Maklum Sarah suka dance dan mahir tari jaipong yang otomatis menyusun tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok dan suka nungging. Tanpa Malu dia masuk dan sama sekali tidak terkejut dengan keadaanku yang melulu memakai CD Gtman saja. Ternyata dia bispak bisyar dan tersebut dia kerjakan untuk mengongkosi sekolahnya sebab disini dia ikut pamannya dan tidak pernah dikirimi duit oleh ortunya.
Aku memanggil bapak, Om atau Mas? Tanya Sarah si bisyar membuka obrolan.
Mas aja biar mesra! Jawabku
Aku mandi dulu ya Mas?? Katanya sambil mencungkil seragam SMAnya.
Oooooohhhh indahnya tubuh Sarah, kulitnya mulus tanpa cela, payudaranya membulat sempurna dan Ooo eeemmmm. Geeeee belahan pantatnya laksana buah apel australia. Aku hingga menelan ludah mengagumi keseksianya, penisku mengeras dan nafasku memburu hendak segera merasakan tubuhnya. Sarah masuk ke kamar mandi dan menyiram tubuhnya dengan semprotan shower tanpa memblokir pintu.
Layaknya sebuah peragaan striptease, Sarah si bisyar melenggak-lenggok menari seraya memainkan shower laksana sebuah mik. Aku telah tidak tahan dan langsung melemparkan handuk serta CD yang sebetulnya baru aku kenakan ketika membuka pintu. Aku menghampirinya dan langsung mendekap tubuh basahnya.
Engak powerful ya Mas?? Katanya memanja.
Kamu badung Ya, mempermainkan aku? Tanyaku. Togel Online
Gantian dong, kemarin Mas ngerjain aku lari hingga lemes! Jawabnya.
Oooo hendak membalas ya? Kataku seraya mencubit putingnya yang mengacung.
Kami langsung berdekapan erat dan beradu bibir dengan hot seraya meraba menjelajahi tubuh halusnya, paling nikmat dan busa sabun cair menciptakan suasana semakin mesra. Membuat elusanku semakin lembut, licin dan nyaman.
Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.pantatnya menggeliat menggelitik penisku menjawab perlaakuanku yang terus-terusan meremas dan memainkan payudara bulatnya. Ooooooooohhhhhhhhh.. aku tidak kuat andai harus terus bercumbu, lagipula staminaku telah sempat terkuras oleh Rita dan Melda. Buru-buru aku menggendong tubuhnya dan melemparnya keatas kasur serta langsung menindihnya.
Aaaaahhhh…Mas jorok, Sarah kan masih banyak busa sabun?? Protesnya.
Udah biarin aja…ntar juga di bersihkan orang hotel! Jawabku.
Aku melumat kedua payudaranya, meremas dan terus memilin putingnya yang merah mengacung. Sarah terus melenguh dan memejamkan mata merasakan setiap detik cumbuanku. Kebawah aku terus menghirup dan menjilat lembut kulitnya, menyusuri perut sampai ke selangkanganya.
Jembutnya begitu lembut, tidak terlampau keriting bahkan nyaris lurus… aku tergoda sekali dan melahapnya. Aku cium bibir vaginanya seraya menggigit mesra dengan bibirku.
Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….Sarah menjambak rambutku sambil mengerang lirih.
Geli Mas…jangan begitu aku maluuuuuuu….uuuuuhhhhhhh! rengeknya.
Haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?! Jawabku seraya sengaja menggigitnya agak powerful dan memasukkan ujung jari telunjukku kedalam memeknya.
AAAAAAAAUUUUW…AH..AH..AH…UUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH…. gumamnya sambil mengelus rambutku. Tidak terdapat amis atau asin di Vaginanya, paling bersih dan terawat semakin terasa lezat dan memikat.
Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya dan menggelitik ruang di Vaginanya dengan memutar-mutar jariku.
Aaaaaaaaaaaahhh…Mas…buruan masukin aja! pintanya.
Bentar lagi ya?? Jawabku.
Aku mempercepat kocokanku dan semakin dalam, terus sampai jariku tidak tersisa. Mendadak gerakan tubuhnya menjadi binal dan binal, pantatnya naik turun dengan kepala mendongak keatas serta kaki menendang-nendang tubuhku. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss sampai muncratlah lendir orgasmenya ke bibirku.
Hemmmmm… Sarah si bisyar bergumam dan terengah dengan tubuh yang semakin basah, basah oleh air dan bercampur dengan keringat. Tak hendak kehilangan momen, aku langsung membuka paahanya lebar-lebar, mengganjal pantatnya dengan bantal lantas langsung menyerangnya dengan penisku.
AAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUWWWWWWW…
OOOOOOOOOOOOOOOOO HHHHH….
BLESSSSSSSSSSSS…BLES…
BLESSSSSSSSSSSSSS…
BLESS SSSSSS…
Penisku melengkung menginjak memeknya, menandakan memeknya masih sempit dan perlu dorongan tambahan untuk menerobosnya. Maju…munduuuurrr…majuuuuuuuu…mundur berulang kali dan semakin cepat. Kedua bola kenyal di dadanya berayun naik turun dengan indahnya, menggoda aku guna meremasnya. Aku kunci posisi pahanya dengan kakiku dan aku arahkan kedua tanganku guna menjamah dan meremas susunya. Aku remas dengan kuat susunya.
AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH….AH.
Mmmmm… enak banget goyanganmu Mas! Pujinya seraya meringis dan mendesis.
Aku ingin kok sering-sering memuaskan kamu! Rayuku.
Kenapa gak dari dulu, aku kan telah lulus!! Jawabnya.
Lebih enak bila kamu bukan muridku, dapat bebas!
Aku menggenjot goyanganku, semakin keras mendorong maju sampai membuat pantatnya terangkat dan melengkung dibagian perut. Sangat dalam… memek Sarah si bisyar lebih dalam daripada memeknya Melda, paling nikmat menelan penisku sampai tanpa sisa.
‘Maaaaaaaaaaaaasssssssssss…aku diatas doooooooong! Rengeknya.
Iya…bentar lagi! Jawabku.
Aku benamkan semakin dalam, terus naik-turun dan aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…. palkonku berdenyut kencang seakan inginkan menyemprotkan sperma. Buru-buru aku kembali menata tempo seranganku, sejenak berhenti dengan dalil memberinya peluang berposisi WOT.
Hemmmmmmmmmm…gumam Sarah ketika mulai menelan penisku dengan memeknya. dengan tangan bertumpu di dadaku, Sarah langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat. Memutar ke kiri dengan cepat, laksana goyangan ngebor Inul… sangat berpengalaman memutar pantat, pujiku dalam hati. Jujur aku belum pernah menikmati goyangan ngebor yang secepat goyanganya. Aku paling terangsang, merasa geli sekali dan cenut-ceut di palkonku. Spontan aku memencet putingnya dan menariknya….
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH…ADUUUUUUUUUUUUUUHHH… sakit Mas! Teriaknya.
Sori Sarah…aku reflek!! Jawabku.
Sarah tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian, setelah menata posisi Sarah langsung bergoyang cepat namun dengan gerakan naik-turun. Ah..ah..ah..ah…desahnya sarat semangat! Kembali kami bergulat dengan goyangan yang berimbang, terus dan teruuuuuuuuusss.
Sampai lima belas menit kemudian, palkonku pulang berkedut kencang dan tak kuasa menyangga nikmat yang teramat sangat.
CROT…CROOOOTTTTTTTT…
CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTT..
AHHHHHHHHHHHHHHHH…
Uuuuuuuuuuuuuhhh…nikmat sekali goyanganmu! Pujiku.
Mmmmmm…kok gak bilang-bilang sih Mas… kok disemprotin di dalam! Jawabnya.
Aku gak Kuat Sarah,…maaf! jawabku.
Berdoa aja agar aku tidak hamil…” jawabnya centil seraya mencubit hidungku.
Tubuh Sarah ambruk menindihku, nafasnya terengah dengan detak jantung yang berdetak kencang. Kami mengobrol mesra seraya saling berpelukan. Mendadak Sarah terperanjat begitu menyaksikan jam sudah mengindikasikan angka 17:20 Wib. Buru-buru dia membasuh muka, menggunakan seragamnya dan berpamitan pulang sebab tidak inginkan dimarahi ibunya yang cerewet. Aku tidak sempat menyampaikan terima kasih atau apalah.
0 comments:
Post a Comment