA telah 2 tahun dan pada waktu itu Mbak Eka bekerja di perusahaan swasta yang masuk kerjanya selalu kebagian masuk siang atau biasa disebut shift dua. Deri dan saya sendiri suka pulang sekolah siang hari, kira–kira pukul 13:00 siang, karena saya sekolah pagi. Togel Online

Setiap pulang sekolah Deri selalu pulang ke rumah. Yang ada di rumah hanyalah tersisa Mbak Eka saja, sebab yang lainnya bekerja berangkat pagi dan baru pulang sore hari. Setiap sehabis pulang sekolah, Deri sering sekali dan bahkan hampir tiap hari mengintip Mbak Eka yang sedang mandi untuk pergi ke kantor. Kamar mandi di rumah Deri hanya satu, dan Deri tidur di kamar atas, sedangkan kamar mandi tersebut ada celah yang menembus dari atas. Kata si Deri biar cahaya matahari masuk ke kamar mandi untuk mengirit uang. Deri mengintip Mbak Eka yang imut–imut dan berbody mulus itu.

Mbak Eka pun mempunyai payudara yang tidak kalah dari model–model majalah top Idonesia dan mempunyai bulu–bulu yang seksi di sekitar alat kelaminnya. Pada saat mandi Mbak Eka sering sekali selalu seperti meraba–raba payudaranya sendiri, dan tidak jarang juga Mbak Eka suka seperti menggosok–gosokkan tangannya ke alat kelaminnya. Pernah juga Mbak Eka sepertinya memasukkan tangannya sendiri ke dalam alat kelaminnya atau goa hiro-nya itu dengan mendesah seperti kesakitan dan kenikmatan, “Eeh.. ehh.. uuhh.. uuhh.. iihh.. ahh..” Karena Deri sering sekali mengintip Mbak Eka mandi pada siang hari untuk pergi ke kantor, Deri menjadi terobsesi untuk menyetubuhi Mbak Eka.

Deri pun setelah mengintip Mbak Eka mandi, dia sering sekali langsung melakukan kocokan terhadap alat kelaminnya (loco–loco), karena Deri terangsang oleh bentuk tubuh sensual milik Mbak Eka. Karena Deri sering melakukan hal tersebut, akhirnya Deri pun meminta foto-nya Mbak Eka dengan alasan buat kenang–kenangan. Mbak Eka pun memberikannya tanpa curiga sedikit pun. Rasa nafsu birahinya Deri pun semakin meningkat, sebab Deri melakukan onani terhadap alat kelaminnya sambil memandangi foto Mbak Eka. Hampir tiap hari Deri setelah pulang sekolah selalu melakukan aktifitasnya seperti itu.

Hubungan Deri dan Mbak Eka memang dekat, karena Mbak Eka pun kepada Deri sudah menganggap seperti adik sendiri, sedangkan Deri ingin sekali menjadi pacar Mbak Eka, apalagi berhubungan badan dengannya, itulah impian Deri. Mbak Eka memang selalu hobby nonton film yang semi porno, seperti film remaja barat. Tidak jarang juga menonton bersama Deri di ruang tengah tamu.

Bila ada film baru, Deri selalu membawa teman–teman kami, khususnya cowok dan kalau cewek sulit diajaknya, bahkan banyak yang bilang film yang kami tonton itu jorok. Hingga suatu hari, Mbak Eka kebetulan libur dan Deri setelah habis pulang sekolah langsung bertanya kepada Mbak Eka, “Mbak kok belum mandi..? Enggak masuk kantor yah Mbak..?” Dengan nada semangat Mbak Eka pun menjawab, “Enggak Deri, kan Mbak hari ini libur Deri..” Pada waktu itu munculah ide gila dibenak Deri.

Deri langsung pergi ke sebuah rental VCD yang letaknya tidak jauh dari rumah Deri. Waktu itu Deri sangat beruntung, Deri mendapatkan kaset vCD tersebut, dan film yang dipinjam Deri bukanlah film cerita tentang kehidupan remaja yang selalu dipinjam dan ditonton oleh kami. Film yang dipinjam Deri pada waktu itu film luar yang memang sebuah film yang bukanlah film semi, melainkan film vulgar atau blue film ataupun bisa dibilang film porno.

Setelah dari tempat penyewaan VCD, Deri segera pulang dengan perasaan sudah tidak sabar ingin menonton film tersebut bersama–sama Mbak Eka. Sesudah sampai, Mbak Eka bertanya pada Deri, “Deri habis dari mana, kok kayaknya cape Deri..?” Deri langsung menjawab dengan nafas kelelahan, “Ohh.. oh.., i.. ini Mbak, habis pinjam film, Mbak mau nonton enggak..?” dengan hati yang berharap supaya Mbak Eka pun ikut menonton. Dan Mbak Eka pun menjawab, “Emangnya film apaan tuh Deri..?” “Oh.., ini filmnya pasti deh okey, Mbak pokoknya pasti ingin nonton deh..!” Mbak Eka pun akhirnya ingin tau juga apa film tersebut, “Oke deh Deri, tapi Mbak Eka beres–beres dulu yach Deri..!” “Iyah deh Mbak, Deri tunggu di atas..”

Memang di kamar Mbak Eka tidak ada TV dan kebetulan di kamar Deri ada TV. Setelah menonton Mbak Eka sangat terkejut melihat film tersebut. “Deri kok ini film-nya full gar amat, dan Kamu harusnya enggak nonton yang ginian Deri..?” “Ah Embak.., kan Deri udah gede Mbak, masa harus nonton film Doraemon melulu, bosankan Mbak.. lagian biar tidak jenuh.” Mbak Eka pada waktu itu terlihat dirinya terangsang oleh adegan–adegan yang diperagakan di film tersebut, terlihat Mbak Eka saat menonton duduknya tidak mau diam dan sekali-kali Mbak Eka pun sepertinya menelan air ludahnya.

Deri pun pada waktu itu sudah pasti batang kejantanannya sudah menegang, yang rasanya ingin juga melakukan adegan–adegan seperti di film tersebut, karena sang putri sebagai lawan mainnya sudah di depan mata dia. Tapi setelah film kedua selesai, Mbak Eka langsung meminta ijin untuk pergi ke kamar tidurnya dan Deri pun membereskan kaset VCD tersebut. Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk ke kamar mandi, tetapi Deri pada saat itu tidak ingin lagi mengintip Mbak Eka, melainkan ingin sekali berhubungan tubuh bersama Mbak Eka.

Deri sambil menunggu Mbak Eka keluar dari kamar mandi, berpura-pura menonton TV di tengah rumah tersebut. Tidak lama kemudian terlihatlah Mbak Eka keluar dari kamar mandi yang hanya memakai handuk saja sehingga pada saat itu Deri pun semakin terangsang ingin sekali langsung menerkam Mbak Eka. Mbak Eka pun sambil jalan menuju ke kamar tidurnya bertanya kepada Deri, “Deri Kamu mau mandi juga..?” Deri langsung menjawab, “Ah enggak Mbak..!” Tidak lama kemudian Mbak Eka masuk kamar, dan Deri pada saat itu langsung saja secara diam–diam ingin mengintip Mbak Eka. Hari itu adalah suatu keberuntungan bagi Deri, karena ternyata pintu kamar Mbak Eka tidak ditutup rapat.

Pada waktu itu Deri yang tidak berpikir panjang langsung saja masuk ke dalam kamar Mbak Eka dan langsung menutup pintu Mbak Eka dan menguncinya. Mbak Eka sangat terkejut karena pada saat itu Mbak Eka sedang memakai CD-nya yang baru sampai ke pahanya. “Deri.., Kamu apa–apaan Deri..? Kamu berani kurang ajar Deri..?” kata Mbak Eka terkejut. Tanpa dihiraukannya omongan Mbak Eka, Deri langsung menerkam Mbak Eka bagaikan harimau menerkam rusa.

Langsung saja Mbak Eka berontak dan marah. Deri mendorong Mbak Eka ke kasur tidur dan langsung menutup mulut Mbak Eka agar bungkam seribu kata. Deri pada saat itu memang sudah kemasukan setan, Deri langsung menyiumi bibir Mbak Eka sampai dengan payudara Mbak Eka sambil memegang kedua tangan Mbak Eka. Posisi mereka pada saat itu Deri di atas badan Mbak Eka yang hanya memakai CD sampai dengan pahanya. Mbak Eka pun berontak, sehingga Deri menyiumi bibir Mbak Eka tersebut merasa sulit.

Setelah itu, Deri menyiumi bibir, leher dan sampai payudara Mbak Eka. Setelah ada 10 menit dengan gigitan kecil, akhirnya Mbak Eka sepertinya sudah pasrah akan tindakan Deri tersebut. Karena terlihat di wajah Mbak Eka sudah pasrah dan tidak berontak lagi sambil meneteskan air mata, akhirnya Deri melepaskan bajunya dan celananya hingga Deri tidak memakai sehelai kain apa pun. Deri langsung saja melepaskan CD yang akan dipakai oleh Mbak Eka yang hanya sampai di pahanya. Secara sepontan Deri memegang kedua kaki Mbak Eka dan langsung menariknya sehingga alat kelamin Mbak Eka sudah di ujung pintu kenikmatan.

Tanpa basa–basi Deri memasukkan batang kejantanannya yang sudah menegang dari tadi dengan bantuan tangannya, tetapi anehnya batang kejantanan Deri sulit sekali dimasukkan ke dalam liang keperawanan Mbak Eka, sehingga Deri berusaha secara paksa. Akhirnya Deri dapat menembus tembok sempit liang kewanitaan Mbak Eka, sehingga Mbak Eka langsung menjerit kesakitan, “Ahh.. ahh.. aawww..” karena pada saat itu kesucian Mbak Eka sudah hilang oleh batang kejantanannya Deri. Karena mendengar Mbak Eka menjerit, nafsu birahinya Deri semakin bertambah.

Deri terus mengayun batang keperkasaannya ke depan, mundur-depan-mundur untuk menuju gerbang kenikmatan yang diharapkan Deri pada klimaksnya berhubungan seks. Sekitar 15 menit kemudian, Mbak Eka merasakan liang senggamanya sudah lecet, sehingga Mbak Eka ingin sekali melepaskan batang kejantanan Deri dari liang kewanitaannya.

Tetapi Deri tidak melepaskannya, malahan menarik paha Mbak Eka agar tetap pada keadaannya. Hal ini mengakibatkan Mbak Eka terlihat lemas sekali dan tidak lagi berontak, karena memang sudah benar-benar lelah di 20 menit terakhir setelah perlakuan tidak senonoh yang dilakukan Deri terhadapnya. Tidak lama kemudian, batang kejantanan Deri pun terasa hangat, lecet, dan akhirnya terasa deyutan–deyutan seperti ingin mengeluarkan cairan.

Dan akhirnya cairan penyumbur Deri pun menyempot ke dalam liang senggama milik Mbak Eka. Karena Deri melihat Mbak Eka sudah lemas, Deri pun segera mengambil tindakan langsung menggenjot kembali batang kemaluannya ke dalam dan keluar liang senggama Mbak Eka secara cepat. Dari mulai sempit hingga terasa liang senggama Mbak Eka semakin lebar. Memang kali ini tidak menyempit lagi, laju jalannya batang kemaluan Deri tidak terhimpit lagi dan terasa saat itu pula terlihat adanya cairan yang dikeluarkan dari liang senggama Mbak Eka.

Pemandangan ini membuat Deri bertambah semangat. Mbak Eka pada saat kelelahan hanya bisa mengucapkan, “Ahh.. ahh.. iih.. uuhh.. aaw.. uuh.. iihh.. eehh..” saja. Dan Deri tidak berkata apa–apa karena terlalu nikmatnya perasaan yang dapat Deri rasakan saat itu. Hingga ada 1 jam berlanjut, Deri akhirnya melepaskan batang kejantanannya dari dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Terlihat cairan mani yang bercampur antara yang dikeluarkan oleh batang keperkasaan Deri dengan air mani yang dikeluarkan oleh Mbak Eka.

Mbak Eka hanya tergeletak setelah Deri tidak lagi menggagahinya. Mbak Eka terhempas ke dalam penderitaan birahi dengan tubuh tidak tutupi apa–apa dan matanya sayu meneteskan air mata. Deri karena kelelahan juga tergeletak di samping Mbak Eka dan menikmati keberhasilan dirinya yang telah mencapai kenikmatan dalam berhubungan badan yang selalu diinginkannya. Setelah beberapa lama, Deri dan Mbak Eka tergeletak di kasur.

Deri segera bangun dan langsung menerkam Mbak Eka kedua kalinya dengan memeras payudara Mbak Eka, sehingga Mbak Eka kembali mengucapkan dHari saya, sekitaran 12 siang, saya barusan tiba di vilaku di puncak. Pak Joko, penjaga vilaku membukakan pintu garasi hingga saya dapat memarkir mobil saya Pheew … saya pada akhirnya melepas kelelahan sesudah ambil satu minggu sepanjang UAS. Saya menginginkan ambil bebrapa waktu tenang saat, tanpa ada ditemani siapa juga, saya menginginkan menikmatinya sendirian ditempat yang jauh dari hiruk pikuk ibukota Jadi saya tambah baik nikmati privacy saya, jadi saya menyebutkan pada Pak Joko pulang ke tempat tinggal yang berada di desa sekitaran sini.

Tn. Ricardo mempunyai bekerja ditempat ini mulai sejak ayahku beli villa ini sekitaran 7 th. waktu lalu, dengan keberadaannya, vila kami tertangani baik serta belum juga sempat dirampok. Dia nyaris seperti bapak saya, 50-an lebih, tinggi serta kurus dengan kulit terbakar hitam. Saya sesungguhnya punya niat mengerjainya daridulu, tapi mengingat dia cukup setia pada ayahku serta sangat jujur, jadi kuurungkan niatku. “Punten Neng, bila umpamanya ada butuh, Bapak juga akan pulang kok, tinggal dateng aja” pamitnya.

Sesudah Pak Joko pergi, saya bersihkan semuanya barang bawaan. photomemek.com Saya menjatuhkan diri ke tempat tidur sembari menghela napas, lega sesudah dipisahkan dari buku kuliah. Cuaca hari itu cerah, matahari bercahaya dengan disertai angin sepoi-sepoi yang buat situasi merasa lebih enjoy. Saya jadi menginginkan berenang, terlebih sesudah saya lihat kolam air di belakang bersih sekali, perawatan tekun Pak Joko dari villa ini.

Selekasnya saya ambil peralatan berenang serta menuju ke kolam renang. Sesampainya ada penyusunan beda saya terasa begitu baik, demikian tenang, kalau cuma ada kicau burung serta gemerisik air angin tertiup. Mendadak kegilaan, Sampai kini, tenang kesepian, bagaimana bila saya cuma berenang telanjang, tetapi tak ada orang yang lain disini tapi saya anyway saya suka orang kagum pada keindahan badan saya.

Jadi tanpa ada fikir panjang sekali lagi, saya melepas satu per satu semuanya pada badan saya, termasuk juga arloji serta perhiasan semuanya hingga betul-betul telanjang seperti waktu lahir. Sesudah keluarkan cincin paling akhir pada badan saya, saya segera melompat kedalam kolam. Aahh.. merasa demikian baik untuk berenang telanjang begini, badan merasa lebih enteng.

Sekian kali saya bolak-balik dengan sebagian style terkecuali style punggung (karna saya tidak dapat, hehe..) 20 menit sepanjang saya ada di kolam renang, saya juga akan terasa haus serta menginginkan istirahat sebentar untuk berjemur di kolam renang. Saya lalu bangkit serta mengeringkan badanku dengan handuk, sesudah saya ambil sekaleng coca-cola dari kulkas, saya kembali pada kolam.


Kurebahkan diriku di kursi enjoy disana serta saya menggunakan kacamata hitamku sembari nikmati minumku. Untuk melembutkan kulit putih tidak terbakar matahari, saya ambil oilku berjemur serta menggosok-gosok semua badan saya tampak mengkilap. Jadi cuaca lezat disini buat saya mengantuk, jadi janganlah terasa saya perlahan jatuh tertidur. Di dalamnya saya berbaring di kolam tanpa ada apa-apa yang menempel pada badan saya, terkecuali untuk kacamata hitam. Bila saja ada pencuri masuk serta lihat kondisi saya sesuai sama itu, sudah pasti saya diperkosa hingga mati.

Tengah tidur saya, saya terasa ada suatu hal yang meraba badanku, tangan itu membelai paha saya serta lalu menebar ke dada. Saat tangan menyentuh pangkal paha bibir mendadak buka mata saya serta saya terperanjat karna saya terasa itu tidak cuma mimpi. Saya lihat ada seorang yang mencapai saya serta jadi saya membangunkannya dengan sigapnya menyambar bahu saya serta dengan tangan menutupi mulut, menghindar saya dari menjerit.

Saya mulai mengetahui orang, ia yaitu Taryo, penjaga vila tetangga, ia berumur 30-an, berwajah sedikit buruk dengan gigi bengkok, pipi cekung serta matanya benar lebar dimuka wajahku. “Ssst .. Neng bisa dilewati Menurut menulis, di sini sudah ga ada orang lain, sehingga tidak berani!” Ancamnya Aku hanya mengangguk, meskipun masih agak terkejut, lalu perlahan-lahan ia melepaskan saya dalam mulut bekapannya “Hehehe .. waktu yang lama sekarang aku ingin Neng ngerasain sama telanjang!” Katanya, matanya menatap dadaku “Telanjang ya telanjang, tapi dong sopan bertanya, memiliki pencuri tidak begitu kaya!” Aku berkata, marah.

Ternyata tanpa sadar dia sedang menonton saya dari berenang dari tuannya dan vila loteng bahwa ia sering tidak ketika seorang wanita daridulu berenang di sini. Mengetahui Pak Joko tidak ada di sini dan aku tertidur, ia sangat ingin memanjat dinding untuk masuk ke sini. Sebenarnya saya tidak dalam mood untuk seks karena mereka masih ingin istirahat, namun elusannya pada daerah sensitifku membuat BT (birahi tinggi). “Heh, ia ingin gua pemerkosa, mengapa tidak membuka baju juga yang terakhir pegang-pegang doang berani!” Saya menantang.

“Hehe, ya ini Neng Neng abis loh payudara, montok benar-benar lupa deh” katanya sambil melepaskan pakaian compang-camping. Tubuh begitu baik, meskipun agak tipis dan kotor, penisnya yang sudah tegang cukup, tentang ukuran miliknya di Wahyu, tukang pipa yang memainkan dengan saya (baca Air Junior, Listrik, dan Konstruksi). Dia duduk di pinggir kursi dan mulai menyedot payudaraku yang paling dikagumi, sementara aku meraih penisnya dengan tangan saya sampai saya merasa dan kukocok penis semakin keras. Aku mendesis nikmat vagina dan membelai tangannya mengusap bibirnya. “Eenghh .. terus .. Oohh Tar!” Desahku, meremasi rambut Taryo yang mengisap payudaraku.

Lalu kepalanya perlahan-lahan merayap turun dan berhenti di pangkal paha. Aku mendesah semakin tak menentu karena lidahnya bermain-main di sana ditambah dengan jarinya bergerak masuk dan keluar. Saya harus memeras payudara dan menggigit jari-jari saya tidak akan terus sendiri karena rasanya yang lezat kesemutan, kesemutan sampai akhirnya tubuhku mengejang dan melepaskan vaginanya hangat. Dengan Taryo melek rem Aku meraih rambutnya menyeruput vaginaku.

Perasaan yang terus berlanjut sampai saya merasa cairanku tidak keluar lagi, lalu kepala Taryo off dari sana, mulutnya tampak basah dengan cairan cinta. Belum beres saya set berburu napas, mulut saya dilumatnya dengan ganas. Saya merasa aroma cairan cinta saya sendirian di mulutnya tertutup cair. Aku agak kewalahan dengan lidahnya yang bermain di rongga mulutku, masalah napas sedikit bau, baik bau rokok atau jengkol. Setelah beberapa menit saya bisa beradaptasi yang baru, permainan lidah dilunasi sampai lidah kami saling terkait dan mengisap.

Kami juga berpagutan cukup lama, dia juga menjilati wajahku yang halus dengan jerawat tidak sampai wajahku basah oleh air liur. “Gua ga Tar lagi, di sini saya punya lu semut” kataku. Para Taryo segera bangkit dan berdiri di sampingku menyodorkan penisnya. Masih berbaring di kursi santai, saya memegangnya, dan kujilati kukocok sejenak sebelum saya dimasukkan ke dalam mulut. Mulutku penuh dengan penisnya, itu bukan 3/4nya sepenuhnya dimasukkan hanya menampung saja. Aku memainkan lidahku di kepala penisnya adalah helm-suka, kadang-kadang saya menjilat lubang kencing nya sehingga tubuh pemiliknya bergetar dan mendesah keenakan sebuah desahan.

Satu tangan memegang kepalaku dan dimaju-mundurkannya pinggulnya sehingga aku gelagapan. “Eemmpp .. emmphh .. nngg ..” Saya mendesah tertahan karena hampir kehabisan napas, tetapi tidak peduli. Penis kepala berulang kali terhadap tenggorokan dinding. Lalu aku merasa ada cairan memenuhi mulutku. Aku berusaha menelan, tapi karena lelehan cairan di mulut saya. Semburannya belum selesai, dia mengeluarkan penisnya, sehingga semburan berikut disekujur mendarat di wajahku, kacamata hitam saya juga semen basah disemprot.

Aku melepas kacamata saya, maka saya mengusap wajah saya dengan tangan saya. Sisa-sisa sperma di kujilati jariku melekat sampai akhir. Ketika tiba-tiba pintu terbuka dan Mr Joko muncul dari sana, dia melongo melihat kami berdua sedang telanjang. Saya sendiri terkejut dengan kehadirannya, aku takut dia membocorkan ini pada ortuku. “Eehh .. maaf Neng, Ayah hanya ingin Bapak ngambil uang di dalam ruangan, tahu ini ga Neng gituan lebih” dia tergagap. Karena aku harus bertahan, aku akan menawarkan diri putus asa dan berjalan ke arahnya.

“Ah .. Pak oke ga itu, tindak memperbaiki Mr yuk aja!” Godaku. Lihat keluguan jakunnya naik turun tubuhku, meskipun agak gugup matanya terpaku pada payudara saya. Aku membelai batangnya dari luar membuatnya terangsang. Akhirnya dia mulai berani memegang payudaraku, bahkan meremasnya. Aku sendiri membantu melepas kancing bajunya dan meraba-raba dadanya.

“Neng Neng payudara besar terlalu baik .. Mr diginiin juga baik?” Berjabat tangan terus meremasi payudaranya. Dalam posisi memeluk itupun aku perlahan membuka celana panjangnya, maka saya menurunkan celana kolornya juga. Ternyata ayam hitam menggantung, jari-jari saya mulai memegangnya. Saya merasa di tanganku bergetar dan mengeras. Perlahan-lahan saya mulai berjongkok di depannya, tanpa basa-basi saya menempatkan batang di tanganku ke mulutnya, dan kuemut kujilati-semut untuk pemiliknya mengerang keenakan “Yah, Pak Joko sama majikan malu sendiri menulis,” seru Pak Joko Taryo yang memperhatikan sedikit gugup untuk menikmati seks oral bagi saya.

Taryo kemudian mendekati kami dan meraih tanganku untuk menjabat kemaluannya. Bergantian mulut dan tangan untuk melayani penis yang menegang. Tidak puas hanya untuk menikmati tangan, sesaat kemudian Taryo pindah ke belakangku, membuat tubuh saya beristirahat di lutut dan tangan. Aku mulai merasakan sebuah benda didorong ke dalam vagina. Seperti biasa, mulutku terbuka turun melingkupi masalah inci gemerisik oleh penis inci ke vaginaku. Aku disetubuhinya dari belakang, menusuk, kepala merayap ke ketiaknya ke mulutnya di atas payudaraku. Aku menggelinjang tak karuan waktu puting kananku digigit dengan gemas, pada penis Pak Joko kocokanku lebih bersemangat.

Rupanya aku telah membuat Pak Joko ketagihan, dia selesai memperkosa mulut saya begitu bersemangat untuk memajukan pinggul seakan sialan dukungan. Kepala saya dekat dengan dipeganginya dengan kesempatan untuk menghirup udara segar aku tidak ada. Akhirnya saya hanya bisa pasrah saja disenggamai dari dua arah oleh mereka, tembakan satu sama lain menyebabkan penis ke tubuh saya semakin menembus. Perasaan ini benar-benar sulit untuk menjelaskan, saat penis Taryo menyentuh bagian terdalam dari rahimku dan ketika penis menyentuh tenggorokan Pak Joko, belum lagi mereka terkadang memainkan payudara atau meremasi pantatku.

Saya merasa seperti layang-layang terbang dilakukan sampai akhirnya tubuhku mengejang dan mataku membelakak, mau menjerit tapi teredam oleh penis Pak Joko. Seiring dengan bahwa genjotan Taryo merasa lebih kuat. Kami juga mencapai orgasme bersamaan, aku bisa merasakan air mani yang menyembur deras dalam diriku, dari persenggamaan selangkangan saya lelehan cair. Setelah cukup lama untuk mencapai orgasme, tubuhku berkeringat, mereka tampaknya mengerti situasi saya dan menghentikan aktivitasnya. “Neng, mungkin ga Mr masuk ke hal nya Pak Neng-begitu?” Kata Mr Joko lembut. Aku hanya mengangguk, dan kemudian dia berkata lagi, “Tapi Neng istirahat menulis pertama, Neng kaya lelah pula.”

Aku turun ke kolam, dan duduk berselonjor di daerah dangkal untuk menyegarkan diri. Mereka berdua juga turun ke kolam, Taryo duduk di sebelah kiriku dan kanan saya Pak Joko. Kami mengobrol sambil memulihkan kekuasaan, di mana tangan-tangan jahil atau mereka selalu hanya meremas dada, paha dan bagian sensitif lainnya. Yang satu mendorong yang lainnya mendarat di sisi lain, lama-lama jadi saya biarkan saja, setelah semua, saya benar-benar menikmatinya.

“Neng, Bapak masuk sekarang aja yah, sudah ga tahan daritadi porsi tidak Neng hal itu” kata Mr Ricardo mengambil posisi berlutut di depan saya. Dia kemudian membuka pahaku setelah kuanggukan kepala merestuinya, dia mengarahkan, kontol panjang keras ke vagina saya, tapi dia tidak segera menusuknya di bibir tapi selangkangan menggesekannya jadi saya menggelitik dan meremas penis Taryo berkelejotan menjilati bagian leher bawah telinga . “Aahh .. Pak cepet enter dong, sudah kebelet ya!” Desahku tak tertahankan.

Aku meringis saat ia mulai menekan masuk penisnya. Sekarang vagina saya telah diisi oleh benda hitam panjang dan objek mulai bergerak keluar untuk memberi sensasi kenikmatan ke seluruh tubuh. “Wow .. Neng pus benar-benar lamban, jika gini sudah tahu dari dulu Bapak entotin” ceracaunya. “Persetan Anda juga, sudah bercucu Piktor masih, saya kira Anda belajar” kataku dalam hati. Setelah 15 menit dia mengayuh booting saya dalam posisi itu, ia melepas penisnya dan duduk membungkuk dan mengangkat saya ke penisnya.

Dengan refleks saya akan memegang penis saya sambil menurunkan itu sampai jatuh ke dalam celana saya. Dia memegang pantatnya sepotong padat berisi itu, bersama-sama kita mulai gemetar tubuh kita. Desahan kami berbaur dengan suara air kolam percikan, tubuh saya bergerak-gerak tak terkendali, saya menggelengkan kepala di sana-sini, dua payudara yang memantul tidak luput dari tangan dan mulut. Pak Joko memperhatikan penisnya keluar dari vagina seorang gadis 21 tahun, anak majikannya sendiri, sepertinya dia tidak bisa memahami bagaimana untungnya berkesempatan mencicipi tubuh seorang gadis muda yang pasti sudah tidak terasa.

Goyangan kami berhenti sejenak ketika Taryo tiba-tiba mendorong kembali sehingga pantat saya dan payudaranya semakin tertekan semakin menungging untuk menghadapi Pak Joko. Taryo membuka dan mengarahkan penisnya ke pantatku ada “Aduuh .. Tar perlahan, sakit tahu .. aww!” Rintihku waktu dia mendorong ke penisnya. Saya lebih rendah karena itu ramai sekali dijejali dua ayam besar. Kami bergoyang kembali, rasa sakit aku merasa perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat menjalari tubuh saya. Saya menangis tak terkendali ketika Taryo menyodok pantatku dengan kasar, sehingga ia kuomeli sedikit lebih lembut. Alih-alih mendengar, Taryo menggenjotku bahkan lebih ganas.

Pak Joko melumat bibirku dan lidah dalam mulut saya untuk bermain jadi saya tidak terlalu berisik. Ini berlangsung sekitar 20 menit lama sampai saya merasa tubuh saya seperti meledak, saya bisa lakukan hanya berteriak dan memeluk Pak Joko erat panjang punggung dan menggaruk kuku. Untuk beberapa detik sampai tubuhku menegang dalam pelukannya lemas kembali Pak Joko. Tapi mereka masih peduli padaku memompaku tanpa ini sudah lemah. Erangan yang keluar dari mulutku terdengar lebih dan lebih berdaya.

Tiba-tiba mereka merasa lebih erat memeluk untuk membuat sulit untuk bernapas, mereka juga serangan lebih kuat, putingku disedot keras oleh Pak Joko, dan Taryo rambutku. Lalu kurasakan hangat menyembur cairan di vagina dan anusku, air muncul sedikit cairan putih susu yang melayang-layang. Mereka berdua terkulai lemas antara tubuh saya masih terjebak dengan penis. Setelah sisa-sisa terakhir kesenangan mereda, saya akan mengundang mereka untuk datang. Menyeka tubuh saya basah kuyup, aku berjalan ke kamar mandi. Eh .. mereka diikuti dan bergabung dengan mandi.

Akhirnya kuiyakan saja deh supaya mereka senang. Aku hanya duduk di sana, mereka siram, gosok, dan tentu saja menyabuniku membelai dirinya. Alat kelamin dan payudara bagian yang paling panjang mereka sampai aku menyindir sabuni “Mengapa .. mengapa ada lathered-neraka menulisnya, kamar mandi untuk membersihkan ga dong, dingin nih” disambut tawa kami. Setelah itu, akulah yang mencuci giliran mereka, saat itulah nafsu mereka bangkit lagi, saya akan kembali bekerja di kamar mandi. Hari itu saya dikerjai terus-menerus oleh mereka sampai mereka tinggal dan tidur dengan saya di tempat tidur, spring bed. Kasir4D

Sejak itu jika ada partai seks di vila, mereka selalu diundang untuk istilah-istilah ini jangan biarkan kebocoran rahasia. Aku senang karena ada sarana untuk memuaskan keinginan, mereka dapat merasa senang karena tubuhku dan teman-teman kuliah saya yang masih muda dan cantik. Jadi ada variasi dalam kehidupan seks kami, tidak selalu bermain teman-teman orang yang sama di kampus. “Ahh.. ahh.. Deri jangan.. diterusin Deri.. jangann.. Deri..!” Deri tidak menghiraukan ucapan Mbak Eka tetapi justru langsung Deri meraba–raba dan sekali-kali memasukkan tangannya ke dalam liang kewanitaan Mbak Eka. Mbak Eka menjerit kesakitan karena liang senggamanya seperti dirobek–robek oleh tangan nakal Deri.

“Aaawww.. awww.. iihh.. uuhh.. aauuw..!” Seteleh itu keluarlah cairan yang hangat dari liang senggama Mbak Eka. Deri langsung menjilati cairan tersebut dari liang kewanitaan yang sudah banjir milik Mbak Eka. Mbak Eka pun anehnya tidak kesakitan, tetapi justru kegelian. “Deri.. Deri.. aduh.. geli.. Deri.. geli.. Deri..!” Karena batang keperkasaan Deri masih sangat tegang tetapi Deri juga melihat Mbak Eka sudah benar–benar kelelahan. Akibatnya, Deri langsung mengocok (mengonani) batang kejantanannya dengan tangannya dengan frekuensi yang sangat cepat, sehingga Deri ingin mengeluarkan air maninya.

Tanpa memberi aba-aba, Deri langsung menyodorkan kemaluabnnya tepat di mulut Mbak Eka. Tidak lama kemudian air mani menyempot ke mulut Mbak Eka dan langsung Deri menyusut-nyusutkan batang kejantanannya ke mulut Mbak Eka yang masih tergeletak kelelahan di kasur. Deri langsung mengambil tangan Mbak Eka dengan bantuan tangannya sendiri untuk memegang batang keperkasaannya yang sudah loyo.

Deri menyuruh Mbak Eka untuk memegang dengan kepalan yang keras dengan bantuan tangan Deri dan langsung mengayunkan keluar ke dalam hingga Deri merasa puas pada saat itu. Setelah kejadian tersebut, hubungan Deri dan Mbak Eka menjadi renggang. Dan beberapa minggu sesudah itu, akhirnya Mbak Eka pindah kontarkan. Tidak lagi di rumah Deri. Dan akhirnya Deri sangat kehilangan Mbak Eka karena memang secara diam–diam Deri pun mencintai Mbak Eka.

Monday, April 26, 2021

Ngentot Di Dalam Mobil


KASIR4D - Namaku Andre, berasal dari Kuala Simpang. aku tinggal seorang diri dengan dua orang anak yang bangih membutuhkan perhatian penuh. Aku harus menjadi ayah sekaligus ibu untuk mereka. Bukan hal yg mudah. Beberapa temanku menyarankan ntuk menikah lagi agar anak-anak memperoleh ibu baru.

Anjuran yg bagus, tetapi saya tidak ingin anak-anak mendapat seorang ibu tiri yg tidak menyayangi mereka. Karena itu aku sangat hati-hati. Kehadiran anak-anak jelas merupakan hiburan yg ngak tergantikan. Anak-anak yg lucu dan pintar ini sangat mengisi kekosonganku. Namun kalau anak-anak lagi bermain dengan teman-temannya, kesepian itu senantiasa menggoda. Ketika hari telah larut malam dan anak-anak udah tidur, kesepian itu semakin menyiksaku lagi. Togel Online

Sejalan dengan itu, nafsu birahiku yg tergolong besar itu meledak-ledak butuh penyaluran. Beberapa teman mengajakku mencari wanita panggilan tetapi aku ngak berani. Resiko terkena penyakit mengendurkan niatku itu. Terpaksa aku tahan-tahan saja. Tidak terasa 2 bulan sudah berlalu. Perlahan-lahan aku mulai menaruh perhatian ke wanita lain. Sore itu di hari Jumat, aku pulang kerja. Sepeda motorku santai saja kularikan di sepanjang Jalan Malioboro. Maklum sudah mulai gelap dan aku tidak terburu-buru.

Tetapi di depan hotel kulihat seorang wanita kebingungan di samping mobilnya, yg ternyata mobilnya mogok. Kendaraan-kendaraan lain melaju pergi, sehingga ngak ada orang yang peduli. Aku langsung mendekat !!! “Boleh aku bantu mbak ?” tanyaku sopan. Ia terkejut dan menatapku agak curiga. aku memahaminya. Akhir-akhir ini banyak kejahatan berkedok tawaran bantuan seperti itu” pikirku “Tak usah takut Mbak”, kataku membuat dia santai. Dengan membuka kap mesinnya. Ternyata hanya problem penyumbatan selang bensinnya saja.

Aku membetulkannya dan mesin itu hidup lagi. Ia ingin membayar tetapi aku menolak Kejadian itu berlalu begitu saja !!! Sudah beberapa hari kemudian, ngak kuduga kami bertemu lagi di mall sekitar daerah sana. Kebetulan aku sedang menemani anak-anak berjalan-jalan. Lalu dia menyapaku “Kuperkenalkan dia pada anak-anak. Ia pun tersenyum manis kepada keduanya. “Sekali lagi dia terima kasih untuk bantuan kemarin sore”, katanya,”Namanya Santi. Maaf ya kemarin tidak sempat berkenalan lebih lanjut.” ucapnya tersenyum Harus kuakui, mataku mulai mencuri-curi pandang ke seluruh tubuhnya.

Ia sungguh menarik perhatian mataku. “Kok bengong bang”, katanya tersenyum-senyum,”Ayo minum di sana aja kita yuuk”, ajaknya. Seperti kerbau dicocok hidungnya aku menurut saja. Ia menggandeng kedua anakku menuju tempat tersebut. Selama pembicaraan itu sulit mataku terlepas dari bongkahan dadanya yg menonjol padat. Menariknya, sering ia menggerak-gerakkan badannya sehingga buah dadanya itu dapat lebih menonjol lagi dan kelihatan jelas bentuknya. Beberapa kali aku menelan air liur membayangkan nikmatnya menjulati tubuh bahenol nan seksi ini” pikirku jorok Tidak terasa hampir dua jam kami duduk ngobrol.

Akhirnya anak-anak mendesak minta pulang. Lalu Santi memberikan alamat rumah, BBM dan no HP-nya. Ketika akan beranjak meninggalkannya ia berbisik, “aku tunggu kamu di rumah ya.” ucapnya mesra Hatiku bersorak-sorak. Lelaki mana yg mau menolak kesempatan berada bersama wanita semanis dan seseksi Santi. Aku mengangguk sambil mengedipkan mata. Ia membalasnya dengan kedipan mata juga. “OK. Malam nanti aku main ke rumah”, bisikku juga, “Jam tujuh aku sudah di sana.”
Ia tersenyum-senyum manis menanti ke datanganku. Ia keluar mengenakan tangtop dan celana hotpans yang seksi. Ketika kami berjabatan tangan, sebuah ciuman mendarat di pipiku. Ini ciuman pertama seorang wanita ke pipiku sejak isteriku tiada lagi. Sehingga jantungku berdebaran. Di saat itu kuperhatikan. Pakaian santai yg dikenakannya cukup memberikan gambaran bentuk tubuhnya. Buah dadanya yang montok, bokongnya yang bengkok, dan bodynya yang semok. Pemandangan yg menggairahkan ini spontan mengungkit nafsu birahiku.

Kemaluanku pun mulai bergerak-gerak dan berdenyut-denyut di dalam celana. “Aku tahu kamu genit” celotehnya mengagetkan aku. Karena pandangan kamu tidak lari dari bagian dadaku, jangan sungkan malam ini kita berpesta” sambungnya memberi kode Baru aja di beri kode seperti itu, dia langsung mencium pipiku. Nafasnya juga berderu-deru. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat cipokan. Tangaku mulai bergerak di balik baju tidurnya mencari-cari buah dadanya yang montok itu.”Ssshhh… Shhhhh…” terdengar suara desahannya ketika berhasil aku menemukan puting susunya.


Peralahan-lahan juga tanganku mulai mencari gundukan kemaluannya yg bangih tertutup hotpans. Ia membiarkan aku melakukan semua itu sambil mendesah-desah menahan nafsunya yang pasti semakin menggila. Setelah ngak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya, aku mundur dan memandangi tubuhnya telanjang bulat yang mengagumkan itu. Tampak kulitnya putih bersih, bentuk tokednya bulat telur dengan mata sayu seperti orang sange. Lalu aku mendekati dia lagi… Kudorong tubuhnya mengangkang di atas kasur.

Dia pun sudah tau maksud aku mendorongnya, yang langsung di buka lebar kakinya lebar-lebar. seakan-akan dia memberikan pintu banguk tanpa harus meminta lagi. Saat itu aku berada di atas tubuh dia, sambil aku arahkan kemaluanku ke bagian bibir vaginanya. Begitu penis itu banguk” Hmmmm….” suaranya terdengar manja Dinding-dinding lubang kemaluannya berusaha menggenggam batang kemaluanku. Rasanya seperti digigit-gigit dan di urut-urut oleh daging kenyal lagi” pikirku Pantatnya yg bulat besar itu diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat permainan kami.

Buah dadanya juga tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di kemaluannya. Desahan-desahan mulai terdengar di ruangan itu… Aahhh… Ahhhh… Sssshhhhh…” suara desahan kami berdua Sementara di bawah sana kemaluanku terus saja bertarung dengan kemaluannya, di sini lidahku pun leluasa bertarung dengan lidahnya. Prook… Prokkk… Prokk… ” begitulah suara yang terdengar dari benturan kemaluan kami. Di saat itulah kurasakan gejala ledakan orgasme di batang kemaluanku.

Santi… aku mau keluar nih” ucapku kepadanya Langsung aku cabut dan menyodorkan ke mukanya” Croot… Croot… Croot” Tumpah-tumpah dan banjir-banjir air sperma itu di bagian wajahnya, aku buat seperti itu kayak di film-film bokep yang lainnya. Lalu sisa-sisa air mani itu melewati bibirnya dan dia dengan sigap menelan air mani itu dengan senang hati. Hmmmm… enak bang, ada manis-manis campur asin gitu” komentarnya mengenai air maniku yang bangih segar. Kasir4D

“Tapi kamu hebat sekali Andre”, katanya tersenyum malu “Kamu juga luar biasa Santi” sahutku, “Aku sungguh puas dan bangga bisa menikmati tubuhmu yang menawan ini” pikirku “Mulai sekarang kamu bisa main ke rumah ini kapan saja”, ucapnya memberi kode lampu hijau Hatiku bersorak ria. lalu ia mengajakku mandi bareng. Setelah mandi dan ngobrol-ngobrol sampai tengah malam, kami mulai bermain sex lagi seperti tadi. Kami terus berpacu dalam birahi untuk memuaskan nafsu. Kali ini aku menyetubuhinya di atas sofa. Setelah aku merasa sudah cukup puas, Satu malam aku tidur bareng dia di rumahnya sambil berpelukan mesra.

Sunday, April 25, 2021

Ngentot Dengan Teman Kantor Di Ruangan Kerja


KASIR4D - Aku adalah seorang tenaga marketing yang bekerja di sebuah perusahaan distributor parfum di Jawa Barat. Sebenarnya aku juga merupakan perintis dari perusahaan itu, sebut saja PT. As***. Namun karena andilku di perusahaan itu hanyalah Sumber Daya Manusia, dan bukannya ada hubungan dengan finansial, maka pendapatankupun tidak sama dengan teman-temanku yang lain yang juga ikut menjadi perintis.

Vanny Ada 2 orang termasuk aku yang pertama kali bergabung menjadi satu hingga terbentuklah CV. WIN. Adalah Pak Dimas, orang yang paling berperan di perusahaan itu, karena beliaulah yang menjadi pemegang modal dari segala sesuatunya.

Beliau seorang Sarjana Ekonomi. Karena keakraban kami, maka kamipun memanggil beliau dengan sebutan Babe, sebutan khas orang Betawi. Karena lingkungan kami merupakan transisi antara Sunda dengan Betawi.

4 orang yang lain bertugas untuk mengembangkan SDM, baik SDM Kanging-Kanging maupun dalam hal rekrutmen dan pengembangannya. Maka kami berempatpun bersaing untuk merekrut anak buah yang sebanyak-banyaknya, dan mengembangkan hingga menjadi sebuah tim yang integral dan solid. Togel Online

Dalam empat bulan saja, yang semula hanya berjumlah empat orang sudah menjadi lebih dari lima puluh orang. Dan timku menjadi tim yang paling solid dengan jumlah yang terbanyak.

Semua itu tak lepas dari kerja kerasku untuk mengembangkan mereka, mendidik mereka dan memotivasi mereka. Mereka memang tim yang kuat dan bermotivasi tinggi. Mereka semua sangat respek terhadapku.

Itu semua karena aku hampir dikatakan sempurna dalam hal pembinaan dan approachmen. Aku selalu menghadapi mereka dengan sabar, meski sifat mereka tak sama. Aku menerapkan pendekatan yang berbeda-beda dari yang satu dengan yang lainnya.

Aku selalu memuji mereka yang berprestasi, dan membangun semangat bagi mereka yang sedang down. Aku selalu sempatkan waktu sekitar 2 sampai 5 menit kepada Kanging Kanging individu untuk berbicara mengenai keluhan-keluhan mereka, kendala-kendala di lapangan, dan rencana-rencana mereka ke depan, sehingga mereka merasa benar-benar menjadi bagian yang penting dalam tim.

Paling tidak aku menyapa mereka sekilas dengan mengucapkan selamat pagi penuh semangat, memuji penampilan mereka, atau hanya sekedar mengatakan, “Dasi kamu bagus” Aku juga sangat antusias dengan mereka, karena sebagian besarnya adalah wanita. Dan bukan rahasia lagi jika cewek sunda terkenal dengan postur tubuh yang tak terkalahkan. Mereka rata rata berbadan segar dengan payudara yang sekal dan menantang.

Kulit mereka juga sangat bersih. Itu adalah keuntungan tersendiri bagiku karena pasti suatu saat nanti mereka (bahkan semuanya) bisa aku kencani satu persatu.Dengan pendekatan setahap demi setahap salah satu diantara mereka, Vanny, akan bisa aku nikmati tubuhnya.

Cerita ini bermula ketika suatu hari aku tidak terjun ke lapangan karena badanku terasa tidak enak. Tapi karena aku harus memotivasi mereka, paginya aku sempatkan untuk ke kantor. Dan begitu mereka berangkat ke lapangan aku pulang ke kost untuk istirahat.

Namun paginya dikantor, Vanny sempat curiga dengan kesehatanku dan bertanya, “Kang kenapa, sedang sakit ya?” “Iya, Vann. Aku lagi nggak enak badan. Kayaknya aku nggak berangkat hari ini” “Ya udah, entar habis meeting Kang pulang aja. Kang sudah makan?” tanya Vanny penuh perhatian. Dia memang orangnya sangat perhatian.

“Udah sih, tapi cuman dikit. Nggak selera” Dengan penuh kelembutan Vanny meraba dahiku. Tangannya lembut dan wangi. Kalau aku diraba agak lama mungkin aku langsung sembuh, pikirku. Pukul sembilan pagi semua karyawan sudah menyebar ke lapangan. Sementara aku Kanguk dan beristirahat di ruang rapat.

Babe Kanguk dan bertanya, “Kenapa Yan, sakit?” “Iya, Be,” jawabku singkat. “Ya udah, tiduran aja situ,” kata Babe ramah. “Nggak ah, Be. Aku mau pulang aja. Ntar sore balik lagi” “Terserah deh” Aku bergegas pulang ke kost. Kostku memang hanya berjarak tiga ratus meter dari kantor. Semua biaya kostku ditanggung oleh Babe. Ruangnya nyaman, besar dan bersih.

Penjaganya yang bernama Pak Min itu juga ramah. Menurut Pak Min sebenarnya kamar itu khusus untuk tamu dan tidak disewakan, tapi entah mengapa aku diperkenankan menyewa kamar itu. Di kamar itu terdapat lukisan panorama yang sangan besar dan indah. Asli pula dan bukan reproduksi. Kata Pak Min posisi kamar itu boleh diubah sesuka penghuninya.

Asal jangan kaget jika ada sensasi baru setelah itu. Apalagi dengan lukisan itu. Tapi aku menganggap itu hanya gurauan Pak Min dan aku tidak menanggapinya dengan serius. Sebenarnya di kost itu tidak boleh membawa teman lawan jenis ke kamar, tapi sepertinya Pak Min, si penjaga itu tahu apa yang dibutuhkan penghuni kost, jadi peraturan itu diabaikan.

Sehingga kamar sebelahku sering dipakai pesta seks oleh penghuninya. Aku pernah ikut sekali. Sesampainya di depan kamar kost aku kaget karena Vanny ternyata sudah berada di depan kamar kostku sedang membaca majalah kesukaannya.

“Lho Vann, kok kamu disini. Lagi ngapain?” tanyaku singkat. “Lagi nungguin Kang Iyan. Kenapa, nggak boleh?” tanya Vanny manja. “Ya boleh sih, tapi kok tadi nggak ngomong dulu” “Mau ngasih kejutan, biar Kang Iyan sembuh” “Ah, bisa aja kamu,” sahutku sambil mencubit dagunya yang mungil itu. Setelah membuka pintu kamar aku mempersilakan Vanny Kanguk. Dengan tanpa canggung Vanny Kanguk ke kamarku dan melihat sekeliling, “Kok posisi kamarnya nggak diubah sih Kang.

Emang nggak bosen gini-gini aja. Ubah dong biar ada perubahan. Biar selalu baru, jadi Kang nggak sakit-sakitan” “Biarin, sakit kan karena penyakit. Bukan karena kamar. Eh ngomong-ngomong, sorry lho kamarku berantakan” “Ah cowok mah, biasa,” sahut Vanny dengan sedikit logat sunda. Setelah itu tangan mungil Vanny memunguti benda-benda yang berantakan itu dan menatanya dengan rapi di tempatnya Kanging Kanging.

Sementara aku pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Begitu Kanguk kamar, kamarku sudah kembali bersih dan rapi oleh tangan Vanny. Aku lihat Vanny sedang sibuk memencet-mencet tombol remote untuk mencari acara tv. Hari itu Vanny mengenakan baju tipis putih dengan celana hitam panjang. Sangat terlihat profesional dia dengan pakaian itu. Juga seksi. Sambil tiduran Vanny terlihat sangat menggoda. Payudaranya sangat terlihat mulus dengan bra yang tidak seukuran.

Terlihat sekali bra itu tak sanggup memuat isi dari dada Vanny. Aku menelan ludah. Tiba tiba suhu badanku naik. Aku tahu ini bukan karena aku sakit, tapi lebih karena libidoku pasti sedang on. Si kecil juga ikut-ikutan bangun. Sialan. Aku menggerutu karena ketika si kecil bangun dengan posisi yang salah. Menghadap ke bawah. Sehingga bulu-bulunya yang semula sempat menempel jadi tertarik dan menimbulkan rasa sakit. Aku merogohnya dan menempatkannya dengan benar.


Tentu ini tak sepengetahuan Vanny . Malu aku. “Kang punya CD lagu yang bagus, nggak?” tanya Vanny mengagetkanku. “Cari aja disitu, pilih sendiri. Ada lagu, ada film. Eh, aku kemarin sewa film bagus tapi belum sempat nonton. Tuh, yang bungkusnya dari rental” “Film apa sih ini Kang?” “Action, tapi katanya sih, ada ML nya” “HiIIi. Coba ah, penasaran” Sementara Vanny meKangukkan keping VCD, aku memperhatikan pinggangnya yang sedikit terbuka ketika dia sedikit menungging. Putih, mulus. Aku jadi teringat Dewi pemeran VCD Itenas yang heboh itu.

Sementara aku duduk mengambil posisi bersandar di tembok dekat tempat duduk Vanny . Aku berharap setelah selesai meKangukkan keping VCD, Vanny kembali ke tempat duduk semula, jadi aku berada disampingnya persis. Dan benar, kini Vanny berada disampingku dengan posisi bersila, sementara kakiku aku selonjorkan. Kini kaki kiri Vanny yang dilipat menumpang di kakiku. Film pun dimulai. Aku juga bersiap untuk memulai film panas siaran langsung tanpa penonton dan kamera. Aku mulai merangkul Vanny.

Mengelus rambutnya yang hitam itu, sambil sesekali membahas cerita film itu. Padahal sebenarnya aku tidak begitu memperhatikan alur cerita film itu. Aku hanya menjawab ya dan tidak atau tersenyum menanggapi Vanny yang terlihat serius. Lalu badan Vanny mulai bersandar di badanku. Akupun dengan mudah menciumi rambutnya, telinganya juga tengkuknya. Sementara tanganku yang sedari tadi bermain di daerah atas, kini mulai merosot. Menyentuh dada Vanny , mereKangnya hingga Vanny pun tak lagi memperhatikan film itu dan menikmati sentuhanku. Kini kami menjadi pemeran utama sebuah film panas.

Apalagi ketika alur film itu tiba pada kisah make love, sesekali kami melihatnya sebagai pemanas. Wajah Vanny yang semula menghadap tivi kini mulai tengadah menghadapku. Bibir kamipun beradu. Vanny terlihat sangat antusias. Napasnya sangat wangi menggairahkan. Aku yakin Vanny mempersiapkan hal ini dengan makan permen wangi sebelumnya. Dia menjilati mukaku dengan buas. Sementara tanganku sibuk bergerilya mencoba melepas pakaian Vanny . Tanganku yang berada di dalam baju Vanny berhasil membuka pengait bra-nya.

Gumpalan daging sekal itu kini longgar tanpa pembungkus. Sementara bibirnya sibuk menjilatiku, tangannya mulai menuju pakaianku. Akupun dilucutinya. Sekarang aku tak berbaju lagi. Bibir Vanny pun mulai bergerilya turun. Menjilati dadaku dan mengulum susuku. Badanku makin panas. Libidoku makin naik. Leher, perut, telinga, dan dadaku menjadi sasaran bibir Vanny. Aku menikmatinya sambil terus memainkan payudaranya yang semakin menghangat. Semakin lama Vanny semakin mengganas, dilepaskannya celanaku luar dan dalam.

Bibirnya yang kini sudah tak berlipstik itu terus menjamah semua sektor tubuhku. Lidahnya menjilat-jilat bulu kemaluanku. Juga buah zakarku. Aku sesekali menggelinjang menahan jilatannya. Apalagi ketika kemaluanku Kanguk kedalam mulutnya. Ah, hangat rasanya. Vanny berubah posisi. Yang semula berada tepat di depanku, kini beralih disampingku, sambil tetap menghisap kemaluanku. Perubahan posisinya bukan tanpa alasan. Ternyata Vanny mengulum penisku dengan posisi dari samping sehingga lidahnya mengenai permukaan penisku bagian atas.

Posisi ini sungguh sangat nikmat. Baru kali ini merasakan hisapan dan jilatan yang sangat hebat. Luar biasa. Sementara itu tanganku terus mengelus tubuh Vanny . Payudaranya yang kenyal selalu menjadi favorit tanganku. Juga pantatnya yang bulat mulus. Sungguh menggairahkan. Tapi ketika jemariku kutuntun untuk menuju liang vaginanya, Vanny menolak. Akupun menurut saja. Aku tidak mau memaksakan kehendakku. Sekitar 10 menitan Vanny bermain dengan posisi itu. Selanjutnya penisku dikeluarkannya dari mulut.

Lidahnya yang terus mengganas itu menjalar keseluruh permukaan badanku bagian depan. Naik, naik, dan terus naik. Kini bibir kami kembali beradu. Kini posisi Vanny tepat mendudukiku. Lalu perlahan-lahan Vanny membimbing penisku untuk Kanguk kedalam liang vaginanya. Dan, bless.. hangat, nikmat. Vanny meringis menahan rasa. Entah apa yang ia rasakan. Setelah berkonsentrasi dengan penisku, kini Vanny mulai memompa dengan posisi naik turun. Aku Kangih pada posisi duduk. Vanny yang duduk dihadapanku terus naik turun hingga payudaranya terayun-ayun. Kasir4D

Akupun tertarik dengan payudara itu. Kupegang, kureKang, kutekan lalu aku menundukkan kepalaku hingga bibirku mengenai payudara Vanny. Dalam kesulitan karena posisinya yang terayun-ayun aku mengisap payudara Vanny. Vanny pun meraung-raung tak karuan. “Ya Kang, terus Kang. Hisap terus, Kang” “Augh, augh.. Kang aku mau keluar, augh, augh.. Ahh!! Vanny mengejang. Mukanya memerah. Lalu kami membalikkan tubuh kami. Untuk sementara kami juga melepaskan perabot kami yang tertancap. Akupun mulai bekerja. Kubimbing Vanny untuk berjongkok.

Akupun menyetubuhinya lagi dengan posisi dari belakang. Bless.. Kemaluanku Kanguk lagi ke liang vaginanya. Dengan posisi doggystyle aku memompa pantat Vanny berkali-kali hingga aku merasakan ada dorongan yang sangat kuat, hingga frekuensi doronganku semakin cepat. Aku meracau tak karuan. Vanny tahu itu. Sebelum spermaku muncrat, dilepaskanlah pantatnya.

Sekejap Vanny sudah berbalik posisi. Tangannya langsung menangkap kemaluanku. Dibantu mulutnya, dikocoklah penisku sejadi-jadinya dan.. “Auuuggghhh..” Sperma hangat muncrat ke mulut Vanny. Tanpa ragu dikulumlah penisku. Rasanya tidak karuan. Spermakupun habis ditelan Vanny. Lalu kami berduapun roboh tak berdaya. Aku mencium Vanny penuh kasih dan dengan senyum kepuasan. Wajahnya yang penuh keringat tetap manis dengan senyuman itu. Sementara layar tv ku sudah menunjukkan display VCD. Entah duluan VCD atau aku selesainya