Perusahaanku ini menyewa dan bertempat di sebuah Ruko 3 lantai. Kantorku ini dijaga oleh seorang OB ( office boy), dimana OB itu sekaligus diberikan tempat tinggal di kantorku ini. Ob ini difasilitasi oleh kantorku sebuah ranjang kecil dengan korden lebar yang letak di pojok kantor lantai 2. Saat itu aku coba melihat jam pada di handphone ternyata sudah Pukul 23.00 malam. Tidak kusangka aku telah tertidur selama 3 jam, karena ketika terakhir kali aku melihat jam masih pukul 21.00 malam.
Jujur saja para pembaca, aku adalah tipe orang yang tidak terbiasa bekerja terlalu memaksa, namun demi mendapat cuti lebih awal aku-pun melembur pekerjaanku agar cepat selesai. Alhasil jika aku paksakan jadinya ketiduran gini deh, jadi sia-sia deh aku lembur toh akhirnya malah ketiduran, wkwkwk. Saat itu ketika aku terbangun aku melihat sekelilingku sudah gelap gulita, oh iya kantorku ini berada dilantai bawah.
Saat itu berfikir kenapa lampu udah dimatikan, apa Mas Bejo ( Office Boy dikantorku) tidak tahu ya kalau aku masih di kantor ya. Mungkin dia tidak melihat aku yang tertidur saat itu, karena meja kerjaku ini layaknya meja kerja kantoran ada biliknya yang jika aku menunduk pasti sudah tidak terlihat. Karena gelap gulita saat itu akupun mulai menyalakan senter pada handphone-ku. Karena yang aku nyalakan adalah senter handphone jadul maka cahayanya-pun tidak terlalu terang.
Karena cahaya senter tidak terlalu terang makan aku-pun harus berjalan secara perlahan ke arah saklar lampu agar tidak menyandung atau menjatuhkan dokumen penting disekitar meja kantor. Saat itu aku-pun mulai menuju saklar lampu yang letaknya di dekat tangga akses menuju ke lantai 2. Sesampainya di saklar itu, aku-pun mendengar ada suara aneh, saat itu aku melihat lampu lantai 2 menyala, dan saat itu aku melihat 2 bayangan yang sedang bergerak-gerak nampak seperti bayangan orang ngesex.
Nampak saat itu 2 bayangan bergerak-gerak degan gerakan perlahan namun pasti. Malam itu akupun bertanya-tanya siapa yang berada dilantai atas jam segini. Jangan-jangan Mas Bejo lalu dengan siapa. Saat itu hatiku-pun berdetak kencang antara ingin tahu dan takut. Beberapa waktu aku melihat bayangan itu dari tangga itu. Ketika itu terlihat seperti bayangan postur tubuh Mas Bejo yang sedang menggenjot sosok wanita dengan nikmatnya.
Dan saat itu aku melihat dari bayangan, nampak bokong wanita itu pun membalas genjotan dengan gerakan menggoyang dengan perlahan namun liar. Karena aku penasaran akupun mulai naik ke tangga dengan perlahan. Sesampainya disana akupun mulai meginintip dengan berjinjit. Setelah aku melihatnya, ternyata memang benar itu adalah sosok Mas Bejo dan wanita yang bersama Mas Bejo adalah Bu Linda.
Sesaat mataku-pun tersentak karena kaget wanita adalah Bu Linda. Bu Linda ini adalah atasanku yang sudah bersuami dan sangat religius. Tapi disini aku melihatnya telanjang, menungging dengan payudara dan pinggul yang berisi. Dan dengan bagian kewanitaan yang digenjot oleh Kejantanan lain selain suaminya. Saat itu juga pipiku langsung memerah melihat ukuran Penis milik Mas Bejo yang besar dan panjang, pokonya Big size deh.
Saat itu mereka pun berhenti sejenak dan berbisik, namun walau berbisik, terdengar jelas di ruangan yang sepi ini,
“ Bejo, Penis kamu mau saya kulum ?, ” ucap Bu Linda dengan santainya.
“ Iya Bu, cepetan Kulum bu, kulum, ” ucap Mas Bejo dengan semangat seperti anjing yang hendak diberi tulang.
Apa yang dimaksud KASIR4D ? Untuk Lebih Jelasnya Bisa Kunjungi : Kasir4D, Agen Togel, Bandar Togel, Casino Online Terpercaya
Dan Bu Linda pun membuka mulutnya, sehingga penis milik Mas Bejo masuk perlahan dan bersentuhan dengan bibir Bu Linda. Melihat bibir Bu Linda yang lembut bersentuhan dengan penis Mas Bejo tiba-tiba membuatku merasa ingin kencing. Bu Linda pun mengulum maju mundur penis Mas Bejo seperti es krim sehingga penis Mas Bejo berlumuran basah.Ia mengisap dan sesekali mengeluarkan lidahnya untuk menjilat.
Wajah Mas Bejo terlihat sangat keenakan sampai ia merem melek, namun Bu Linda tetap mengisap penisnya tanpa ampun. Sialnya, entah kenapa kakiku berkeringat dan menegang, aku terpeleset dan ketahuan oleh mereka,
“ Siapa disana!, ” teriak Mas Bejo kencang.
Dalam hitungan detik, mereka yang masih telanjang sudah menangkap basah aku yang bersandar pada pinggiran tangga,
“ Adelia !!!???, ” ucap Bu Linda.
Saat itu secara reflek aku-pun membuang pandangan dan menutup mataku karena takut,
“ Mas, tarik dia kesini, ” perintah Bu Linda dan Mas Bejo pun menarikku dengan kasar ke lantai 2. Aku bisa merasakan penisnya menyentuh bokongku ketika dia mendorongku. Dia-pun membantingku ke lantai dan mereka berdua melihatku dengan tatapan yang menusuk dari atas ke bawah,
“ Maaf Bu, saya tidak bermaksud mengintip, ” ucapku lirik memecah keheningan. Berharap segera bisa kabur dari situasi tak nyaman ini.
“ Kamu suka yang kamu lihat ?, ” tanya Bu Linda lantang.
“ Ma.. Maaf Bu… ?, ” ucapku.
“ Kamu suka? Nonton saya Ngesex sama Mas Bejo?, ” tanya Bu Linda.
Sat itu aku-pun kehabisan kata-kata, Apa yang harus kujawab,
“ Buka blusmu, ” bentak Bu Linda.
“ Cepetan buka, ” sambungnya lagi.
“ Ta..tapi bu… saya…, ” Aku mencoba menolak perintah Bu Linda.
Saat itu dalam hati bertanya-tanya, Maksudnya apa Bu Linda menyuruhku membuka blusku,
“ Mas, buka baju dia !!!, ” ucapnya memerintahkan Mas Bejo membuka Blusku.
Mas Bejo pun memitingku ke lantai dan duduk diatas pinggangku, aku pun langsung tak berdaya sekaligus takut, dapat kulihat penisnya mengeras dan naik lagi ketika dia membuka tiap kancing blusku dengan kasar. Dan ketika dia melihat bra-ku, dia pun langsung menarik turun dengan kencang sampai tali bra-ku putus dan mengekspos payudaraku yang sedang namun montok.
Dapat kurasakan pandangan Mas Bejo begitu bengis seperti hewan liar ketika ia melihat pada payudaraku yang telanjang. Ia pun membasahi telunjuknya dengan cairan dari ujung penisnya dan memencet Putingku,
“Sssssss… Aghhh… ., ” desahku.
Saat itu secara reflek aku-pun mendesah pelan, lalu mengoleskan cairan kejantanan-nya pada Putingku secara berputar, membuatku mendesah lagi tiap putaran jarinya mengelilingi Putingku,
“ Sssssss… Aghhh… … ahh…, ” rasa nikmat pun memenuhi otakku, membuatku lupa akan rasa takutku.
Tanpa kusadari, celana dalamku membanjir karena rasa terangsang yang amat sangat menggodaku. Hal ini baru kusadari ketika Bu Linda membuka bagian tengah celana dalamku,
“ Kamu menikmati ya, ” Bu Linda berkomentar dari belakang tubuh Mas Bejo dan menahan tengah celana dalamku sambil melihat isinya.
Hal itu Membuatku sangat malu. Kini Jemari Bu Linda yang lentik pun masuk dalam belahan vaginaku dan basah dan membelainya turun perlahan ,
“ Jangan Bu… Sssssss… Aghhh… …, ” desahku.
Saat itu aku menutup mataku kencang, jemarinya berputar disekitar liang kenikmatanku dan membelai naik menuju klitorisku, memberikan rasa nikmat luar biasa yang membuatku menarik napas panjang dan menahannya. Disaat yang bersamaan, Mas Bejo pun tiba-tiba menggunakan jari-jarinya yang lengket untuk menekan pelan sambil mengelilingi Putingku,
“ Ssssss… Aghhh… , Ssssss… Aghhh… , Ssssss… Aghhh… …, ” desahku.
Kini hilanglah sudah rasa takutku digantikan ekstasi yang luar biasa. Mas Bejo-pun segera mengangkat badannya dan menusuk Putingku dengan penisnya. Ia mengarahkan ujung penisnya yang botak dan basah hingga bersentuhan dengan Putingku lalu menusuk Putingku kencang memberikan sensasi yang sangat berbeda dengan jari,
Aku-pun mulai mendesah, tanpa kusadari,
“ Aghhhh…, ” Casino Online
Ada jari yang masuk dalam liang kenikmatanku, dengan cepat menusuk dan srrrek perlahan menekan dinding vaginaku. Seperti anak-anak yang menahan mual, vaginaku pun memuntahkan cairan panas yang seketika membuatku lemas. Aku klimaks. Membasahi celana dalam dan rok kerja ketatku. Sambil terkapar lemas, Bu Linda dan Mas Bejo melanjutkan urusan mereka berdua tadi, namun aku tak menonton mereka karena ada yang lebih mengejutkan dari itu.
Tidak kusangka Fotoku bugilku sudah ada di handphone Bu Linda, saat itu nampak fotoku dengan bokong yang ditunggangi Mas Bejo, Bu Linda tersenyum kepadaku dan menunjukkan layar handphone-nya,
“ Kamu pulang, dan jangan bilang siapa-siapa. Kamu tahu kan apa yang akan saya lakukan kalau kamu tidak menurut ?, ”
“ Oh ya, jangan coba-coba resign ataupun bolos besok, masih banyak yang harus kita lakukan… Yah… Ah… , ” Lanjutnya sambil mendesah.
Aku menelan liurku dengan rasa tidak percaya, sepertinya aku sudah terjebak dalam suasana penuh tekanan. Mau tidak mau aku harus selalu mengikuti keinginan mereka. Entah sampai kapan aku harus berada dibawah tekanan Bu Linda dan Mas Bejo itu.
0 comments:
Post a Comment