KASIR4D - Ressy, 30 tahun, adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak umur 4 dan 6 tahun, suaminya, Tegar 34 tahun, adalah karyawan dari salah satu perusahaan swasta besar di Bandung. Perawakan Ressy sebetulnya biasa saja seperti kebanyakan. Yang membuatnya menarik adalah bentuk tubuhnya yang sangat terawat. Buah dadanya tidak terlalu besar, tapi enak untuk dipandang, sesuai dengan pinggangnya yang ramping dan pinggulnya yang ramping dan pinggulnya yang hebat.
Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis. dengan 2 anak yang lucu dengan posisi Tegar yang cukup tinggi jabatannya di perusahaannya, membuat mereka menjadi keluarga yang cukup di hormati dilingkungan kompleks mereka tinggal. Ressy pada dasarnya adalah istri yang sangat setia kepada suaminya. Tidak pernah ada niat berkhianat terhadap Tegar dalam hati Ressy dia sangat mencintai suaminya. Tapi ada satu peristiwa yang menjadi awal berubahnya cara berpikir Ressy tentang cinta..
Suatu siang, Ressy mengasuh anaknya didepan rumah.
Dikarenakan kedua anaknya waktu itu berlari jauh dari rumah, maka Ressy langsung mengejar mereka. Tanpa disengaja, kakinya menginjak sesuatu sampai akhirnya Ressy terjatuh, Lututnya memar, agak mengeluarkan darah. Ressy langsung berjongkok dan meringis menahan sakit. Pada waktu itu, Ivan, anak tetangga depan rumah Ressy kebetulan lewat mau pulang kerumahnya. Ketika melihat Ressy sedang jongkok sambil meringis memegang lututnya, Ivan langsung lari kearah Ressy.
“kenapa tante?” tanya Ivan.
“aduh , lutut saya luka jatuh tadi van…” Ujar Ressy sambil meringis.
“Bantu saya berdiri, van..” kata Ressy.
“Iya tante,” kata Ivan sambil memegang tangan Ressy dan dibimbingnya berdiri.
“Van, tolong bawa anak-anak saya kemari. Anterin kerumah saya,ya..” kata Ressy.
“Iya tante,” kata Ivan sambil segera menghampiri anak-anak Ressy.
Sementara Ressy segera pulang kerumahnya tertatih-tatih. Waktu Ivan mengantarkan anak-anak Ressy kerumahnya, Ressy sedang duduk di kursi depan sambil memegangi lututnya.
“Ada obat merah tidak, tante?” tanya Ivan.
“Ada didalam, Van,” kata Ressy.
“Kita ke dalam saja…” kata Ressy lagi sambil bangkit dan tertatih-tatih masuk kedalam rumah. Togel Online
Ivan dan anak-anaknya mengikuti dari belakang.
“Ma, Surya ngantuk,” kata anaknya kepada Ressy.
“Tunggu sebentar ya, Van. Saya mau antar mereka dulu ke kamar. Sudah waktunya anak-anak tidur siang,” kata Ressy sambil bangkit dan tertatih mengantar anak-anaknya ke kamar tidur.
Setelah mengantar mereka tidur, Ressy kembali ke ruangan tengah.
“Mana obat merahnya ,tante?” tanya Ivan.
“Diatas saba, Vab..” kata Ressy sambil menunjuk obat keatas.
Ivan segera bangkit dan menuju kotak obat untuk mengambil obat merah dan kapas.
Tak lama Ivan segera kembali dan mulai mengobati lutut Ressy.
“Maaf ya, tante saya lancang,”kata Ivan.
“Tidak apa-apa kok, van. Tante senang ada yang menolong,” kata Ressy sambil tersenyum.
Ivan mulai memegang lutut Ressy dan mulai memberikan obat merah pada lukanya.
“Aduh, perih..” kata Ressy agak menggerakkan lututnya.
Secara bersamaan rok Ressy tersingkpa sehingga sebagian paha mulusnya nampak didepan mata Ivan. Ivan terkesiap melihatnya. Tapi Ivan pura-pura tak melihatnya. Tapi tetap saja paha mulus Ivan menggoda mata Ivan untuk melirik walau hanya sekilas.
Hati Ivan agak berdebar.. Biasanya dia hanya bisa melihat dari kejauhan saja lekuk-lekuk tubuh Ressy. Atau kadang-kadang hanya kebetulan saja melihat Ressy memakai celana pendek.
Ivan biasanya hanya bisa membayangkan saja tubuh Ressy sambil onani. Tapi kini, didepan mata sendiri, paha mulus Ressy sangat jelas terlihat. Ressy sepertinya sadar kalau mata Ivan sesekali melirik ke arah pahanya. Segera Ressy merapikan dan juga menutup pahanya. Ivan sepertinya terkesima dengan sikap Ressy tersebut. Ivan juga malu sendiri..
“Sudah saya berikan obat merah, tante…” kata Ivan.
“Iya, terima kasih,” kata Ressy sambil tersenyum.
“Sekarang sudah mulai tidak terasa sakit lagi,” ujar Ressy sambil tetap tersenyum.
Ivan,17 tahun, adalah anak tetangga depan rumah Ressy. Masih duduk di bangku SMA kelas 2. Sepertinya kebanyakan anak laki-laki tanggung lainnya. Ivan adalah sosok anak laki-laki yang mulai mengalami masa puber.
“Kenapa kamu nunduk terus, van?” tanya Ressy.
“Tidak apa-apa kok, tante..”ujar Ivan sambil sekilas menatap mata Ressy lalu menunduk lagi sambil tersenyum.
“Ayo, ada apa?” tanya Ressy lagi sambil tersenyum.
“Anu tante.. maaf mungkin tadi tante sempat marah karena tadi saya sempat melihat secara tidak sengaja…” kata Ivan sambil tetap menunduk.
“Lihat apa?” tanya Ressy pura-pura tidak mengerti.
“Lihat.. Mm.. Lihat ini tante,” kata Ivan sambil tangannya mengusap-ngusap pahanya snediri. Ressy tersenyum mendengarnya.
“Tidak apa-apa kok, Van,” kata Ressy.
“Kan hanya melihat..Bukan memegang,” kata Ressy lagi sambil tetap tersenyum.
“Lagian, saya tidak keberatan kok kamu melihat paha tante tadi,” kata Ressy lagi sambil tetap tersenyum.
“Kamu kan tadi sedang menolong saya memberikan obat,” kata Ressy.
“Benar tante tidak marah?” tanya Ivan sambil menatap Ressy.
Ressy menggelengkan kepala sambil tetap tersenyum. Ivan pun jadi ikut tersenyum.
“Tante sangat cantik kalau tersenyum,” kata Ivan mulai berani.
“Ihh, kamu tuh masih kecil sudah pintar merayu..” kata Ressy.
“Saya berkata jujur loh, tante,” kata Ivan lagi.
“Kamu sudah makan, Van?” tanya Ressy.
“Belum tante. Saya pulang dari rumah teman tadi belum makan,” kata Ivan.
“Makan disini saja,ya.. Temani makan siang,” ajak Ressy.
“Baik tante, terimakasih,..”kata Ivan.
Mereka menikmati makan siang di meja makan .Ketika sedang menikmati makan, tanpa sengaja kaki Ivan menyentuh kaki Ressy. Ivan kaget, lalu segera menariknya.
“Maaf tante, saya tidak sengaja,” kata Ivan.
“Tidak apa-apa kok Vaan,,,” kata Ressy sambil menatap mata Ivan dengan pandangan yang berbeda.
Ketika kaki Ivan menyentuh kakinya. Seperti ada sesuatu yang berdesir dari kaki yang tersentuh sampai ke hati. Ivan merasakan sesuatu yang lain akan kejadian tak sengaja itu.. Tiba-tiba Ressy merasakan ada sesuatu keinginan tertentu muncul yang membuat perasaannya tidak menentu. Sentuhan kaki Ivan terasa hangat dan membangkitkan perasaan aneh.
“Kamu udah punya pacar van?” tanya Ressy sambil menatap Ivan.
“Belum tante,” kata Ivan sambil tersenyum.
“Lagian saya tidak tahu caranya mendapatkan perempuan,” ujar Ivan lagi sambil tetap tersenyum. Ressy pun ikut tersenyum.
“Pernah tidak mau punya keinginan tertentu terhadap perempuan?” tanya Ressy lagi.
“Keinginan apa tante?” tanya Ivan. Ressy tersenyum.
“Kita habiskan dulu makannya, nanti kita bicara..” kata Ressy.
Selesai makan, mereka duduk-duduk di ruang tengah.
“Kamu ada sesuatu yang harus diselesaikan dirumah tidak saat ini?” tanya Ressy.
“Tidak ada tante” kata Ivan.”Tadi tante mau tanya apa?” tanya Ivan penasaran.
“Begini, apakah kamu suka kepada wanita tertentu? Maksud saya suka kepada tubuh wanita?” tanya Ressy.
“Kita bicara jujur saja, ya.. Saya tidak akan bicara pada siapa-siapa kok,” kata Ressy lagi.
“Kamu mau juga kan jaga rahasaia pembicaraan kita?” kata Ressy lagi.
“Iya,tante,” kata Ivan.
“Kalau begitu jawablah pertanyaan tante tadi..” kata Ressy sambil tersenyum.
“Ya, saya suka melihat perempuan yang tubuhnya bagus. Saya juga suka tante karena tante cantik dan tubuhnya bagus,” kata Ivan tanpa ragu.
“Maksudnya tubuh bagus apa,” tanya Ressy lagi. Ivan “Ayolah…” kata Ressy sambil memegang tangan Ivan. Tangan Ivan bergetar.. Ressy tersenyum.
“Mm.. Saya pernah.. Pernah melihat majalah Playboy, juga..juga..Juga saya pernah nonton video porno..Mm..Mm.. Saya lihat banyak perempuan tubuhnya bagus…” kata Ivan dengan nafas tersendat.
“Oh,ya? di internet itu kamu lihat apa saja,” kata Ressy pura-pura tidak tahu, sambil terus menggenggam tangan Ivan yang terus bergetar.
“Mm.. Lihat orang sedang begituan…” kata Ivan
“Begituan apa”” tanya Ressy lagi.
“Ya, lihat orang sedang bersetubuh…” kata Ivan.
Ressy kembali tersenyum, tapi dengan nafas agak memburuh menahan sesuatu didadanya.
“Kamu suka tidak film begitu?” tanya Ressy.
“Iya suka, tante?” kata Ivan sambil tertunduk.
“Mau coba seperti di film, tidak?” kata Ressy.
Ivan diam sambil tetap menunduk. Tangannya makin gemetar. Ressy mendekatkan tubuhnya ke tubuh Ivan. Wajahnya didekatkan ke wajah Ivan.
“Mau tidak?” tanya Ressy setengah berbisik.
Ivan tetap diam dan gemetar. Wajahnya agak tertunduk. Ressy membelai pipi anak tanggung tersebut. Lalu diciumnya pipi Ivan. Ivan tetap diam dan makin gemetar. Ressy terus menciumi Ivan, lalu dilumatnya bibir Ivan. Lama-lama Ivan mulai terangsang nafsunya.
Dengan pastinya dibalas ciuman si Ressy.
“Masukkan tangan kamu kesini..” kata Ressy dengan nafas memburu sambil memegang tangan Ivan dan mengarahkannya ke dalam baju Ressy.
“Masukkan tangan kamu kedalam BH saya, van pegang buah dada saya,” kata Ressy sambil tangannya meremas penis Ivan dari luar celana.
Sementara tangan Ivan sudah masuk ke dalam BH Ressy dan mulai meremas-remas buah dada Ressy.
“Mmmh..Terus sayang..” kata Ressy.
“Tangan saya pegal, tante…” kata Ivan polos.
“Uhh.. kita pindah ke kamar yuk..” ajak Ressy sambil menarik tangan Ivan. Sesampainya dikamar.
“Buka pakaian kamu Van..” ujar Ressy pun melepas seluruh pakaiannya sendiri.
“Iya, tante..” kata Ivan.
Setelah Ressy melepas seluruh pakaiannya, segera naik dan telentang di tempat tidur. Ivan terkesima melihat tubuh telanjang Ressy. Seumur-umur Ivan, baru kali ini dia melihat tubuh telanjang wanita didepan mata. Apa lagi wanita tersebut adalah wanita yang seding di bayangkan bila Ivan sedang onani. Penis Ivan langsung tegang dan tegak.
“Naik sini, Van…” kata Ressy.
“Iya, tante…” kata Ivan.
“Sini naik keatas tubuh saya..” kata Ressy sambil mengangkangkan pahanya.
Ivan segera menaiki tubuh telanjang Ressy. Ressy langusng melumat bibir Ivan dan Ivan langsung membalaskannya dengan hebat. Sementara satu tangan Ivan meremas buah dada Ressy yang tidak terlalu besar. Sementara penis Ivan sesekali mengenai belahan memek Ressy.
“Ohh..Mmhh.. Terus remas.. Terus..”desah Ressy sambil memegang tangan Ivan yang sedang meremas buah dadanya, dan tangan mereka bersamaan meremas buah dadanya.
“Ohh..Sshh..” kata Ressy.
Ivan pun dengan bernafsu terus meremas dan menciumi serta menjilati buah dada Ressy.
“Van, jilati memek tante ya sayang..” suruh Ressy.
“Tapi saya tidak tahu caranya tante,” kata Ivan polos.
“Sekarang dekatkan saja wajah kamu ke memek tante, lalu kamu jilati belahannya..” kata Ressy setengah memaksa dengan menekan kepala Ivan ke arah memeknya.
Ivan pun langsung menuruti permintaan Ressy. Dijilatinya belahan memek Ressy sampai tubuh Ressy mengejang menahan nikmat.
“Ohh..Mm..Ohh..Terus jilat, sayang..” desah Ressy sambil meremas kepala Ivan.
“Van, kamu jilati bagian atas sini..” kata Ressy sambil jarinya mengelus klirotisnya.
Lalu lidah Ivan menjilati habis klirotis Ressy.. Ressy kembali menggelepar merasakan nikmat yang luar biasa.
“Terus..Ssh..Ohh…” desah Ressy sambil badannya semakin mengejang.
Pahanya rapat menjepit kepala Ivan. Sementara tangannya semakin menekan kepala Ivan ke memeknya. Tak lama..
“Ohh…” desah Ressy panjang. Ressy orgasme.
“Sudah, Van..Naik sini,” kata Ressy.
Ivan lalu menaiki tubuh Ressy, Lalu Ressy mengelap mulut Ivan yang basah oleh cairan memeknya. Ressy tersenyum, lalu mengecup bibir Ivan.
“Mau tidak penis kamu tante hisap,” kata Ressy.
“Mau tante,” kata Ivan semangat.
“Berdirilah.. arahkan penis kamu ke tante,” kata Ressy sambil tangannya meraih penis yang tegang itu.
Ivan lalu mengangkangi wajah Ressy segera mengulum penis Ivan. Tidak hanya itu, penis Ivan lalu dijilat, lalu dikocoknya silih berganti. Ivan tubuhnya mengejang menahan rasa nikmat yang teramat sangat. Tangannya berpegangan pada pinggiran ranjang.
“Ohh..Tante..Enaak..” jerit kecil Ivan sambil memompa penisnya dimulut Ressy.
“Masukin ke memek tante, ya sayang..” kata Ressy setelah dia beberapa lama menghisap penis Ivan.
Ivan lalu mengangkangi Ressy.
Sementara tangan Ressy memegang dan membimbing penis Ivan ke lubang memeknya.
“Ayo tekan sedikit, sayang…” kata Ressy.
Ivan berusaha menekan penisnya kelubang memek Ressy sampai akhirnya..Bless..Bless.Bless.. penis Ivan berhasil masuk dan mulai memompa memek Ressy. Ivan merasakan suatu kenikmatan yang tiada tara pada batang penisnya.
“Bagaimana rasanya, van? tanya Ressy sambil tersenyum dan menggoyang pantatnya. Kasir4D
“Ohh..sangat enakk, tantte…” kata Ivan tersendat
Ressy tersenyum.. setelah beberapa lama memompa penisnya, tiba-tiba tubuh Ivan mengejang. Gerakannya semakin cepat. Ressy karena sudah mengerti langusng meremas pantat Ivan dan menekankanya ke memeknya. Tak lama.. Crot..Croot.. Croott.. Croot..
“Ohh..Hohh…” desah Ivan. Tubuhnya lemas dan lunglai diatas tubuh Ressy.
“Udah keluar? Bagaimana rasanya?” tanya Ressy sambil memeluk Ivan.
“Sangat enak, tante…” kata Ivan.
Sejak saat itu Ivan sering datang kerumah Tante Ressy jika sedang spei dan minta jatah lagi.
0 comments:
Post a Comment